Diskusi Topik Sindrom Dispepsia
Diskusi Topik Sindrom Dispepsia
kembung
Nyeri ulu hati
Mual muntah Cepat
sendawa
kenyang
Dispepsia
Non
Dispepsia organik
Organik
• Obat - Obatan
• Intoleransi Makanan
• Kelainan struktural
• Penyakit Metabolik Sistemik
• Lain- Lain
• Sekresi asam lambung
• Helicobacter Pylori
• Dismotilitas Gastrointestinal
• Ambang Rangsang Persepsi
• Disfungsi autonomy
• Gangguan relaksasi fundus
• Aktivitas Mioelektrik Lambung
• Hormonal faktor Dietetik
• Psikologis
1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulcus-like dyspepsia),
dengan gejala:
• Nyeri epigastrium terlokalisasi
• Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid
• Nyeri saat lapar
• Nyeri episodik
2. Dispepsia degan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like
dyspepsia), dengan gejala :
Mudah kenyang
Perut cepat terasa penuh saat makan
Mual
Muntah
Upper abdominal bloating
Rasa tidak nyaman bertambah saat makan
Diet
Medikamentosa
- Antasida
- Antikolenergik
- Antagonis reseptor H2
- PPI : lanzoprazol, omeprazol, pantoprazol, esomeprazol
- Sitoprotektif : sukralfat, misoprostol
- Gol.Prokinetik: metoklopramid, eritromisin, domperidon
1. Antasida
Bekerja dengan menetralisir asam lambung dalam waktu 15
menit
Tidak diserap ke dalam sirkulasi sistemik
Komposisisi : kombinasi garam magnesium dan garam
alumunium, atau hanya alumunium hidroksida
Indikasi : dispepsia fungsional, ulkus peptikum, ulkus duodeni,
refluks gastroesofagus
Kontra indikasi : garam magnesium tidak boleh digunakan pada
penderita gangguan ginjal
2. Antagonis reseptor H-2
a) Omeprazole
Ulkus duodenum : 1 X 20 mg, 2 – 4 minggu
Ulkus peptikum : 1 X 20 mg, 4 – 8 minggu
Refluks gastroesofagus : 1 X 20 mg, 4 – 8 minggu
b) Lansoprazol
c) Pantoprazol
Ulkus duodenum : 1 X 40 – 80 mg, 2 minggu
Ulkus peptikum : 1 X 40 – 80 mg, 4 minggu
4. Golongan prokinetik
Indikasi : mual, muntah, baik karena gangguan pengosongan
lambung maupun karena migrain dan kemoterapi, esofagitis
refluks, gangguan motilitas saluran cerna, dyspepsia
a) Metoklopramid
Kontra indikasi : ileus obstruktif, perforasi usus dan
hipersensitif
Dosis : mual dan muntah 8 X 10 mg, selama 3 hari
Kemoterapi : 1 mg/kg BB IV (selama 30 menit) 1 mg/kg
BB tiap 3 jam, 3 X
c) Cisaprid : 3 X 5 – 10 mg
5. Golongan sitoprotektor
a) Sukralfat
Sebagian besar (97 %) tidak diserap di saluran cerna dan
dikeluarkan melalui tinja dalam bentuk yang tidak berubah
Bekerja secara multifaktorial, berikatan dengan albumin,
fibrinogen serta protein lainnya yang terdapat di mukosa yang
rusak sehingga sukralfat terikat lebih kuat pada mukosa yang
rusak daripada mukosa yang normal
Memiliki efek antibakterial dan dapat memperkuat pertahanan
mukosa
Komposisi : sucrose octasulphate dan polyalumunium hydroxide
Indikasi : ulkus duodenum, ulkus lambung, tukak stress
(profilaksis)
Ulkus duodenum/peptikum : 2 X 2 gram, selama 6 minggu
Profilaksis ulkus : 2 X 1 gram, selama 2 tahun
Profilaksis tukak stress : 4 X 1 gram per NGT
Efek samping : konstipasi, mulut kering
Kemasan : tablet 500 dan 1000 mg
6. Antibiotika
Mempunyai efek anti diare, anti peptik dan anti bakterial yang
selektif
Mekanisme kerja : menghambat pertumbuhan kuman,
memperlambat motilitas lambung dan usus, memperpanjang
waktu transit, meningkatkan sekresi mucus : 4 X 120 mg, selama
4 minggu
Efek samping : mual, muntah
PENGOBATAN UNTUK ERADIKASI KUMAN HELICOBACTER
PYLORI
Proton pump Diare (1–4%), sakit kepala (1–3%), dan mual (1%)
inhibitor (Kliegman, et all, 2007)
Bismuth Lidah dan warna feces yang hitam, mual, dan rasa tidak
subsalicylate nyaman pada gastrointestinal
MEMBERIKAN
MENCEGAH DAN
MAKANAN DAN
MENETRALKAN
CAIRAN
SEKRESI ASAM
SECUKUPNYA TANPA
LAMBUNG YANG
MEMBERATKAN
BERLEBIHAN
LAMBUNG
Syarat diet
PORSI KECIL
MUDAH CERNA
CAIRAN CUKUP
RENDAH SERAT