Anda di halaman 1dari 15

1.

Ida Ayu Putu Riastiary (P07120016015)


2. Jhoy Made Rukhmini (P07120016020)
 Pengertian Menurut Departemen Kesehatan (2002) home
care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
 Home Health Care adalah sistem dimana pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada
orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus
tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Neis dan
Mc.Ewen , 2001) Menurut Habbs dan Perrin, 1985 (dalam
Lerman D. & Eric B.L, 1993) Home Care merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien, sehingga home
care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan
di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
Secara khusus home care bertujuan untuk meningkatkan upaya
promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitative, mengurangi
frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, biaya,
tenaga, dan pikiran. Menurut Direktorat Bina pelayanan
Keperawatan Dapertemen RI dalam makalahnya pada seminar
nasional 2007 tentang Home Care: “Bukti Kemandirian Perawat”
menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pelayanan kesehatan di
rumah antara lain:
1. Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-
spritual
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam
pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan
3. Terpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
sesuai kebutuhan pasien
Manfaat dari pelayanan Home Care bagi pasien antara
lain :
 1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan
komprenhensif.
 2. Pelayanan lebih professional
 3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa
diaplikasikan dengan di bawah naungan
 legal dan etik- keperawatan
 4. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi
sehingga pasien akan lebih nyaman dan
 puas dengan asuhan keperawatan yang
professional (Tribowo, 2012)
 Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang yang disebabkan
oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa
darah akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif (Noer, 2003)
 Diabetes mellitus adalah penyakit yang sering
dijumpai sebagai akibat dari defisiensi insulin
atau penurunan efektivitas insulin (Brooker,
2001).
 Diabetes Melitus Tipe 1 (DM Tipe 1)
Kekerapan DM Tipe 1 di negara barat + 10% dari
DM Tipe 2. Di negara tropik jauh lebih sedikit lagi.
Gambaran kliniknya biasanyatimbul pada masa
kanak-kanak dan puncaknya pada masa akil balig.
Tetapi ada juga yang timbul pada masa dewasa.
 Diabates Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2)
DM Tipe 2 adalah jenis yang paling banyak
ditemukan (lebih dari 90%). Timbul makin sering
setelah umur 40 dengan catatan pada dekade
ketujuh kekerapan diabetes mencapai 3 sampai 4
kali lebih tinggi daripada rata-rata orang dewasa.
 Diabetes Melitus Tipe Lain
Ada beberapa tipe diabetes yang lain seperti defek
genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin,
penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena
obat atau zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang
jarang dan sindroma genetik lain yang berkaitan
dengan DM.
 Diabetes Melitus Gestasional
Diabetes Melitus Gestasional adalah diabetes yang
timbul selama kehamilan. Jenis ini sangat penting
diketahui karena dampaknya pada janin kurang
baik bila tidak ditangani dengan benar. (Mitra
Home Care.2009)
A. Cara perawatan pasien DM di rumah
a. Minum obat secara teratur sesuai program
b. Diet yang tepat
c. Olahraga yang teratur
d. Kontrol GD teratur
e. Pencegahan komplikasi
B. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki
terluka:
a. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik,
tutup luka dengan kasa steril dan bila dalam
waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke
dokter
b. Bila luka cukup besar / kaki mengalami
kelainan segera pergi ke dokter.
C. Perawatan kaki Diabetik :
a. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan
batu apung / sikat halus
b. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
c. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna (pucat,
kemerahan),bentuk (pecah-pecah, lepuh, kalus, luka), Suhu
(dingin, lebih panas)
d. Bila kaki kering,o lesi dengan lotion
e. Potong kuku / kikir tiap 2 hari, jangan terlalu pendek. Bila
kuku terlalu keras kaki direndam dahulu dalam air hangat (
37,5’C ) selama 5 menit.
f. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
g. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai,
mungkin ada sesuatu didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6
jam dan gerakkan pergelangan kaki dan jari-jari kaki agar
sirkulasi darah lancar
h. Lakukan senam kaki
i. Jangan biarkan luka sekcil apapun
D. Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita
DM :

a.Ukuran : Jangan terlalu sempit/


longgar kurang lebih ½ inchi lebih panjang
dari kaki
b.Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing, tinggi
tumit < 2 inchi
c.Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
d.Insole terbuat dari bahan yang tidak licin
Untuk mengobati luka gangren diabetes,
sebelumnya harus dikenali berbagai jenis gangren
diabetes supaya nantinya pengobatan dapat tepat
target. Gangren siabetes dibagi menjadi tiga jenis
yaitu :
1. Basah
2. Gas
3. kering.
Ketiga jenis gangren diabetes tersebut dibedakan
atas gejala dan bentuk luka gangren atau tipe
luka pada penderita gangren diabetes.

Anda mungkin juga menyukai