Atasi Nyeri : Nitrogliserin 0,4 mg (max 1,2 mg) SL bila TD > 90 mmHg + morfin (dapat di ulang) 3-6 mg sampai nyeri teratasi
Pengobatan antipletelet : 160-325 mg tablet asam asetilsalisilat dikunyah
+ clopidogrel 300 mg PO
STEMI NSTEMI-UAP
Early invasive strategy Konsevatif atau
UFH (target aPTT 50-70 det) delayed invasive strategy Gp IIbIIIa inhibitor utk pasien risiko tinggi UFH atau LMWH (enoxaparin) Pertimbangkan tirofiban atau eptifibated
Primary PCI, bila : Lebih memilih Fibrinolitik bila:
•PCI dpt dilakukan < 90 mnt •Tdk ada kontra indikasi dan PCI menunggu > 90 menit (pd pasien dgn onset < 3 jam PCI harus dpt dilakukan <60 mnt) •Onset gejala < 3 jam dan PCI menunggu > 60 menit •Terdapat kontraindikasi trombolitik •Onset > 3 jam Terapi adjuvan : •Syok kardiogenik atau gagal jantung kiri akut UFH,LMWH pada pasien < 75 tahun Terapi adjuvan : UFH, pertimbangkan GPIIbIIIa inhibitor.
Algoritma tatalaksana awal Sindroma Koroner Akut PERKI 2006
Pasien dengan tanda dan gejala klinis SKA
EKG 12 sadapan
ST Elevasi = STEMI
> 0.1 mV pd > 2 sadapan ekstrimitas yang bersebelahan
dan/atau > 0,2 mV pd > 2 sadapan prekordial yang bersebelahan atau LBBB baru (yang dianggap baru) EKG Abnormal lainnya (Bukan ST elevasi) atau EKG normal
High Risk (Risiko Tinggi)
Low Risk (Risiko rendah) -Perubahan EKG yang dinamis meliputi ST depresi - hemodinamik Tidak ada tanda-tanda high risk -irama yang tidak stabil (aritmia malignan) - diabetes melitus = UAP , jika nilai troponin negatif = Non STEMI, jika nilai troponin positif (T atau I)