Anda di halaman 1dari 39

• Terletak disebelah inferior buli-buli

• Melingkari uretra posterior


• Bentuk seperti buah kenari
• Normal beratnya 20 gram
• Dibagi dalam :
> zona perifer
> zona sentral
> zona transisional
> zona fibromuskuler anterior
> zona periuretra
• Pertumbuhan dipengaruhi hormon
testosteron
• Pada usia lanjut dapat mengalami
hiperplasia
• Akibatnya mendesak uretra  uretra
sempit  gangguan miksi
1. Teori dihidrotestesteron
2. Ketidak seimbangan estrogen-
testosteron
3. Interaksi stroma-epitel
4. Gangguan apoptosis
5. Teori stem cell
TEORI DIHIDROTESTOSTERON
• DHT merupakan androgen penting untuk
pertumbuhan prostat
• DHT dibentuk dari testosteron oleh enzim
5α-reduktase
• Bila aktivitas enzim berlebih, sel prostat
tumbuh lebih banyak
5α-reduktase
Testosteron Dihidrotestosteron
ESTROGEN-TESTOSTERON
• Penurunan testosteron, estrogen relatif
tetap
• Perbandingan estrogen : testosteron
meningkat
• Estrogen  proliferasi sel prostat,
sensitivitas thdp androgen meningkat,
apoptosis menurun
INTERAKSI STROMA-EPITEL

• Sel stroma prostat yang distimulasi DHT


dan estradiol  mensintesis growth factor
• Pengaruh growth factor  proliferasi sel
epitel dan stroma prostat
APOPTOSIS

• Apoptosis = programmed cell death


• Estrogen yang relatif lebih banyak 
memperlambat kematian sel-sel prostat 
volume prostat membesar
STEM CELL THEORY

• Aktivitas stem cell berlebih yang


dipengaruhi oleh keseimbangan
hormon estrogen – testosteron
• Aktivitas berlebih  hiperplasi kelnjar
prostat
Hyperplasia Prostat

Penyempitan uretra

Tekanan intravesika >>

BULI-BULI GINJAL & URETER

Hipertrofi detrusor Refluks


Trabekulasi Hidroureter
Divertikulum Hidronefrosis
Nefritis
Gagal ginjal
LUTS
• Lower urinary tract symptoms
• Dahulu disebut sebagai prostatismus
• Terdiri atas gejala OBSTRUKSI dan gejala
IRITATIF
• Keparahan keluhan LUTS dinilai dengan
skor, misalnya I-PSS (International
Prostatic Symptom Score)
LUTS I-PSS

OBSTRUKSI
IRITASI
Hesitancy
Pancaran lemah Frekwensi
Intermiten Nokturi
Tidak puas Urgensi
Menetes stlh miksi Disuri
I-PSS

