Anda di halaman 1dari 34

Keselamatan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan

Penyakit Akibat Kerja


- Sarah Maulida Rahmah -
131611133006
Pengertian penyakit akibat kerja

Menurut peraturan mentri tenaga kerja RI Nomor: PER-01/MEN/1981 tentang


kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja bahwa yang dimaksud dengan
penyakit akibat kerja(PAK) adalah setiap penyakit yang di sebabkan oleh pekerja
atau lingkungan kerja. Beberapa ciri penyakit akibat kerja adalah dipengaruhi oleh
populasi pekerja; disebebkan oleh penyebab yang spesifik; di tentukan oleh
pemajanan di tempat kerja; ada atau tidaknya kompensasi. Contohnya keraunan
zat kimia. (B. Sugeng, 2003)
Penyakit Akibat Kerja adalah
penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan,
proses maupun lingkungan kerja.
Dengan demikian Penyakit Akibat
Kerja merupakan penyakit yang
artifisial atau man made disease.
Jenis penyakit akibat kerja

Dalam peraturan mentri tenaga kerja dan transmigasi


nomor:PER-01/MEN/1981 di cantumkan 30 jenis penyakit,
sedangkan pada keputusan presiden RI nomor 22/1993
tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja memuat
jenis penyakit yang sama dengan tambahan penyakit yang
disebebkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
Jenis-jenis penyakit akibat kerja tersebut diantaranya:

 Pneumoconiosis disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan parut (silicosis, antrakosilikosis,
asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan factor utama penyabab cacat atau kematian
 Penyakit paru dan saluran pernapasan
 Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisas
 Alveolitis allergika disebabkan penghirupan debu organic
 Penyakit yang disebabkan zat kimia atau persenyawaan yang berracun
 Kanker kulit epitelioma primer
 Kanker paru atau mesothelioma yang disebabkan oleh asbes
 Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau perasit
 Penyakit yang disebebkan oleh suhu tinggi atau rendah, panas radiasi atau kelembaban udara yang tinggi
Prinsip K3RS

1. Kapasitas 3. Lingkungan 2. Beban kerja


kerja kerja
4 Komponen di Rumah Sakit

Kapasitas kerja Lingkungan Pasien


Beban kerja
kerja
Penyakit akibat kerja ada perawat

Penyakit
Penyakit
tidak
menular menular
Penyakit menuar

Penyakit menular dapat di


Hepatitis B
definisikan sebagai sebuah
penyakit yang dapat ditularkan
(berpindah dari satu orang ke
orang lain, baik secara langsung
maupun perantara).
Secara medis pengertian
penyakit menular atau penyakit
infeksi adalah sebuah penyakit TUBERCULOSIS
yang disebabkan oleh sebuah Hepatitis C ( TB )
agen biologi (seperti virus,
bakteria atau parasit), dan
bukan disebabkan oleh faktor
fisik (seperti luka bakar) atau HIV/AIDS
kimia (seperti keracunan).
Hepatitis B

Hepatitis B atauHepatitis
sering di sebut dengan disebut Hepatitis serum.

Hepatitis B adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan


hati
yang disebabkan oleh infeksi VHB dan reaksi toksik terhadap obat-
obatan serta bahan-bahan kimia yang memberikan gejala yang
khas yaitu badan lemah, kencing berwarna seperti air the pekat,
mata dan seluruh tubuh menjadi kuning.(Sujono Hadi,1999)
Cara Penularan Hepatitis B
1. Kontak seksual Memiliki masa tunas yang lama,
2. Berbagi jarum antara 1 dan 7 bulan dengan
3. Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja suntik awitan rerata 1-2 bulan
4. Ibu dan bayi
Hepatitis C

Hepatitis C merupakan suatu penyakit yang menginfeksi organ


hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). HCV
merupakan jenis virus RNA dari keluarga Flaviviridae genus
Hepacivirus (DirJen PP & PL Kementerian Kesehatan, 2012).

Hepatitis C (HCV) , yang


ditularkan melalui
Hepatitis C akut adalah infeksi yang
suplai darah komersial.
terjadi pada 6 bulan pertama. Infeksi
HCV ditularkan dengan
ini biasanya tanpa gejala dan jarang
cara yang sama
yang mematikan. Sekitar 15-45 persen
seperti HBV, tetapi
penderitanya berhasil sembuh dari
terutama melalui transfusi
penyakit ini tanpa penanganan khusus.
darah.
TUBERCULOSIS
( TB )

Penyakit tuberculosis adalah penyakit menular


langung yang disebabka oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman
TB menyerang paru-paru, tetepi dapat juga
menyerang organ tubuh lainnya. Kuman ini memiliki
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam.
HIV/AIDS

