Anda di halaman 1dari 96

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

MANAGEMENT SYSTEM

Sugeng Suryanto
National of Operating Theatre Nurses Educator
Indonesian Operating Room Nurses Association
ASEAN Society Perioperative Nursing
Safety
is our primary goal …!!!
Risk Taking ?
Risk Taking ?
Risk Taking ?
Where we think

...???...
It’s just a lamp..!
WHAT DID YOU THINK it was ??..
K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
Definisi oleh Dr. Suma’mur P.K, MSc

Keselamatan Kerja
Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat
dan kematian akibat kerja baik yang mengakibatkan
kerugian secara langsung maupun tidak langsung.
Kesehatan Kerja
Spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya,
baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan,
lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Definisi
Manajemen
Suatu proses kegiatan yg terdiri atas perencanaan, pengorganisasian
pelaksanaan, pengukuran & tindak lanjut yg dilakukan utk mencapai
tujuan yg telah ditetapkan dgn menggunakan manusia & sumber daya
yg ada.

Sistem Manajemen
Kegiatan manajemen yg teratur & saling berhubungan utk mencapai
tujuan yg telah ditetapkan.

Sistem Manajemen K3
Bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yg dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian & pemeliharaan
kebijakan K3 dlm rangka pengendalian resiko yg berkaitan dgn kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yg aman, efisien & produktif.
Lambang K3

 Bentuk lambang : palang dilingkari roda bergigi sebelas


berwarna hijau di atas dasar putih.
 Arti dan makna lambang :
- Palang : bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja.
- Roda gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan
rohani
- Warna putih : bersih, suci.
- Warna hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
- 11 Gerigi roda : 11 Bab dalam Undang-undang
Keselamatan Kerja.
 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-1135/MEN/1987, Tanggal 3 Agustus 1987 Tentang : Bendera Keselamatan & Kesehatan Kerja, ukurannya adalah 900
x 1350 mm.

*sumber : http://kesehatanlingkunganhidup.blogspot.com/2010/08/simbol-logo-keselamatan-dan-kesehatan.html
HISTORICAL BACKGROUND
ERA GLOBALISASI ( Free trade Barier = Era Perdagangan Bebas )
NEGARA-NEGARA MAJU, mensyaratkan hambatan “Costumer Satisfaction” bukan
“Consument Countries”
1950 - Total Quality Control (TQC)

1970 - Total Quality Assurance (TQA)

1980 - Total Quality Management (TQM)

1911 - Industri di Amerika tdk memperhatikan Keselamatan & Kesehatan Tenaga Kerja
“kecelakaan kerja dianggap kesalahan pekerja”

1931 - H.W. Heindrich “Teori Domino” mulai memperhatikan K3


“kecelakaan kerja yg terjadi disebabkan kekurangan yg terdapat dilingkungan
kerja & atau kesalahan dari tenaga kerja” UNSAFE ACT & UNSAFE CONDITION

1996 - Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Permenaker/05/Men/1996


“Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”
Abad ke -16 : Agricola &
Paracelcus - George Bauer
(De re metallicus )
Publikasi mengenai penyakit
pada pekerja tambang
1700
mempublikasikan edisi
pertama tentang wabah
penyakit dikalangan
pekerja
1869-1970
“who more than any other
American laid a solid base
for the practice of
occupational medicine and
for the protection of worker
health”
Harriet L. Hardy, MD, 1972
 Secara umum:
 menciptakan kondisi yang aman dan
produktif bagi petugas
 aman dan sehat bagi pasien dan
pengunjung

“agar pelayanan dapat dilakukan secara


aman dan lancar. (Dirjen Yanmed, 2004)”
 Terbentuk dan terbinanya  Meningkatnya
unit organisasi K3RS via professionalisme
kerjasama lintas unit; pembina,
pelaksana,penggerak dan
pendukung program
 Meningkatnya kwalitas K3RS;
pelayanan kesehatan
paripurna bagi karyawan;
 Terlaksananya sistim
informsi dan jaringan
 Terpenuhinya syarat pelayanan K3 di RS.
K3RS diberbagai unit
kerja;

 Meningkatnya
kemampuan menolong diri
sendiri dari ancaman
resiko;
 Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat dikalangan
pekerja dan memacu produktivitas kerja.

 Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

 Menjamin dan menjaga kualitas pelayanan dan memberikan


nilai tambah terhadap pelanggan.

 K3 adalah salah satu kriteria dalam akreditasi.

 Mematuhi peraturan perundangan.

Prinsip yang digunakan dalam SMK3 disingkat AREC,


(Anticipation, Recognition, Evaluation dan Control)
RUANG LINGKUP PROGRAM SMK-3 OK

1. Pencegahan dan pengendalian bencana


( Emergency Response Plan )
2. Pencegahan & pengendalian kebakaran
( Fire safety )
3. Keamanan pasien
( Patient Security )
4. Kesehatan kerja bagi petugas
( Workers Health )
5. Pengelolaan limbah B-3
( Hazardous Substances ) 22
RUANG LINGKUP PROGRAM SMK-3 OK

6. Kesehatan lingkungan kerja


7. Sanitasi rumah sakit
( Environmental Sanitation )
8. Pengelolaan dan perijinan sarana & prasarana
9. Pengelolaan limbah padat, gas dan cair
( Waste management )
10. Pendidikan dan Pelatihan (simulasi kejadian)
( Education and training )
11. Pencatatan dan Pelaporan (evaluasi)
(Recording and reporting )
23
BAHAN IRITAN
 Leadership and commitment
 Policy and Strategic Objective
 Organization, responsibility and resource
 Risk Assessment
 Planning and procedure
 Implementation
 Evaluation and Review

ISO 14001
KEBIJAKAN SMK 3 KAMAR OPERASI

1, Program SMK-3KO diselenggarakan untuk


menjamin dan menjaga keselamatan hidup
pasien, petugas dan pengunjung.

2. Untuk melaksanakan kebijakan dibentuk


Tim/Panitia K-3KO dgn tugas pokok menyusun
ketentuan dan program terkait SMK-3 KO dan
melakukan pengawasan
STRUKTUR ORGANISASI K3 OK
 BAHWA UPAYA KESEHATAN KERJA HARUS
DISELENGGARAKAN DISEMUA TEMPAT KERJA,
KHUSUSNYA TEMPAT KERJA YANG MEMPUNYAI
RESIKO BAHAYA KESEHATAN, MUDAH
TERJANGKIT PENYAKIT ATAU MEMPUNYAI
KARYAWAN MINIMAL 10 ORANG
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 05 / Men /
1996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.
1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
472/MENKES/PER/V/1996, tentang Pengamanan
Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1980,
tentang Pemeriksaan Tenaga dan Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per
01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melaporkan
Penyakit Akibat Kerja.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1980,
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/Men/1983,
tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik.
10. UU no 1 th 1970 ttg. Keselamatan Kerja.
11. UU no 23/1992 ttg Kesehatan (Ps.23).
12. Kepres no 22/1993 tentang Penyakit Akibat
Hubungan Kerja.
13. Kepmenkes 983/1992 ttg. Pedoman Organisasi RSU.
14. Permenkes 986/1992 ttg. Kesehatan Lingkungan RS.
15. Pedoman Sanitasi RS Indonesia, 1994 (Depkes).
16. Kepmen LH no 58 th 1995, BML limbah cair RS
 Health Risk (Resiko Kesehatan):
KIMIA
BIOLOGI Ethylene Oxide
 Virus: Formaldehyde
 Hepatitis B,C Glutaraldehyde
Obat Kemoterapi
 HIV/AIDS
Gas Anestesi
 SARS Mercury, Chlorine

 Bakteri: FISIK
TBC Radiasi Mengion
Radiasi Non Mengion
 Jamur, Parasit Suhu panas
Suhu dingin
Pencahayaan
Getaran
RADIASI
BPTN Nomor 01 Tahun 1999, tentang
Ketentuan Keselamatan Kerja terhadap
Radiasi

• Suatu cara perambatan energi dari suatu sumber ke


lingkungannya
• Radiasi 2 jenis :
1. Radiasi mengion ( ionizing radiation )
2. Radiasi tidak mengion
( non-ionizing radiation )
Mengukur Getaran
Efek kepada pekerja :
 Kenyamanan

 Kesehatan

 Keselamatan

 Indonesia
 NAKER : Belum mempunyai NAB
 Lingkungan : Kep-49/MENLH/11/1996

 Eropa
 1,15 m/dt2
 Safety Hazards (resiko keselamatan):
PSIKOSOSIAL
ERGONOMIK
• Kerja Shift
 Posisi Statis, • Kekerasan
 Mengangkat, • Stress
 Membungkuk
 Mendorong
Ergonomic
Position
UNSAFE CONDITION

X
SAFE CONDITION
2 3
1
4 7
6
19
5 5
18 6
17 7 2
8
16 9 4
10
3 1
11
15
12
14 13 Multiple specialists
Complex tasks
Complex interfaces
Time pressure
Need for accuracy
MEDICAL ERROR IS AN ICEBERG PHENOMENON
PESAWAT vs. KAMAR BEDAH

Pilot Pilot masuk cockpit dulu; Pasien masuk dan tunggu


vs. Dokter Penumpang datang ber jam-jam; baru Dokter
kemudian datang

Penumpang Penumpang well informed ttg Pasien tidak well informed ttg
vs. Pasien prosedur keselamatan prosedur tindakan medik

Prosedur Tertulis Tergantung memory

Adverse Event Dilaporkan tertulis & dianalisis Disembunyikan


(KTD) (Aviation Safety Reporting dan dilindungi
System/ASRS)

Akibat error Pilot (biasanya) mati Dokter tetap hidup


PENGENDALIAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA DI OK

DAPAT DILAKUKLAN DENGAN :

Prioritas I : Engineering Control.


Prioritas Ii : Administrasi Control
Prioritas Iii : Alat Pelindung Diri
PRIORITAS I
ENGINEERING CONTROL
DASAR BANGUNAN
a. Lantai dan dinding harus terbuat dari bahan
yang tidak menyerap air tanpa celah-celah
(Evoksi, Vinnyl)
b. Pembatasan ruang steril, semi steril &
ruang biasa.
c. Adanya Scavanging System

Kebersihan lantai :ruang operasi 0-5 kuman/cm2


UNSAFE CONDITION
ENGINEERING CONTROL
Unsafe Action
PENGATURAN SUHU
1. Sistem pengatur suhu menggunakan AC sentral
diatur dengan alat kontrol.
2. Daerah Tropis suhu udara antara 19 – 24 derajat C
3. Kelembaban udaranya 55% (45 – 60 %)

Humidity meter 25% - 95%


PENCAHAYAAN
a. Indeks pencahayaan untuk ruang
penyimpanan yaitu: 300 – 500 lux

b. Warna cahaya sejuk atau sedang


tanpa bayangan

Lux meter NAB : 0 lux – 20.000 Lux


KEBISINGAN
Persyaratan Kebisingan untuk kamar bedah
adalah 45 dBA (waktu pemaparan 8 jam)
Alat pengukur kebisingan :
1. Sound Level Meter (SLM)
2. Octave Band Analyzer
3. Noise Dosemetera
SISTEM GROUNDING

Semua peralatan Elektromedik/


Electrosurgery di kamar operasi/ RS harus di
pasang Pembumian/ Grounding.

Dengan nilai tahanan diukur tidak boleh lebih


dari 5 ohm (Maksimum 5 ohm).
PRIORITAS II
ADMINISTRASI CONTROL
Kontrol Risiko di OK

1. Risk avoid/ prevention : Tidak melakukan


aktifitas yg berisiko
Risk Elimination/ Eliminasi risiko :

a) Ganti, Perbaiki alat


b) Buat parameter, aturan-aturan,
penegakan disiplin agar masalah
tidak terulang
2. Risk reduction/ Mereduksi atau meminimal
kan berulangnya dampak kejadian:
a) Buat SOP Baru
b) Evaluasi SOP lama
c) Buat Peringatan
d) Training
e) Sosialisasi
f) Audit Kepatuhan terhadap SOP
PENANGANAN BENDA TAJAM
 Jangan mematahkan benda tajam.
 Gunakan teknik yang aman.
 Buang ditempat khusus & bertanda khusus.
 Tempat pembuangan benda tajam
sebaiknya diisi ¾ dari kapasitasnya.
 Hindari memegang benda tajam dengan
tangan langsung.