1. Merasa masih terdapat sisa sehabis kencing?

2. Harus kencing lagi meski setengah jam yl baru kencing?

3. Berhenti kencing dan mulai lagi bbp kali?

4. Tidak dpt menahan kencing?

5. Pancaran kencing lemah?

6. Harus mengejan waktu mulai kencing?

7. Dlm sebulan terakhir berapa kali terbangun satu malam utk kencing?

8. Dgn keluhan tsb, bagaimana anda menikmati hidup?

Pertanyaan 1-6 : 0= tdk pernah; 1= kurang dari sekali dari 5 kejadian; 2= kurang separuh dari
kejadian; 3= kurang > separuh kejadian; 4= lebih dari separuh dari kejadian; 5= hampir selalu
Pertanyaan 7 : 0= tdk pernah; 1= satu kali;2= dua kali; 3= tiga kali; 4= empat kali; 5= lima kali
Pertanyaan 8 : 1= sangat senang; 2= senang; 3= puas; 4= campuran puas/tdk puas; 5= sangat tdk
puas; 6= tdk bahagia; 7= buruk sekali
• Gejala LUTS dalam I-PSS :
> ringan : skor 0 – 7
> sedang : skor 8 – 19
> berat : skor 20 – 35
• Semula LUTS masih dapat dikompensasi
otot buli-buli
• Lama-kelamaan terjadi dekompensasi 
retensi urin akut
• Faktor pencetus dekompensasi :
> volume buli-buli tiba-tiba penuh (dingin, minum bir)
> massa prostat tiba-tiba membesar (aktivitas seksual,
infeksi)
> mengkomsumsi obat yg menurunkan kontraksi otot
buli
• Ginjal : bila sudah ada komplikasi refluks
• Buli-buli : bila retensi urin  teraba dan
nyeri. Bila tidak terisi tidak didapati
kelainan, atau hanya nyeri krn sistitis
• Colok dubur :
> pembesaran prostat
> konsistensi kenyal (Ca prostat keras)
> lobus kanan-kiri simetris
> tidak teraba nodul
> tidak nyeri (prostatitis nyeri)
> mukosa rektum dpt digerakkan
LABORATORIUM

1. Pemeriksaan urin. Bila disertai infeksi


 untuk mencari kuman dan
sensitivity test
2. Ureum dan creatinin. Sebagai
penyaring faal ginjal
3. PSA untuk DD/ Ca prostat
4. Pemeriksaan darah lain bila perlu
IMAGING
1. BNO. Batu ? BNO = blaas nier overzicht
KUB = kidney ureter bladder
GUB = ginjal ureter buli-buli
2. IVP = intra venous pyelography. Fungsi ginjal,
dan keadaan ureter serta buli-buli.
Hidroureter? Sakulasi? Divertikulum?
Trabekulasi?
3. USG. Biasanya USG transrektal (TRUS) untuk
mengetahui besar/volume prostat,
nodul/maligna, menentukan residual urin atau
sebagai guidance biopsi
PEMERIKSAAN LAIN

1. Residual urin dengan kateterisasi.


Penderita diminta bak sampai tuntas,
kemudian dikateterisasi.
2. Uroflowmetry, pemeriksaan pancaran
urin
TUJUAN TERAPI
1. Memperbaiki LUTS
2. Meningkatkan kwalitas hidup
3. Mengobanti komplikasi refluks :
hidroureter, gagal ginjal, infeksi
4. Mengurangi residual urine
5. Mencegah perkembangan penyakit dan
komplikasinya
1. MEDIKAMENTOSA
1. Pada I-PSS sedang, bisa diberi terapi
medikamentosa atau mungkin tanpa
pengobatan bila I-PSS < 7
2. Menghindari hal-hal yang dapat
memperburuk : kopi, alkohol, menahan
kencing
3. Obat-obatan yang dipergunakan :
penghambat adrenergik-α, penghambat
reduktase-α, obat lain
1. Penghambat reseptor adrenergik-α
> fenoksibenzamine
> prazosin, terazosin, afluzosin, doksazosin
memperbaiki keluhan miksi / pancaran
urin
2. Penghambat 5 α-reduktase.
Menghambat pembentukan DHT 
replikasi sel prostat menurun
> finasterid
2. PEMBEDAHAN
1. Pembedahan terbuka
2. Pembedahan endoskopi / endourologi
> TURP
> TUIP
> TULP
3. Pembedahan invasif minimal
> TUNA
Pembedahan Terbuka
1. Freyer (TVP), Milin (retropubik), Young
(perineal)
2. Komplikasi
> inkontinensia urin
> ejakulasi retrograd
> impotensi
> kontraktur leher buli
> perdarahan
> striktura uretra
Freyer

Milin
Endourologi
1. Yang paling banyak adalah TURP =
Trans Urethral Resection of the
Prostate.
2. Reseksi juga dapat dilakukan dengan
sinar laser
3. Komplikasi dan morbiditas lebih kecil
dibanding operasi terbuka
4. Bila prostat besar > 100 gram lebih
baik operasi terbuka
INVASIF MINIMAL
1. TUNA (Trans Urethral Needle Ablation of
the prostate)
2. Termotherapy dengan gelombang mikro
3. dll

Anda mungkin juga menyukai