HIV adalah singkatan Diagnosis HIV dini dan


dari Human Immunodeficiency penanganan yang efektif, pengidap
Virus. Virus ini menyerang sistem HIV tidak akan berubah menjadi
kekebalan tubuh dan melemahkan AIDS. AIDS adalah stadium akhir
kemampuan tubuh untuk melawan dari infeksi virus HIV. Pada tahap
infeksi dan penyakit. ini, kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi sudah hilang
AIDS adalah kependekan dari ‘Acquired sepenuhnya.
Immune Deficiency Syndrome’.Acquired berarti Penyebaran HIV
didapat, bukan keturunan. Immune terkait dengan Darah
sistem kekebalan tubuh kita. Deficiency berarti Dinding anus
kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti Air Susu Ibu
penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala Sperma
tertentu. AIDS berarti kumpulan gejala akibat Cairan vagina,
kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan termasuk darah
tubuh yang dibentuk setelah lahir. menstruasi
Penyakit
tidak menular
Penyakit tidak menular
atau penyakit noninfeksi
adalah suatu penyakit
yang tidak disebabkan
karena kuman melainkan
dikarenakan adanya Hipertensi
masalah fisiologis atau Diabetes
metabolism pada
jaringan.
Stress
Diabetes Melitus

Diabetes mellitus adalah


penyakit gangguan metabolic
terutama metabolism
karbohidrat yang di sebabkan
oleh kurangnya atau ketiadaan
hormone insulin dari sel beta
pancreas, atau akibat gangguan
fungsi insulin, atau keduanya.
stres  Stres adalah kondisi fisik dan psikologis yang disebabkan karena adaptasi
seseorang pada lingkungannya

 Stressor kerja pada perawat sesuai urutannya adalah beban kerja sebesar
82%, pemberian upah yang tidak adil 58%, kondisi kerja 52%, tidak
diikutkan dalam pengambilan keputusan 45%

 Stres akibat kerja didefinisikan sebagai respon emosional dan fisik yang bersifat mengganggu atau
merugikan yang terjadi pada saat tuntutan tugas tidak sesuai dengan kapabilitas, sumber daya,
atau keinginan pekerja

 Penelitian yang telah dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam Prihatini
menyatakan bahwa 50,9% perawat di empat provinsi di Indonesia mengalami stres kerja yang antara
lain disebabkan oleh beban kerja yang tinggi

 Sumber stres kerja, yaitu : beban kerja, kesulitan berhubungan dengan staf lain,
kesulitan menjadi perawat di unit perawatan kritis, ketentuan pengobatan pasien,
dan kesulitan menghadapi pasien yang tidak ada harapan
Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit
kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah.

Hipertensi kini ditengarai sebagai penyebab utama stroke dan penyakit jantung

Hipertensi terbagi menjadi 2, yaitu :


1. Hipertensi primer, yang tidak di
ketahui penyebabnya
2. Hipertensi sekunder disebabkan
kelainan ginjal dan kelainan
kelenjar tiroid
Penyakit atau Tertusuk jarum
cidera akibat Tahun 2005-2007 terkikir
kecelakaan kerja mencapai 38%-
pada perawat 73%

Tergores
Sakit pinggang Luka bakar atau
terpotong

KEPMENKES RI Nomor. 432/MENKES/SK/IV/2007


Nyeri pinggang

Herber dkk (1985) menemukan 52% perawat yang


bekerja di rumah sakit menderita sakit pinggang
karena penyakit terdahulu dan 48% akibat
mengangkat klien dari tempat tidur.

Sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di rumah sakit


Paris mengalami gangguan muskuluskeletal( 16%),
dengan 47% mengeluh nyeri pinggang.
Di Israel perawat mengalami cidera sekitar 16,8%
Dampak dari penyakit menular dan
tidak menular juga berpengaruh secara
langsung terhadap beban kerja tenaga
kesehatan. Sebagai contohnya, penyakit
HIV dan AIDS, di Afrika, penyakit ini
berdampak pada absenteeism, motivasi
rendah, dan beban kerja yang relative
tinggi .
(Martinez, J. dan Martineau T., 2002)
Upaya pencegahan penyakit akibat kerja pada perawat

 Cuci tangan,
 Pakai alat pelindung yang sesuai ,
 Pengelolaan alat tajam (disediakan tempat khusus untuk
membuang jarum suntik dan semprit),
 Dekontiminasi,
 strelisasi,
 disinfeksi,
 Pengelolaan limbah
Membandingkan gejala
penyakit sewaktu bekerja
dan dalam keadaan tidak
bekerja
Pemeriksaan
labolatorium khusus atau
Pemeriksaan pemeriksaan biomedis
fisik yang
dilakukan
dengan catatan Anamnesis meliputi
identitas, riwayat
kesehatan, riwayat
penyakit, dan keluarga
Pemeriksaan atau
pengujian lingkungan
kerja atau data hygiene
Penerapan konsep lima tingkat pencegahan penyakit pada penyakit akibat kerja
(five level of prevention diseases)

