Anis Widiaswari 1820363994 Clarista Apriani U 1820364004 Dewi Oktavia CT 1820364009 Dinny Fitriani 1820364014 Maria Teresa Baung 1820364033 Mariana Kristiani 1820364034 Muhammad Abi 1820364037 • Konjungtivitis adalah inflamasi jaringan konjungtiva yang dapat disebabkan oleh invasi mikroorganisme, reaksi hipersensitivitas atau perubahan degeneratif di konjungtiva. • Gejala konjungtivitis : mata kemerahan, gatal pada mata, rasa terbakar pada mata, keluar air mata berlebihan, bulu mata saling menempel, sensitivitas ringan pada cahaya • Berdasarkan penyebabnya, konjungtivitis dibagi menjadi konjungtivitis infeksi dan noninfeksi. • Konjungtivitis infeksi, penyebab tersering adalah virus dan bakteri. • Konjungtivitis non-infeksi disebabkan oleh alergi, reaksi toksik, dan inflamasi sekunder. • Konjungtivitis juga dapat dikelompokkan berdasarkan waktu yaitu akut dan kronik. • Pada kondisi akut, gejala terjadi hingga empat minggu. • Konjungtivitis kronik, gejala lebih dari empat minggu. Konjungtivitis sering terjadi bersama atau sesudah infeksi saluran napas dan umumnya terdapat riwayat kontak dengan pasien konjungtivitis viral. Penyebab • Konjungtivitis paling sering disebabkan oleh virus, namun dalam kasus lain dapat disebabkan oleh bakteri dan jamur meskipun kurang sering terjadi. • Udara kering, alergi, asap dan bahan kimia • Infeksi menular seksual (IMS) Sasaran Terapi • Konjungtivitis alergi • Kompres mata dengan kain yang dibasahi air dingin dan hindari terpapar zat alergen. Jangan memakai lensa kontak hingga gejala konjungtivitis hilang. Agar gejala tidak memburuk, jangan menggosok mata walau terasa gatal. • Contoh-contoh obat antihistamin adalah azelastine cetirizine, loratadine, fexofenadine atau emedastine. • Selain antihistamin, obat kortikosteroid jangka pendek dalam bentuk gel, salep, atau krim jika gejala konjungtivitis alergi yang dialami cukup parah. • Pengobatan Konjungtivitis Virus • Konjungtivitis virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya, namun pemberian kompres dingin, air mata artifisial atau antihistamin topikal bermanfaat untuk meredakan gejala. Terapi antiviral tidak diperlukan kecuali untuk konjungtivitis herpetik yaitu asiklovir oral 400mg/hari untuk virus herpes simpleks dan 800mg/hari untuk herpes zoster selama 7-10 hari . • Tatalaksana dan terapi dari konjunctivitis bakterial tergantung dari penyebab yang didapatkan. Infeksi bakteri konjunctivitis diberikan kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari atau salep mata 3 kali selama 3 hari. • Untuk konjunctivitis gonorhea, diberikan kloramphenikol tetes mata 0,5-1%.