Anda di halaman 1dari 20

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Peraturan Daerah No 10 Tahun 2011


Kota Batam
Definisi Pajak Bumi dan Bangunan
 Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak atas bumi
dan bangunan yang dimiliki, dikuasai dan atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi dan badan untuk
sektor perkotaan kecuali kawasan yang digunakan
untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan
pertambangan.
 Sistem perhitungannya adalah official assesment
system.
Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

 Orang pribadi atau badan yang secara nyata


mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau
memperoleh manfaat atas bumi dan/atau memiliki,
menguasai dan/atau memperoleh manfaat atas
bangunan, yang meliputi antara lain pemilik,
penghuni, pengontrak, penggarap, pemakai dan
penyewa.
Objek Pajak Bumi dan Bangunan

 Bumi dan/atau bangunan


 Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang
ada dibawahnya
 Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam
atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau
perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan
tempat yang diusahakan.
Termasuk Pengertian Bangunan

 Jalan Tol
 Pagar Mewah

 Kolam Renang

 Tempat Olahraga

 Dermaga

 Taman Mewah

 Kilang Minyak
Pengecualian Objek Pajak
 Digunakan semata-mata untuk melayani
kepentingan umum di bidang ibadah,
sosial, kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan nasional. Yang tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan
 Digunakan untuk kuburan, peninggalan
purbakala, atau yang sejenis dengan itu
Pengecualian Objek Pajak
 Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan
wisata, taman nasional, tanah penggembalaan
yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang
belum dibebani suatu hak
 Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat,
berdasarkan asas perlakuan timbal balik
 Digunakan oleh badan atau perwakilan
internasional, misalnya PBB, Badan-badan
Internasional dari PBB, dan lain-lain yang
ditentukan menteri keuangan.
Dasar Pengenaan Tarif
 NJOP ≤ Rp1.000.000.000,-= 0,12%
 NJOP > Rp1.000.000.000,-= 0,215%
Tahun Pajak
 Saat terutang PBB dilihat kondisi Objek Pajak Pada
Setiap Tanggal 1 Januari.
 Tahun Pajak dimulai sejak 1 Januari – 31 Desember
NJOPTKP (Nilai Jual Objek Pajak Tidak
Kena Pajak)
 NJOPTKP setiap kabupaten/kota ditetapkan oleh
KPP wilayah Dirjen pajak atas nama Menteri
Keuangan dengan mempertimbangkan pendapatan
Pemerintah Daerah setempat
 Wilayah Batam Rp15.000.000,-
SPOP
 Surat pemberitahuan objek pajak adalah surat
yang diisi oleh wajib pajak mengenai data objek
pajak yang dimiliki oleh wajib pajak
SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak
terutang)
 Surat yang digunakan oleh Dirjen Pajak nuntuk
memberitahukan besarnya pajak yang terutang
kepada wajib pajak
 Berdasarkan SPPT, PBB harus dilunasi selambat-
lambatnya 6 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT
Cara Penghitungan Pajak
 NJOP xx jt
 dikurangi: NJOPTKP xx jt
 Nilai jual sbg dasar pengenaan xx jt
 Tarif 0,12%
 Pajak Bumi dan Bangunan xx jt
Tata Cara Pembayaran dan Penagihan

 Berdasarkan SPPT, SKPKB dan STP


 SPPT selambat-lambatnya enam bulan sejak
tanggal diterimanya SPPT oleh WP.
 SKPKB selambat-lambatnya 1 bulan sejak tanggal
diterimanya SKP oleh WP
 STP selambat-lambatnya 1 bulan sejak diterimanya
STP oleh WP
Tempat Pembayaran
 Bank Pemerintah (Bank persepsi) kecuali Bank
Pembangunan Indonesia dan Bank tabungan
Negara (BTN)
 Kantor Pos dan Giro
 Petugas pemungut yang ditunjuk secara resmi.
Contoh

 WP A mempunyai obyek pajak berupa :


 Tanah seluas 800 m2, harga jual Rp 300.000/m
 Bangunan seluas 400 m2, harga jual Rp
350.000/m
 Taman seluas 200 m2, harga jual Rp 50.000/m
 Berapa PBB yang terutang ?
Jawab :
 NJOP Bumi :
- 800 m2 x Rp.300.000 = Rp 240.000.000
 NJOP Bangunan :

- Rumah 400m2 x Rp.350.000 = Rp. 140.000.000


-Taman 200m2 x Rp 50.000 = Rp. 10.000.000
Total NJOP Bangunan = Rp. 390.000.000
NJOPKP = Rp. 15.000.000
NJKP = Rp. 375.000.000
PBB terutang : 0,12 % x Rp. 375.000.000
= Rp. 450.000
Latihan Soal 1:
 Bapak Abdul Jamil memiliki sebuah tanah seluas
5.000 m2. Harga pasar tanah di kawasan tersebut
adalah Rp105.000 per m2. Di atas tanah tersebut
berdiri sebuah rumah seluas 200 m2. Biaya
pembuatan baru adalah Rp2.300.000 per m2.
Kemudian ia membangun pagar keliling sepanjang
300 m yang menghabiskan biaya Rp50.000.000.
Apabila NJOPTKP Rp15.000.000 hitunglah PBB
terutang!
Latihan Soal 2:
 Sebidang tanah kosong seluas 1.000 m2 memiliki
nilai Rp5.500.000/m2. Di atas tanah tersebut
didirikan rumah seluas 300 m2 dengan
menghabiskan biaya Rp2.000.000.000 pagar
Rp30.000.000 dan kolam renang Rp300.000.000.
Jika NJOPTKP Rp15.000.000 berapakah PBB
terhutang objek tersebut?
Latihan Soal 3:
 Sebuah rumah sakit swasta terletak di Jalan
Kenanga dan memiliki tanah kosong di Jl. Melati.
Masing-masing memiliki NJOP sebagai dasar
pengenaan PBB sebesar Rp20.720.000.000 dan
Rp12.384.000.000. Jika NJOPTKP sebesar
Rp15.000.000 hitunglah PBB terhutang!

Anda mungkin juga menyukai