 Peningkatan kesehatan (health promotion)


Misalnya; pendidikan kesehatan, meningkatkan lingkungan kerja yang memadai, konsultasi tentang
keturunan dan pemeriksaan kesehatan periodic.
 Perlindungan khusus (specific protection)
Misalnya; imunisasi, higine perorangan, sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya dan
kecelakaan kerja.
 Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan tepat (early diagnosis and
prompt treatment)
Misalnya diagnosis dini setiap keluhan dan pengobatan segera serta
pembatasan titik-titik lemah untuk mencegah terjadinya komplikasi
 Membatasi kemungkinan cacat (disabili limitation)
Misalnya; memeriksa dan mengobati tenaga kerja selama komprehensif,
mengobati tenaga kerja secara sempurna, dan pendidikan kesehatan
 Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
Misalnya; rehabilitasi dan mempekerjakan kembali para pekerja yang
cacat. Sedapat mungkin menempatkan karyawan-karyawan cacat di
jabatan yang sesuai
Egronomi Kesehatan

Disipilin ilmu yang terkait :


Egronomi adalah bidang
1. Fisiologi
keilmun dalam merancang
2. Anatomi
pekerjaan, peralatan, dan
3. Kesehatan kerja
mencakup pula lingkungan
4. Higine perusahaan
tempat bekerja yang nyaman
5. Psikologi
bagi para pekerja. Tujuan
6. Biometri
utamanya untuk meningkatkan
7. Dan lain-lain
kualitas hidup dan memberikan
kontribusi bagi masyarakat
dengan berbagai kemajuan di
bidang egronomika.
Tujuan Egronomi
(Manuaba, 1998)

1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental


2) Meningkatkan kesejahteraan social
3) Keseimbangan rasional antara system manusia atau manusia-
mesin dengan teknis, ekonomi, antropologi, budaya
4) Pekerjaan lebih cepat selesai
5) Risiko penyakit akibat kerja lebih menjadi kecil
6) Kelelahan berkurang
7) Rasa sakit berkurang atau tidak ada
Walaupun tujuannya sudah
jelas namun egronomi masih
diragukan dalam oprasionalnya,
yang disebabkan oleh karena
tidak adanya pencatatan yang
baik serta tidak proaktifnya
mempresentasikan keberhasilan
yang telah dicapai (henrick,
1997)
Aspek memecahkan masalah
egronomi
(Artayasa, 2010)

1. Nutrisi
2. Pemanfaatan tenaga otot
3. Sikap kerja
4. Kondisi lingkungan
5. Kondisi waktu
6. Kondisi social
7. Kondisi informasi
8. Interaksi manusia mesin
Berkaitan dengan bidang penyelidikan yang dilakukan egronomi dikelompokan atas:

1. Penyelidikan tentang display


2. Penyelidikan tentang kekuatan fisik
manusia
3. Penyelidikan tentang ukuran tempat
kerja
4. Penyelidikan tentang lingkungan kerja
Pengelompokan bidang kajian egronomi menurut
Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979)
Faal kerja

Biomedika

Psikologi kerja
Antropometri

Pengindraan
Hambatan penerapan egronomi dam K3 di Indonesia

1. Petugas k3 belum ampu menunjukan keuntungan program k3


2. Manajemen perusahaan memberikan prioritas rendah
3. Program yang dilaksanakan lebih banyak program kuratiffnya
4. Keterbatasan dana dan pengawasan
Bibliography

Demak, D.L.K. (2013). Analisis Penyebab Perilaku Aman Bekerja pada Perawat Di RS Islam
Asshobirin Tangerang Selatan Tahun 2013. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. FKIK.
PSKM.
Fitria, C. N. (2010). KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT. Profesi (Profesional
Islam): Media PEfendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori
dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Gill dan J.M. Harrington.2005. Buku Saku Kesehatan Kerja Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta
Kurniati, A., & Efendi, F. (2012). Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.
Marliani, d. L., & S, H. T. (2007). 100 Question & Answer Hipertensi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Mahardika, A. W. (2015). ANALISIS BIFURKASI PADA SISTEM DINAMIK DARI MODEL
MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HEPATITIS C (Doctoral dissertation, UNY).
Nursalam. (2008). konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
jakarta: Salemba Medika.
Setyawan, F. E. B. (2012). PENERAPAN ERGONOMI DALAM KONSEP KESEHATAN. Jurnal
Saintika Medika, 7(1).
Sulianta, F. (2010). IT Ergonomics. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Suryo, J. (2010). Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: PT Bentang
Pustaka. publikasi Penelitian, 6.
Sutedjo, A. Y., 5 Strategi Penderita Diabetes Melitus Berusia Panjang, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta. pp 25
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai