Anda di halaman 1dari 36

Kesetaraan Gender

dalamTeknologi Informasi
Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Siliwangi
rohmatgunawan@unsil.ac.id
Overview
• Tren pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi
(TIK) telah menjangkau berbagai bidang dan lapisan
masyarakat, salah satunya sebagai sarana pemberdayaan
bagi kelompok masyarakat yang sering kali “terpinggirkan”
karena faktor budaya maupun tradisi yaitu perempuan.
• Sering kali di negara berkembang, akses pemanfaatan TIK
masing sangat terbatas bagi kaum perempuan. Padahal
jika dimanfaatkan dengan tepat, TIK akan memberikan
banyak manfaat bagi pemberdayaan perempuan terutama
pada bidang sosial dan ekonomi.
Definisi
Dalam Webster’s Dalam Women’s Studies
New World Encyclopedia (Vol:153)
Dictionary (1984) gender diartikan
, gender diartikan sebagai“suatu konsep
kultural yang berupaya
sebagai“perbeda membuat
-an yang tampak pembedaan dalam hal
antara laki-laki peran, perilaku, mentalitas
dan perempuan dan karakteristik
dilihat dari nilai emosional antara laki-laki
dan perempuan yang
dan tingkah berkembang dalam
laku” masyarakat”
Analisis Gender

Salah satu aspek dari analisis gender ialah eksplorasi dari


adanya perbedaan gender dan arti politisnya yang
dengan cara sistematis menanyakan adanya perbedaan
antara laki laki dan perempuan di suatu populasi dalam
hal :
• Peran dan kegiatan
• Sumberdaya dan hambatan yang dihadapi
• Manfaat dan insentif yang diterima
Permasalahan Gender

