Anda di halaman 1dari 28

1

Kelompok 2

-Riska Atma Negara


-Siti Hidayati
-Yuni Fadila
-Fianti Juliantika
-Riska Purnawita Dahliya
Faktor penentu
Karakteristik distribusi

Keanekaragaman
Peranan
Makhluk Hidup
3

EKOSISTEM
PADANG
LAMUN

Lamun didefinisikan sebagai satu-satunya tumbuhan berbunga


(Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara penuh di perairan yang
salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air dan
memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati.
Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (Seagrass bed) yaitu
hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan
kerapatan padat atau jarang. Sedangkan sistem (organisasi) ekologi padang lamun yang terdiri dari komponen biotik
dan abiotik disebut Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem).

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Terdapat di perairan pantai yang
4
1
landai, di dataran lumpur/pasir

Pada batas terendah daerah pasang surut dekat


2
hutan bakau atau di dataran terumbu karang

3 Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di


perairan tenang dan terlindung

Sangat tergantung pada cahaya matahari yang


4
masuk ke perairan.

Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal


5
jika keseluruhan tubuhnya terbenam air termasuk daur
generatif

Mampu hidup di media air asin Dan Mempunyai


6&7
sistem perakaran yang berkembang baik.
Enhalus acoroides Cymodocea rotundata
Enhalus acoroides memiliki daun yang panjang dan Tiap tegakan terdiri dari 3 – 4 helai daun, Jarak
berbentuk seperti pita, rhizoma (batang) yang tebal antar nodus + 1 cm dan tiap nodus hanya ada satu
tertanam di dalam substrat Jenis rimpangnya tebal tegakan. Rimpangnya halus, dan memiliki 1-3 akar
sampai 1 cm dan akarnya keras dan tebal dengan bercabang yang tidak teratur pada setiap ruas.Akar
ukuran 0,3-0,5 cm dengan rambut-rambut kaku
pada tiap nodus terdiri dari 2 – 3 helai.
Cymodocea serrulata Hallophila decipiens
Satu tegakan terdiri dari 2 – 3 helai daun. Memiliki Helai-helai daun yang berbulu, tembus cahaya,
batang pendek , Jarak antar nodus + 2 cm dan tiap tipis menyolok, dan berbentuk oval atau
elips. Pinggir daun bergerigi menyerupai gergaji,
nodus hanya ada satu tegakan. Akar tiap nodus
daun membujur seperti garis . Rhizomanya
banyak dan bercabang. Rimpangnya halus
berbulu dan sering tampak kotor karena sedimen
menempel pada bulu-bulu tersebut
Hallophila minor Hallophila ovalis
Daun berbentuk bulat panjang seperti telur, Bentuk daun bulat memanjang, elips atau bulat telur,
pasangan daun dengan tegakan pendek, dan licin, daun bulan atau bentuk taji.Tiap nodus terdiri dari 2
panjang daun 0,5-1,5 cm , Mempunyai daun 4 – 7 tegakan dan Jarak antar nodus + 1,5 cm. Mempunyai akar
pasang tulang daun. tunggal di tiap nodus dan mempunyai akar rimpang yang
berbuku-buku.
Hallophila spinulosa Thalasia hemprichii
Daun berbentuk bulat panjang, tepi daun tajam dan Memiliki helaian daun berbentuk pita, ujung daun membulat, tidak terdapat
ligule, daunnya bercabang dua (distichous), tidak terpisah, Panjang daun
bergerigi, dan setiap kumpulan daun terdiri dari
Thalassia hemprichii antara 100-300 mm dan lebarnya 4-10 mm helaian daun
10-20 pasang helai daun yang saling
terdapat ruji-ruji hitam yang pendek , Batangnya pendek dan tegak dengan
berpasangan. tidak mempunyai tangkai daun jumlah daun yaitu 2-6 helai, Rimpangnya tebal dan ditutupi dengan daun
rhizoma tipis dan kadang-kadang berkayu berdiameter 2-4 mm, tanpa rambut-rambut kaku.
Halodule pinifolia Halodule uninervis
Memiliki daun lurus dan tipis, ujung daun robek menjadi dua, Panjang helai daun untuk jenis Halodule uninervis yaitu 15
pada ujungnya, tulang daun tidak lebih dari tiga, dan cm, tapi biasanya jauh lebih pendek. Lebar daun berkisar
biasanya, pada bagian tengah dari tulang-tulang robek. Serta 0,05-0,5 cm dan memiliki bentuk linier dan datar.Batangnya
pada ujung daunnya terdapat 3 titik yang jelas. Akar pendek, tegak dan vertikal, Tiap nodus hanya terdiri dari satu
cenderung serabut tanpa cabang dengan tonjolan kecil pada tegakan dan jarak antar nodus + 2 cm. berakar tunggal dan
setiap nodus banyak ,rimpangnya kecil dan berbuku – buku
Syringodium isoetifolium Thalasodendron ciliatum
Bentuk daun tipis dan berbentuk silindris/tabung berisi Helaian daunnya lebar serta pipih. Daun-daunnya
rongga udara dengan bentuk ujung daun yang agak berbentuk sabit, dimana agak menyempit pada bagian
meruncing. Jenis ini memiliki batang yang tegak disetiap pangkalnya , memiliki rhizoma yang sangat keras dan
ruas dengan 2-7 helai daun, rimpangnya halus dan berkayu, terdapat ligule, akar berjumlah 1-5 dengan
memiliki 1-3 akar bercabang yang kecil tebal 0,5-2 mm
Halophila beccari Ruppia maritima
Daun berbentuk oval panjang yang muncul dalam roset Daunnya berwarna hijau terang, lebar <1 mm, panjang 20 -
5-10 daun kecil pada batang tipis yang panjang , 115 mm, daun memanjang dengan ujung runcing dan sedikit
Rimpang mengikat substrat, sehingga keduanya bergigi. daunnya timbul dari rimpang secara langsung. Sistem
menstabilkan substrat, dan membantu dalam rimpang halus dan ramping dan akar halus menahan tanaman
pertambahan sedimen. ke lapisan bawah.
Halophila var. nov
Halophila sp
1
Aneka jenis cacing, moluska (siput dan kerang), teripang,
ketam dan udang, dan berbagai jenis ikan kecil hidup menetap
3
di sela-sela kerimbunan jurai-jurai lamun. Juga beberapa jenis
bulu babi yang hidup dari daun-daun lamun.

