Temu 7 Value Chain Analysis
Temu 7 Value Chain Analysis
DD/MM/YYYY
WHAT VALUE CHAIN IS
• Value Chain Analyisis merupakan alat untuk memahami rantai nilai
yang membentuk suatu produk (Shank dan Govindarajan, 1992)
a. Inbound logistics
- Pengelolaan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kas atau setara kas senilai Rp.3570
milyar pada akhir tahun 2005, yang terdiri dari kas, giro pada bank lain dan BI, efek-
efek, portfolio Sertifikat Bank Indonesia, dan obligasi.
- Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda (penanganan uang yang
masuk).
b. Operations
- Pemeliharaan rekening skala besar maupun kecil, kliring, setoran, tarikan transfer,
dls.
- Compliance Group, yang mengawasi jalannya operasi agar sesuai dengan peraturan
dari Bank Indonesia.
- Pemantauan kredit
- Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda.
c. Outbound logistics
- 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor kas yang tersebar di 87 kota, 700
unit ATM di 120 kota, 6 Branch Service Center.
- E-Banking: Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dengan layanan setoran
online 24 jam.
- Jalur distribusi pelayanan yang seimbang antara jaringan kantor cabang
konvensional.
d. Marketing and sales
- Tersedianya teller dan information center yang cukup untuk menyampaikan
informasi bagi calon konsumen atau konsumen.
- Strategi periklanan yang gencar ditelevisi dan promosi berupa penyelenggaraan
undian-undian tabungan berhadiah. Selain itu, adanya Corporate Social
Responsibility yang memberikan beasiswa dan bantuan tenaga pengajar dibidang
perbankan di beberapa universitas besar, meskipun tidak bersifat iklan namun dapat
menambah nilai LippoBank dimata masyarakat.
- Lengkapnya fasilitas dan layanan bank ditambah dengan paket-paket tabungan yang
menarik, serta dimbangi dengan perkembangan teknologi, merupakan suatu nilai
plus tersendiri bagi LippoBank.
- Penawaran suku bunga tabungan yang tinggi.
- Penataan lokasi kantor cabang dan ATM yang strategis, agar dapat berfungsi lebih
efektif sebagai penyedia produk dan layanan perbankan konsumen.
- Produk-produk kredit customer yang inovatif dan kompetitif.
2. Supported Activities Lippo bank
a. Procurement
- Struktur pendanaan, 75% berasal dari pihak ketiga berupa rekening
tabungan atau giro
- Dari bunga pemberian kredit dan bunga-bunga lainnya, Obligasi Pemerintah
Republik Indonesia, provisi dan komisi lainnya, dan transaksi mata uang
asing.
- Laba dari penjualan surat-surat berharga.
- Saham-saham yang diterbitkan sebagai salah satu media perolehan
modal/kas. Saham-saham ini diperdagangkan di BEJ dan BES.
- Perputaran dari hasil transaksi bulanan yang rata-rata Rp. 530 trilyun.
b. Human Resources Management
- Adanya Unit Training Human Resources, yang bertanggung jawab atas
pengembangan dan pelaksanaan program-program pengembangan SDM,
diantaranya: Management Development, Information Technology Development,
Dealer Development, Human Resources Development. (SDM sejumlah
6000an pada 2005).
c.Technological Development
- Teknologi perbankan yang canggih, memungkinkan layanan pembayaran
elektronik dengan volume transaksi lebih dari Rp. 30 trilyun/bulan.
- Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, Call Center.
- Migrasi teknologi kartu kredit agar sesuai dengan standar baru Euro
Master Visa (EMV), sehingga keamanan dan fleksibilitas kartu kredit akan
bertambah.
- Peningkatan fitur layanan bernilai tambah di ATM.
d. Infrastructure
- Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human
Resources Department.
- Layanan perbankan elektronik : jaringan ATM dan perbankan yang luas (400
kantor cabang, 700 unit ATM), LippoNetBank, e-LippoLink, fasilitas Call
Center.
- Pengalihan ‘Delegated Authority’ dan ‘Service Strategy’ dari Kantor Pusat
ke jaringan kantor cabang.
- Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’,
agar pemberian kredit lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa
bisnis di kantor cabang.
- Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar
pemberian kredit lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa
bisnis di kantor cabang.
- Infrastruktur yang dikembangkan berdasarkan 4 konsep utama : struktur
jalur pelaporan, bentuk struktur yang datar, struktur hirarki organisasi, dan
struktur Strategic Business Unit.
- Pengawasan Internal: Internal audit Group, Compliance Group, Unit
Pengelolaan Resiko
- Jaringan intranet untuk seluruh kantor cabang.
- Risk Management Charter dan Risk Management Philosophy, yang
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai bagian dari infrasruktur
pengelolaan resiko.
- Berbagai komite: Risk Mitigation, Corporate Governance, Risk
Management, Audit, Kredit, Products, Assets and Liabilities, dan Work
Group.
- Restucturing and Settlement Group, komite independen dengan unit kerja
khusus penanganan kredit bermasalah.
- Instutional Banking Group dan Asset-Liability Management, Sebagai
pendukung aktivitas LippoBank secara keseluruhan dan aktivitas treasury
pada umumnya
THANK YOU