(paling aman gunakan alat bantu)


Setiap tahun, terjadi 800,000 kasus luka
tusuk jarum suntik bekas pada petugas
kesehatan di Amerika Serikat
RISIKO KECELAKAAN KERJA
 Risiko penularan HIV setelah tertusuk jarum
dari klien HIV positif : 4/1000
 Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum
dari klien HBV positif : 27-37 /100
 Volume percikan darah terinfeksi HBV yang
mampu menularkan HBV 0,00000001 ml
( 10-8 ml )
Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
PRIOITAS III : APD
APD
Apa kegunaannya ?
Apa pilihannya ?

Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai komponen untuk melindungi
seseorang dalam pekerjaan, yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari
bahaya ditempat kerja serta mencegah dan melindungi timbulnya gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.

(Suma’mur P.K th 1981 )


ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Jenis Alat Pelindung Diri di OK (BARRIER) :

 Gaun (apron, jas operasi)


 Penutup kepala
 Masker
 Pelindung mata
 Sarung tangan
 Sepatu, dll
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Aspek yg perlu diperhatikan dlm memilih APD :
 Bentuknya cukup menarik.
 Harus dipakai secara fleksibel & tahan lama
 Tidak membatasi gerak dan persepsi sensoris
pemakaiannya
 Dapat memberikan perlindungan yang adekuat
terhadap bahaya-bahaya yang dihadapi oleh
petugas.
 Tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi
pemakainya, yang disebabkan bentuk dan ukuran
yang tidak tepat atau karena salah dalam
penggunaannya.
BAHAYA / HAZARD / RISIKO MANA YANG HARUS
KITA TANGANI TERLEBIH DAHULU ?
81

FOCUS
with Your Dream
Flexibility is the Key to SUCCESS
KESIMPULAN
 SMK3 - KO dapat berjalan dengan baik jika seluruh
komponen rumah sakit, mulai dari pimpinan sanpai
dengan staf terendah mempunyai komitmen,
pemahaman, perhatian dan kesadaran, yang
menjadi budaya dalam melaksanakan kesehatan
dan keselamatan kerja di kamar operasi.

 Penerapan SMK3 KO bertujuan menciptakan suatu


sistem kesehatan dan keselamatan kerja di KO
dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan,
kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
PENUTUP
 Banyak potensial bahaya di OK
 SMK3 KO merupakan upaya peningkatan
mutu pelayanan yang harus dilakukan. (wajib)
 Harus ada komitmen yg tinggi dari pimpinan
puncak agar program SMK3 KO dapat
berjalan dengan baik
 Perlu pembinaan dan pengawasan untuk
berjalannya program SMK3KO secara
berkesinambungan
Sumber Pustaka:
 Adams, John. II. Bartram, Jamie. III. Chartier, Yves.
Essential environmental health standards in health
care.ISBN 978 92 4 154723 9 (NLM classification: WX 140)
© World Health Organization 2008
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/Menkes/Sk/Iv/2007, Tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit
 Pedoman Pelaksanaan Manajemen Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit Sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/Menkes/Sk/Iv/2007
 Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS (Kepmenkes Ri
No. 1204/Menkes/Sk/X/2004)
MODEL PERILAKU

Teori belajar sosial menyatakan bahwa


belajar yang ideal, cepat dan efektif
adalah dengan cara mengamati
seseorang memperagakan suatu
keterampilan
Like father like son………………
Like father like son………………
Like father like son………………
KURSUS DASAR PERAWAT
KAMAR BEDAH
Saya Tidak Mau PENGALAMAN
Dan PENGETAHUAN Yang Saya Miliki,
Terkubur Bersama Tubuh Saya
Ketika MATI Kelak……

“Sugeng Suryanto”
He brings those who believes from darkness to light
TERIMA The KASIH
Holy Quran c2.v257

Terima kasih
Materi K4 96

Anda mungkin juga menyukai