Di samping itu berbagai jenis hewan dan ikan juga


menggunakan padang lamun ini sebagai tempat memijah dan
membesarkan anak-anaknya. Di antaranya adalah ikan
beronang (Siganus spp.) dan beberapa jenis udang (Penaeus
spp.).

Beberapa jenis reptil dan mamalia laut juga memanfaatkan


padang lamun sebagai tempat mencari makanan. Misalnya
penyu hijau (Chelonia mydas), duyung alias dugong (Dugong
dugong) di perairan Australasia serta manate (Trichechus
manatus) di Karibia.

Di saat air laut surut, padang lamun yang mengering


sementara ini sering pula dikunjungi oleh berbagai jenis burung
dan hewan, yang sibuk mencari ikan-ikan dan hewan kecil yang
terjebak dan tertinggal di antara kusutnya lamun. Burung-
burung merandai dari suku Charadriidae, Scolopacidae dan
Burhinidae
Kecepatan Arus Perairan Nutrien
Pada saat kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik, jenis Turtle
Dinamika nutrien memegang peranan kunci pada
grass mempunyai kemampuan maksimal untuk tumbuh. ekosistem padang lamun dan ekosistem lainnya.
Ketersediaan nutrient menjadi fektor pembatas
pertumbuhan, kelimpahan dan morfologi lamun
Kecerahan pada perairan yang jernih

Lamun membutuhkan intensitas cahaya


Kedalaman
yang tinggi untuk melaksanakan proses
fotosintesis
Fator yang Kedalaman perairan dapat
Temperatur mempengaruhi membatasi distribusi lamun
distribusi dan secara vertikal. Lamun tumbuh
Kisaran temperatur optimal bagi spesies
pertumbuhan di zona intertidal bawah dan
lamun adalah 28 – 30oC.
ekosistem subtidal atas
padang lamun
Salinitas Substrat
Kedalaman substrat berperan dalam menjaga
factor yang menyebabkan rusaknya stabilitas sedimen yang mencakup dua hal,
ekosistem padang lamun adalah yaitu pelindung tanaman dari arus laut, dan
meningkatnya salinitas tempat pengolahan serta pemasok nutrient.
1
Biota yang sering ditemukan 5
dalam ekosistem padang lamun
a. Makropifit Bentik.

