Anda di halaman 1dari 5

PENYIMPANAN OBAT

PENYIMPANAN OBAT

Obat atau bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari
pabrik. Dalam hal ini pengecualian atau darurat dimana isi
dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya
kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah
baru, wadah sekurang-kurangnya memuat nama obat, nomor
batch dan tanggal kadaluarsa. Semua bahan obat harus disimpan
pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin kestabilan bahan.
PENYIMPANAN OBAT

Penyimpanan obat digolongkan berdasarkan bentuk sediaan atau


bahan baku seperti bahan padat, dipisahkan dari bahan yang cair
atau bahan yang setengah padat. Obat-obat yang mudah meleleh
pada suhu kamar disimpan dalam lemari es. Penyimpanan obat
juga harus berdasarkan golongan obat (obat bebas, keras,
psikotropika dan narkotika), jenis nama obat (generik atau obat
bermerk dagang), berdasarkan kelas terapi, sesuai abjad untuk
mempermudah pengambilan obat saat diperlukan, dan peneluaran
obat menggunakan metode FIFO dan FEFO.
PENYIMPANAN OBAT

1. Metode First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat


berdasarkan obat yang datang lebih dulu dan dikeluarkan lebih
dulu.
2. Metode First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan
obat berdasarkan obat yang memiliki tanggal kadaluarsa lebih
cepat maka dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu.
PENYIMPANAN OBAT

Penyimpanan obat narkotika disimpan dalam lemari khusus sesuai


dengan Permenkes No.28 tahun 1978 yaitu apotek harus memiliki
tempat khusus untuk menyimpan narkotika. Tempat khusus yang
dimaksudkan adalah pada lemari yang mempunyai ukuran
40x80x100 cm, dapat berupa lemari yang dilekatkan di dinding.
Lemari tersebut mempunyai 2 kunci, yang satu untuk menyimpan
narkotika sehari-hari dan yang lainnya untuk narkotika persediaan
dari morfin, pethidin dan garam-garamnya. Hal ini untuk
menghindari penyalahgunaan obat-obat narkotika.

Anda mungkin juga menyukai