Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KEUANGAN

PENGANGGARAN MODAL & KRITERIA INVESTASI


PENGERTIAN CAPITAL BUDGETING
• Capital budgeting atau penganggaran modal yaitu proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi dalam
aktiva tetap.
• Menurut James C. Van Horne (2004:324) penganggaran modal
adalah proses mengidentifikasi, menganalisa, dan memilih proyek
investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari
satu tahun.
• Menurut Keown Arthur (2005:306) penganggaran modal adalah
proses pembuatan keputusan investasi pada aset tetap.
• Penganggaran modal merupakan proses dimana perusahaan
memperbarui dan menemukan dirinya kembali – mengadaptasikan
proyek lama dan menemukan proyek yang baru.
• Ini melibatkan perbandingan penerimaan kas yang dapat
ditampilkan lebih dari beberapa tahun dengan pengeluaran kas
yang secara umum terjadi dalam waktu dekat.
PENTINGNYA CAPITAL BUDGETING
Menurut Dr. Darmawan Sjahrial (2008:19) capital budgeting memiliki
beberapa peranan penting bagi suatu perusahaan, diantaranya
adalah :
• Dana yang dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat
untuk jangka waktu yang lama dan secara berangsur-angsur
melalui penyusutan dapat dicairkan sesuai jangka waktu
penyusutan aktiva tetap tersebut.
• Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di masa yang akan datang.
• Pengeluaran dana untuk kepentingan tersebut biasanya meliputi
jumlah yang besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap
yang sudah dipakai.
• Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
pembelian barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang
panjang dan berat.
MANFAAT PENYUSUNAN
CAPITAL BUDGETING
• Bidang perencanaan yaitu merencanakan penanaman modal
sendiri.
• Bidang koordinasi yaitu mengkoordinir penanaman modal yang
ada kaitannya dengan :
- Kebutuhan pembelanjaan yaitu kebutuhan kas.
- Pelaksanaan investasi pada berbagai aktivitas operasional
- Potensi penjualan
- Potensi keuntungan
- Potensi return on investment
• Bidang pengendalian yaitu mengendalikan perubahan modal
PERIODE PENGEMBALIAN
(PAYBACK PERIOD)
• Periode pengembalian merupakan banyaknya tahun
yang dibutuhkan untuk mengembalikan pengeluaran
kas yang pertama dari proyek penganggaran modal.
• Kriteria ini mengukur seberapa cepat proyek itu akan
mengembalikan biaya investasi awalnya, ini berkaitan
dengan arus kas bebas, yang mengukur waktu yang
sebenarnya dari suatu manfaat, bukan keuntungan
akuntansi.
• Kriteria terima – tolak berpusat pada apakah periode
pengembalian modal lebih kecil atau sama
dengan periode pengembalian maksimum
yang dikehendaki perusahaan.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN DARI ATURAN PAYBACK PERIOD
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Mudah dimengerti 1. Tidak mempertimbangkan nilai
waktu dari uang
2. Menyesuaikan dengan 2. Memerlukan sebuah titik potong
ketidakpastian dari arus kas di (cutoff point) arbitrer
masa yang akan datang
3. Bias terhadap likuiditas 3. Tidak mempertimbangkan arus
kas setelah titik potong.
4. Bias terhadap proyek jangka
panjang, seperti penelitian dan
pengembangan, dan proyek-
proyek baru.
CONTOH KASUS

• Jika masa maksimum yang diinginkan perusahaan


adalah 3 tahun dan proposal investasi membutuhkan
pengeluaran arus awal sebesar $10.000 dan hasilnya
mengikuti serangkaian arus kas tahunan, berapa masa
pengembaliannya? Haruskah proyek tersebut diterima?