• Permasalahan gender muncul apabila kebutuhan khusus


untuk perempuan tidak terpenuhi, misalnya kebutuhan
untuk pendidikan atau kesehatan sebagai kebutuhan
khusus untuk perempuan. Sebagai contoh,
– Kebutuhan kesehatan untuk para ibu dan anak bagi
desa yang terpencil, sedangkan infrastruktur TIK tidak
bisa mencapainya, ataupun
– Ada kesempatan untuk mengalokasikan infrastruktur
TIK ke desa tersebut, tetapi hal ini tidak diputuskan
demikian oleh para pengambil keputusan ditingkat
tersebut, misalnya karena sebagian besar laki lakilah
yang mengontrol anggaran.
Dampak TIK
bagi Kesetaraan Gender
• TIK membawa kemajuan bagi para pekerja perempuan
karena akses terhadap TIK lebih nyata.
• Beberapa contoh diperkotaan
menunjukkan bahwa banyak
perempuan telah sukses bekerja di
sektor TI atau bahkan menjadi CEO
di perusahaan-perusahaan di
bidang TIK maupun di perbankan
atau sektor yang lain.
Hambatan Perempuan
dalam TIK
1. Perempuan banyak yang masih buta huruf, sulitnya
akses pendidikan dan informasi, kurang meratanya
pelatihan TIK, kekurangan waktu, dan kekurangan
sarana ekonomi dan keuangan.
2. Perempuan masih kurang terwakili di sektor swasta,
dan di lembaga pemerintah dan publik, yang
umumnya mengkontrol sektor TIK. Sehingga, dibidang
TIK, masih jarang yang memperhatikan kebutuhan
khusus bagi perempuan.
Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas
yang masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin, 2011-2015
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas
Menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan, 2015
Hambatan Perempuan
dalam TIK
3. Lebih banyaknya laki laki yang menjadi eksekutif atau
direksi di perusahaan-perusahaan TIK. Disektor swasta,
perempuan kurang menjadi pemilik atau pengambil
keputusan utama, atau memberikan pengaruh dalam
pengambilan keputusan.
4. Di Indonesia dan negara berkembang, data yang
menunjukkan dampak TIK terhadap perempuan masih
kurang. Sehingga, walaupun data yang ada menunjukkan
manfaat TIK cukup besar terhadap kehidupan manusia
secara umum, dampak TIK terhadap laki laki dan
perempuan mungkin masih beda.
Hambatan Perempuan
dalam TIK
5. Perempuan di pedesaan masih kekurangan akses
terhadap pengetahuan dan informasi .
6. Hambatan ini kebanyakan berakar kepada
kebiasaan/sikap, budaya dan praktek keagamaan.
Hambatan ini muncul pada sikap sosial yang
mendiskriminasi perempuan dibidang pengetahuan
dan teknologi.
7. Di bidang ranah publik/media, masih banyak
perempuan yang tersubordinasi dengan anggapan
yang negatif.
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas
yang Mengakses Komputer Menurut Jenis Kelamin, 2015
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas
yang Mengakses Internet Menurut Jenis Kelamin, 2015
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Mengakses Internet
Menurut Jenis Kelamin dan Penggunaannya, 2015
Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas
yang Mendapatkan Pelatihan Kerja, 2011-2015
Persentase Rumah Tangga yang Mengakses Kredit Usaha Menurut Jenis
Kelamin KRT dan Jenis Kredit Usaha,2015
Kerangka Kerja Pemanfaatan TIK Sebagai
Media Pemberdayaan Perempuan
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan memetakan masalah
Langkah ini diperlukan untuk dapat
memahami dan memperoleh data
mengenai potensi, permasalahan yang
ada terkait pemanfaatan TIK, serta
mencari solusi yang mungkin
dimunculkan dari permasalahan yang
ada. Banyak metode yang bisa digunakan
dalam tahapan ini, seperti wawancara
maupun Forum Group Discussion (FGD)
Kerangka Kerja Pemanfaatan TIK Sebagai
Media Pemberdayaan Perempuan
2. Pembuatan Modul Modul pelatihan TIK
contoh :
• Modul pengenalan komputer dasar.
• Modul pengenalan aplikasi perkantoran
• Modul pengenalan internet dasar
• Modul pengenalan surat elektronik
(email) dan sosial media
• Modul Pelatihan Kewirausahaan dan
kelembagaan berbasis TIK (contoh : ecommerce)
Kerangka Kerja Pemanfaatan TIK Sebagai
Media Pemberdayaan Perempuan
4. Pembangunan Media Pemberdayaan berbasis TIK
contoh : ecommerce
5. Post Action
Post action adalah bentuk evaluasi yang dilakukan
untuk mengumpulkan informasi mengenai kualitas
kerberhasilan proses yang telah dilakukan atas
berbagai tindakan yang telah dilakukan dalam hal
pemberdayaan perempuan berbasis TIK
Kebijakan Kesetaraan
Gender di Bidang TIK
1. Penanganan terhadap perempuan dalam bidang TIK
perlu digabung dalam perhatian terhadap gender (laki
laki), sehingga pendekatan dengan dimensi sosial juga
dibutuhkan untuk diintegrasikan kedalam pola
pengambilan keputusan yang berdampak terhadap
perempuan di bidang TIK.
2. - Kebijakan gender yang transformative akan bekerja
mengubah ketidaksetaraan yang ada.
- Kebijakan gender yang spesifik masih diperlukan untuk
membela perempuan terhadap laki laki pada beberapa
bagian khusus.
- Sedangkan kebijakan gender yang netral akan tidak
melihat adanya perbedaan/ diskriminasi gender.
Kebijakan Kesetaraan
Gender di Bidang TIK
3. Kebijakan gender yang transformatif memberikan
kesempatan kepada perempuan dan kontrol terhadap
TIK, untuk menentukan jenis TIK apa yang dibutuhkan
perempuan, dan mengaturnya dengan kebijakan yang
mendukung perempuan untuk mencapai tujuannya.
4. Strategi yang top down diperlukan untuk mengubah
institusi TIK dan lembaganya , dilengkapi dengan strategi
untuk mempromosikan kesetaraan perempuan di bidang
Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK).
Aplikasi khusus
untuk perempuan
Hawa merupakan
aplikasi yang tepat
untuk menyalurkan
kegemaran para
perempuan
bersosialisasi. Selain