Lamun berasosiasi dengan berbagai


varietas makroalga. Sebagai contoh
Kiswara (1991) melaporkan bahwa
Gracillaria lichenoides yang bernilai
ekonomis penting merupakan salah satu
makropifit yang dominan pada padang
lamun dekat Lontar, Jawa Barat.
1
Biota yang sering ditemukan 6
dalam ekosistem padang lamun
b. Epifit Lamun.

Istilah epifit lamun mengacu bagi seluruh


organisme autotrofik (yaitu, produsen
primer) yang tinggal menetap di bawah
permukaan (air) menempel pada rhizoma,
batang dan daun lamun.
1
Biota yang sering ditemukan 7
dalam ekosistem padang lamun
c. Fauna.

Komunitas lamun dihuni oleh banyak jenis


hewan bentik, organisme demersal serta
pelagis yang menetap maupun yang
tinggal sementara disana. Spesies yang
sementara hidup di lamun biasanya
adalah juvenil dari sejumlah organisme
yang mencari makanan serta
perlindungan
1
Biota yang sering ditemukan 8
dalam ekosistem padang lamun
d. Meiofauna.

Meiofauna yang muncul secara aktif


adalah Copepoda, Nematoda, Amphipoda,
Cumacea, dan Ostracoda
1
Biota yang sering ditemukan 9
dalam ekosistem padang lamun
e. Krustase.

Krustasea yang berasosiasi dengan lamun


merupakan komponen penting dari jaring
makanan di lamun.
2
Biota yang sering ditemukan 0
dalam ekosistem padang lamun
F. Moluska

Moluska utama pada padang lamun


subtropis adalah detrivor dengan sangat
sedikit yang langsung memakan lamun
(Kikuchi 1980). Gastropoda cenderung
memakan perifiton.
2
Biota yang sering ditemukan 1
dalam ekosistem padang lamun
g. Echinodermata

Lima kelas echinodermata ditemukan


pada ekosistem lamun di Indonesia.
2
Biota yang sering ditemukan 2
dalam ekosistem padang lamun
h. Ikan

Hutomo dan Martosewojo (1977) membagi kumpulan ikan yang berasosiasi dengan
lamun di Pulau Pari menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Penghuni tetap, dengan memijah dan menghabiskan sebagian besarhidupnya di padang


lamun (contohnya Apogon margaritoporous).

2. Menetap dengan menghabiskan hidupnya di padang lamun dari juvenile sampai siklus
hidup dewasa, tetapi memijah di luar padang lamun (contoh : Halichoeres leparensis,
Pranaesus duodecimalis, Paramia quinquilineata, Gerres macrosoma,

3. Menetap hanya pada saat tahap juvenile (contoh : Siganus canaliculatus, S.virgatus,
S.chrysospilos, Lethrinus spp, Scarus spp, Abudefduf spp, Monachnthus mylii)

4. Menetap sewaktu-waktu atau singgah


2
Biota yang sering ditemukan 3
dalam ekosistem padang lamun
Dugong (Mamilia Laut)

Dugong sebagai mamalia laut sangat


bergantung pada penyebaran lamun di
perairan. Sehingga kerusakan habitat
padang lamun akan mempengaruhi
kehidupan dan penghidupan dugong
khususnya dalam ketersediaan makanan
dugong di perairan
2
4

Gambar Moncong dugong dengan bibir atas yang tebal


dipenuhi bulu sikat (bristles) yang sensitif (kiri). Detail bulu
sikat pada moncong dugong (kanan).
2
5

Gambar Perbedaan dugong betina dan jantan dilihat dari pososi relatif antara umbilicus,
celah genital (celah vagina atau celah penis) dan dubur (anus).
Sebagai produsen Sebagai habitat biota Sebagai penangkap Sebagai pendaur zat
primer sedimen hara
Selanjutnya dikatakan Philips & Menez (1988), lamun juga sebagai komoditi yang sudah banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat baik secara tradisional maupun secara modern. Adapun pemanfaatan
lamun tersebut baik secara modern maupun tradisional yaitu sebagai berikut:

Secara Tradisional Secara Modern


Ø Dimamfaatkan sebagai pupuk atau kompos Ø Penyaring limbah.
Ø Cerutu dan mainan anak-anak. Ø Stabilisasi pantai.
Ø Dianyam menjadi keranjang. Ø Bahan untuk pabrik kertas.
Ø Pembuat kasur (sebagai isi kasur). Ø Makanan
Ø Dibuat jarring ikan. Ø Sumber bahan kimia.
Ø Obat-obatan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai