Anda di halaman 1dari 37

PAPARAN

PERATURAN PEMERINTAH
NO. 50 TH 2012
TENTANG PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN K3
Sejarah Kebijakan SMK3

• Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara


eksplisit merupakan pelaksanaan K3 secara
sistem
• SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui
Permenaker No. 05/Men/1996
• Di Internasional perkembangan sistem
manajemen K3 mulai berkembang melalui
ILO Guidline Tahun 2001
• Ohsas dikembangkan pada tahun 2001
• SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun
2003 pasal 87
• Dan mengamanatkan pedoman penerapan
melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun
2012 tentang Penerapan SMK3 (12 April 2012)
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang
13 Thn 2003

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970 PP 50 Tahun 2012


ttg Penerapan
SMK3

Sanksi
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

(1) Setiap perusahaan wajib


menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem
Pasal 87 manajemen perusahaan
UU No. 13/2003

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
PP NO. 50 TAHUN 2012
Tanggal 12 April 2012

• 22 Pasal
• Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
• Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
• Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
Pengertian
Pasal 1

• SMK3
bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
Pengertian
Pasal 1

• K3
segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja
Pengertian
Pasal 1

• Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan independen
terhadap pemenuhan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan dilaksanakan
dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
TUJUAN PENERAPAN SMK3
Pasal 2

a. meningkatkan efektifitas perlindungan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh; serta
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,
dan efisien untuk mendorong produktivitas.
Ketentuan Umum
Pasal 3

PENERAPAN SMK3 DILAKUKAN


BERDASARKAN KEBIJAKAN NASIONAL

Kebijakan Nasional tertuang dalam


Lampiran 1, Lampiran 2 dan Lampiran 3
Ketentuan Umum
Pasal 4

1. Kebijakan Nasional sebagai pedoman


perusahaan dalam menerapkan SMK3

2. Instansi Pembina Sektor dapat


mengembangkan Kebijakan Nasional
sebagai pedoman perusahaan dalam
menerapkan SMK3
Pasal 5
• Wajib bagi perusahaan:
– memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit
100 (seratus) orang; atau
– mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
• Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya
tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
• Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan
perUU, konvensi atau standar internasional
Penerapan SMK3 meliputi
Pasal 6

1. penetapan kebijakan K3;


2. perencanaan K3;
3. pelaksanaan rencana K3;
4. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
5. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
1. Penetapan Kebijakan K3

a. melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi:


• identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
• perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor
lain yang lebih baik;
• peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
• kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya
yang berkaitan dengan keselamatan; dan
• penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang
disediakan.
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen
K3 secara terus-menerus; dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh
dan/atau serikat pekerja/serikat buruh.
Kebijakan K3 paling sedikit memuat :

a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad melaksanakan
kebijakan; dan
d. kerangka dan program kerja yang
mencakup kegiatan perusahaan secara
menyeluruh yang bersifat umum dan/atau
operasional.
Pengusaha harus menyebarluaskan
kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada
seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan,
dan pihak lain yang terkait
2. Perencanaan K3

Disusun untuk menghasilkan rencana K3 mengacu


pada kebijakan K3, mempertimbangkan :
a. hasil penelaahan awal;
b. identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko;
c. peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya; dan
d. sumber daya yang dimiliki.
Rencana K3

Paling sedikit memuat :


a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
g. sistem pertanggungjawaban.
3. Pelaksanaan Rencana K3
• Di dukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,
prasarana dan sarana.
• Sumber daya manusia harus memiliki:
– kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
– kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan
surat izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari
instansi yang berwenang.
• Prasarana dan sarana sebagaimana paling sedikit terdiri
dari:
– organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
– anggaran yang memadai;
– prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
– instruksi kerja.
3. Pelaksanaan Rencana K3
• Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan
kegiatan dalam pemenuhan persyaratan perUU.
• Kegiatan tersebut :
a. Tindakan pengendalian
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan
dan bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat
3. Pelaksanaan Rencana K3

• Kegiatan a – f dilaksanakan berdasarkan


identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko.
• Kegiatan g dan h dilaksanakan berdasarkan
potensi bahaya, investigasi dan analisa
kecelakaan
3. Pelaksanaan Rencana K3

• Agar seluruh kegiatan bisa berjalan, maka harus :


a. Menunjuk SDM yang kompeten dan berwenang
dibidang K3
b. Melibatkan seluruh pekerka/buruh
c. Membuat petunjuk K3
d. Membuat prosedur informasi
e. Membuat prosedur pelaporan
f. Mendokumentasikan seluruh kegiatan

• Pelaksanaan kegiatan diintegrasikan dengan


kegiatan manajemen perusahaan
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

• melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran


dan audit internal SMK3 dilakukan oleh
sumber daya manusia yang kompeten
• Dalam hal perusahaan tidak mempunyai
SDM dapat menggunakan pihak lain
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

• Hasil pemantauan dilaporkan kepada


pengusaha
• Hasil tersebut digunakan untuk untuk
melakukan tindakan pengendalian
• Pelaksanaan pemantauan & Evaluasi
dilakukan berdasarkan peraturan PerUU
5. Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3
• menjamin kesesuaian dan efektifitas
penerapan SMK3,
• dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi
5. Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3
• Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja,
• Perbaikan dan peningkatan kinerja dilaksanakan
dalam hal :
– terjadi perubahan peraturan perundang-undangan;
– adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
– adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
– terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan;
– adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemiologi;
– adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja;
– adanya pelaporan; dan/atau
– adanya masukan dari pekerja/buruh.
Pembuktian Penerapan SMK3

Internal Audit Eksternal

Dilakukan Dilakukan oleh Lembaga


perusahaan Audit (yang telah ditunjuk
Menakertrans)
Penilaian melalui Audit SMK3
meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan
komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10.pengumpulan dan penggunaan data;
11.pemeriksaan SMK3; dan
12.pengembangan keterampilan dan kemampuan
• Untuk perusahaan yang memiliki potensi
bahaya tinggi wajib melakukan penilaian
penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

• Hasil audit sebagai bahan


pertimbangan dalam upaya
peningkatan SMK3
PENGAWASAN
• Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya.
• Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. organisasi;
3. sumber daya manusia;
4. pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
5. keamanan bekerja;
6. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan
SMK3;
7. pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
9. tindak lanjut audit.
KETENTUAN PERALIHAN

• Pada saat Peraturan Pemerintah telah


berlaku, perusahaan yang telah
menerapkan SMK3, wajib menyesuaikan
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
ini paling lama 1 (satu) tahun
Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi
administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
MANFAAT PENERAPAN SMK3
• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap
peraturan perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja
SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian
serta kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan daya saing
perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan
tenaga kerja mengenai K3 yang juga akan
meningkatkan produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko
yang ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada
perusahaan
10.Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
• Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak
tenaga kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan
image bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang
sekaligus akan meningkatkan produktifitas
kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap
peraturan perundangan

Anda mungkin juga menyukai