berfungsi sebagai
forum, juga akan
mendapat banyak
informasi seputar
dunia perempuan
Aplikasi khusus
untuk perempuan
Ovia Pregnancy & Baby
Tracker membantu melacak
perkembangan janin dan
dapat memberikan tips
sesuai dengan perkembangan
kehamilan. Aplikasi ini juga
berisikan update harian
kehamilan dan ukuran
perkembangan janin hingga
tips kesehatan kehamilan
dan janin sesuai dengan
analisa data perkembangan
kehamilan.
Aplikasi khusus
untuk perempuan
Clue merupakan aplikasi yang
akan membantu dalam
mengatur siklus datang
bulan, mulai dari
memprediksi waktu PMS
hingga memberikan info-info
kesehatan khusus untuk
perempuan.
Aplikasi khusus
untuk perempuan
Aplikasi ini bertujuan
mengontrol angka kehamilan.
Mypill akan membantu
menjadi pengingat atau
“alarm” agar tidak
melupakan waktu-waktu
untuk mengkonsumsi pil-pil
kontrasepsi. Aplikasi ini juga
bisa mengatur jadwal
bertemu dengan dokter
ataupun jadwal membeli
obat kontrasepsi.
Aplikasi khusus
untuk perempuan
Aplikasi Android yang
digunakan oleh lebih dari 15
juta untuk kumpulan resep.
Yummly memberikan
informasi mengenai nutrisi
untuk setiap menu. Dengan
begitu, Anda bisa tetap
mengontrol konsumsi Anda.
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Negera dengan
proporsi jumlah
programer
perempuan
terbanyak di dunia
versi HackerRank
2017
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Negera dengan
proporsi
programer
perempuan
paling pintar
di dunia versi
HackerRank 2017
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Atimas Nurahmad, Technical Account
Manager, Microsoft Indonesia
Tanggung jawab utama adalah
memastikan operasional bisnis para
pelanggan korporasi berjalan lancar
tanpa ada gangguan dari sisi teknis IT,
dan juga memastikan ekspansi bisnis yang
mereka lakukan dengan dukungan solusi IT dari Microsoft
dapat berjalan dengan maksimal.
• Pada kenyataannya di seluruh dunia, 30.6 persen dari total
lulusan universitas yang bergabung dengan Microsoft adalah
wanita. Microsoft juga secara aktif terus mengadakan
berbagai progam pengembangan bakat yang dikhususkan
kepada karyawan wanita.
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Amanda Surya memulai kariernya di
Google Mountain View sejak tahun 2007.
• Sempat bekerja sebagai software engineer
di perusahaan besar sekelas AT&T dan
Bank of America.
• Menjabat sebagai Head of Engineering
Program Management untuk Nest, yakni divisi yang
mengembangkan Internet of Things di bawah perusahaan
induk Alphabet.
“Kami menciptakan perabot rumah tangga yang sebelumnya
sudah ada, tapi dibikin cerdas dengan pengembangan
teknologi,”
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Lenny Kartikasari, Mobile Application
Developer/Engineer Cookpad Inc.
Cookpad Inc adalah media sosial asal
Jepang yang khusus berbagi resep masakan
yang dapat diakses secara gratis oleh user.
• Bertugas mengembangkan aplikasi terbaru
untuk platform iOS dan Android.
• Mengembangkan beberapa fitur terbaru
yang ditampilkan pada website. Dalam mengembangkan
aplikasi seperti sekarang ini, berkoordinasi dengan
pengembang lainnya yang berasal dari Spanyol dan Vietnam.
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Rizki Nur Amelia, IT Java Developer
elevenia.co.id
• Bertugas sebagai programmer untuk
membuat aplikasi konten-konten
tambahan yang ditampilkan di dalam
website, seperti konten promo terbaru.
• Berkoordinasi dengan divisi marketing,
unit bisnis termasuk di dalamnya
copy writer, planning service, dan divisi
quality assurance (QA).
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Jennifer Arif, Account Manager
di Google Indonesia
• Membantu pebisnis di Indonesia
untuk memaksimalkan potensi yang
ditawarkan internet guna
mengembangkan bisnis mereka.
“Saya bekerja di perusahaan yang memiliki
tujuan untuk membuka peluang maksimal dari internet bagi
jutaan orang di seluruh dunia, serta membuat perangkat
teknologi untuk membantu kita mencapai hal itu. Bekerja di
Google berarti menjadi bagian dari perubahan yang besar.”
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Sandy Carter adalah Wakil Direktur
Social Business Evangelism di IBM.
Perempuan yang menjadi otak dari
bisnis aplikasi perangkat sosial media
dan proses teknik untuk internal dan
eksternal perusahaan agar dapat
berhubungan dengan klien,
rekan kerja, masyarakat, dan karyawan.
• Bergabung di IBM sejak 1989, tidak hanya pintar dalam
mengendalikan bisnis sosial, namun juga ia menguasai
delapan bahasa pemrograman dengan karir yang juga
gemilang diperusahaan sebelumnya sebagai Wakil
Direktur Service Oriented Architecture.
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Jane Moran menjabat sebagai
Global Chief Information Officer,
bertugas mengawasi perjalanan
sistem bisnis Thomson Reuters,
yang menjual informasi kepada
para pakar, ahli hukum, lembaga
finansial, bisnis, dan media.
• Selain itu merupakan anggota dari Center for Digital
Strategies di Dartmouth College’s Tuck School of
Business.
• Menjabat sebagai CEO Council di salesforce.com,
Workday, dan Oracle.
Perempuan dan
Teknologi Informasi
• Susi Wee merupakan Wakil
Direktur sekaligus CTEO
(Chief Technology and
Experience Officer) dari
Collaboration and
Communication di Cisco Systems.
• Bertugas mengatur dan mengendalikan para desainer,
peneliti, dan para ahli teknologi dari kantor pusatnya di
Palo Alto, California.
• Telah bekerja selama 15 tahun di salah satu perusahaan
produk teknologi hardware Hewlett Packard, hingga
kemudian ia memutuskan untuk bergabung dengan Cisco

Anda mungkin juga menyukai