TAHUN ARUS KAS BEBAS SETELAH PAJAK


1 $ 2.000
2 $ 4.000
3 $ 3.000
4 $ 3.000
5 $ 10.000
PEMBAHASAN KASUS

• Pada kasus ini, setelah 3 tahun perusahaan akan


memperoleh sebesar $ 9.000 dari investasi awal sebesar $
10.000, menyisakan investasi awal $ 1.000 akan dihasilkan dari
investasi.
• Selama tahun ke-4, total uang sebanyak $ 3.000 akan
dihasilkan dari investasi ini. Asumsikan bahwa kas akan
mengalir ke perusahaan dengan tingkat yang konstan
sepanjang tahun, ini akan membutuhkan sepertiga tahun ($
1.000 / $ 3.000) untuk mendapatkan kembali sisanya $ 1.000.
Dengan demikian, periode pengembalian untuk proyek ini
adalah 3 1/3 tahun, yang melebihi periode pengembalian
yang diinginkan.
• Dengan menggunakan kriteria periode pengembalian,
perusahan akan menolak proyek ini, tanpa harus
mempertimbangkan arus kas sebesar $ 10.000 pada arus kas
tahun ke-5.
• Periode Pengembalian Diskonto
Yaitu variasi dari kriteria keputusan masa pengembalian
yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang
diperlukan untuk mengembalikan pengeluaran kas awal
dari arus kas bersih yang didiskontokan.
Metode ini menekankan pengembalian yang lebih
awal, dimana semua kemungkinan adalah kecil
ketidakpastiannya, dan menyediakan kebutuhan
likuiditas perusahaan.
Meskipun keunggulan metode-metode ini signifikan,
kelemahannya sangat membatasi nilai mereka sebagai
kriteria penganggaran modal.
KELEBIHAN & KEKURANGAN DARI ATURAN DISCOUNTED PAYBACK
PERIOD
Kelebihan Kekurangan
1. Memperhitungkan nilai waktu 1. Mungkin menolak investasi NPV
dari uang yang positif
2. Mudah dimengerti 2. Memerlukan suatu titik potong
yang acak
3. Tidak menerima perkiraan 3. Menghiraukan arus kas setelah
investasi NPV yang negatif tanggal titik potong
4. Bias terhadap likuiditas Bias terhadap proyek jangka
panjang, seperti penelitian dan
pengembangan, dan proyek-
proyek baru.
NILAI BERSIH SEKARANG
(NET PRESENT VALUE – NPV)

KRITERIA KEPUTUSAN DENGAN NPV

• Jika NPV ≥ 0.0 : Diterima

• Jika NPV ≤ 0.0 : Ditolak


CONTOH KASUS

• Sebuah perusahaan mempertimbangkan sebuah proyek


pembelian mesin baru untuk mengurangi biaya produksi.
Proyek tsb diperkirakan memiliki arus kas (cash flow = CF)
sebagai berikut (yang bertanda negative berarti arus kas
keluar / pengeluaran kas sedangkan yang bertanda positif
berarti arus kas masuk / penerimaan kas) :
Initial Outlay (IO) : CF = -$40,000
Tahun 1 : $15,000
Tahun 2 : $14,000
Tahun 3 : $13,000
Tahun 4 : $12,000
Tahun 5 : $11,000
• Tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek tersebut
adalah 12%.
INDEKS PROFITABILITAS (RASIO
MANFAAT/BIAYA)

KRITERIA KEPUTUSAN DENGAN PI

• Jika PI ≥ 1.0 : Diterima

• Jika PI ≤ 1.0 : Ditolak


CONTOH KASUS
• Sebuah perusahaan mempertimbangkan sebuah proyek
pembelian mesin baru untuk mengurangi biaya produksi.
Proyek tsb diperkirakan memiliki arus kas (cash flow = CF)
sebagai berikut (yang bertanda negative berarti arus kas
keluar / pengeluaran kas sedangkan yang bertanda positif
berarti arus kas masuk / penerimaan kas) :
Initial Outlay (IO) : CF = -$50,000
Tahun 1 : $15,000
Tahun 2 : $8,000
Tahun 3 : $10,000
Tahun 4 : $12,000
Tahun 5 : $14,000
Tahun 6 : $16,000
• Tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek tersebut
adalah 10%.
TINGKAT PENGEMBALIAN INTERNAL
(INTERNAL RATE OF RETURN - IRR)

KRITERIA KEPUTUSAN DENGAN IRR

• Jika IRR > tingkat pengembalian yang diinginkan:


Diterima

• Jika IRR < tingkat pengembalian yang diinginkan:


Ditolak
CONTOH KASUS UNTUK ARUS KAS
YANG SAMA
• Sebuah perusahaan mempertimbangkan sebuah proyek
pembelian mesin baru untuk mengurangi biaya produksi.
Proyek tsb diperkirakan memiliki arus kas (cash flow = CF)
sebagai berikut (yang bertanda negative berarti arus kas
keluar / pengeluaran kas sedangkan yang bertanda positif
berarti arus kas masuk / penerimaan kas) :
Initial Outlay (IO) : CF = -$10,000
Tahun 1 : $3,362
Tahun 2 : $3,362
Tahun 3 : $3,362
Tahun 4 : $3,362
Tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek tersebut
adalah 10%.
CONTOH KASUS UNTUK ARUS KAS
YANG BERBEDA
• Sebuah perusahaan mempertimbangkan sebuah proyek
pembelian mesin baru untuk mengurangi biaya produksi.
Proyek tsb diperkirakan memiliki arus kas (cash flow = CF)
sebagai berikut (yang bertanda negative berarti arus kas
keluar / pengeluaran kas sedangkan yang bertanda positif
berarti arus kas masuk / penerimaan kas) :
Initial Outlay (IO) : CF = -$10,000
Tahun 1 : $1,000
Tahun 2 : $3,000
Tahun 3 : $6,000
Tahun 4 : $7,000
Tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek tersebut
adalah 10%.
REFERENSI

• Financial Management, Keown, Martin Myer &


Scott, 2005.
• Corporate Finance, Ross, Westerfield, 2005.

Anda mungkin juga menyukai