• MOBILISASI
Kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur dengan tujuan memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatan
• IMOBILISASI
Keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak
secara bebas karena kondisi yang mengganggu
pergerakan (aktivitas), misalnya mengalami trauma
tulang belakang, cedera otak, fraktur, dsb.
“Sebelum belajar lebih dalam
tentang MOBILISASI,
review dulu yuks tentang sistem
Muskuloskelatal dan
Saraf”
JENIS MOBILITAS
• MOBILITAS PENUH
• MOBILITAS SEBAGIAN
– Mobilitas sebagian temporer
misal: dislokasi sendi atau tulang
– Mobilitas sebagian permanen
misal: hemiplegi, paraplegi, poliomielitis
Fx yang Mempengaruhi Mobilitas
• Sistem neuromuskular
• Gaya Hidup
• Tingkat energi
• Tingkat perkembangan
– Bayi muskuloskeletal fleksibel
– Batita
– Balita dan anak usia sekolah
– Remaja putri>putra,
– Dewasa
– Lansia
• Kondisi patologik
Kondisi patologik
• Postur abnormal
– Tortikolis kepala miring pada satu sisi, dimana ada kontraktur
pada otot sternoklei domanstoid
– Lordosis kurva spinal lumbal yang terlalu cembung ke
depan/anterior
– Kifosis peningkatan kurva spinal torakal
– Kipolordosis kombinasi dari kifosis dan lordosis
– Skolioasis kurva spinal yang miring ke samping, tidak
samanya tinggi hip/pinggul dan bahu
– Kiposkoliosis tidak normalnya kurva spinal anteroposterior
dan lateral
– Footdrop plantar fleksi, ketidakmampuan menekuk kaki
karena kerusakan saraf peroneal
Tortikolis
Lordosis
Kifosis
Skoliosis
Kifoskoliosis
Foot Drop
• Gg perkembangan otot,
misal: distropsi muskular karena degenerasi serat otot skeletal
• Kerusakan sistem saraf pusat
• Trauma langsung pada muskuloskeletal,
misal: kontusio, salah urat, fraktur
JENIS IMOBILITAS
• IMOBILITAS FISIK
Pembatasan fisik untuk mencegah komplikas
pergerakan
• IMOBILITAS INTELEKTUAL
keterbatasan daya pikir
• IMOBILITAS EMOSIONAL
pembatasan emosi karena perubahan tiba-tiba dalam
penyesuaian diri
• IMOBILITAS SOSIAL
mengalami hambatan dalam interaksi sosial
“Thank You”