(REVISI) Peran Two Locus and Multi Locus Genetic Inheritance
(REVISI) Peran Two Locus and Multi Locus Genetic Inheritance
Kelompok 3
1. Fika Juliani 3415140727
2. Syella Munawar 3415140740
PBB 2014
Alel dan Lokus
Battus
philenor
Pola polimorfisme mimesis P. memnon lebih kompleks
Dikendalikan oleh seluruh rangkaian lokus (multilokus).
Ketika rekombinan dikumpulkan, setidaknya lima lokus
bekerja untuk polimorfisme P. memnon
Seleksi alam akan bertindak terhadap setiap rekombinan
antara genotipe lima lokus mimesis.
5 lokus yang terlibat yaitu T,W, F, E, dan B.
Contoh :
Spesies morph mimesis mungkin bergenotip :
T+W1F1E1B1/T+W1F1E1B1,
atau morph lain bergenotip :
T–W2F2E2B2/T–W2F2E2B2
Male (non Female
mimesis) (mimesis)
Warna Biru gelap - Bervariasi bercorak kuning,
sayap hitam merah , atau orange. Bercak
putih.
“ekor” Tidak ada “tail Beberapa ber “ekor”
“ di ujung
sayapnya.
Keuntungan mimesis : terhindar dari predator.
Male
P.memnon
2. Genotip pada lokus yang berbeda
pada P.memnon koadaptasi
cs.brown.edu/cou
rses
Equilibrium graphically
cs.brown.edu/cou
rses
Disequilibrium - haplotypes
cs.brown.edu/cou
rses
Disequilibrium graphically
cs.brown.edu/cou
rses
6. The human HLA genes are a
multi-locus gene system
Gen HLA ( human leukocyte antigen) dalam tubuh
manusia terpaut pada kromosom 6, mengendalikan
“histocompatibility”, termasuk multilokus.
Setiap lokus terpaut memproduksi peptida yang
menghasilkan antibodi.
Sistem histokompatibilitas adalah suatu kompleks gen
yang terletak di kromosom 6 dan berperan dalam
pengenalan dan pemberian sinyal antarsel sistem imun.
Kelompok gen yang menentukan ekspresi molekul-
molekul permukaan sel tubuh, sehingga jika dua
individu mempunyai lokus yang berbeda pada saat
transplatasi, yang satu akan menolak jaringan transplan
dari individu lain.
Gambar Gen HLA
Beberapa alasan
adanya linkage
disequilibrium
• Linkage disequilibrium dapat timbul
karena seleksi alam.
• Selain seleksi alam, yang
mempengaruhi linkage
disequilibrium adalah:
1. Genetic linkage Lokus terkait
2. Genetic drift Haplotipe berlebih
pada suatu populasi
3. Kawin non acak
Kawin Non-acak (termasuk
salah satu proses yang
menyebabkan inbreeding,
seperti struktur populasi atau
kawin preferensial antara
haplotipe yang sama) dapat
menghasilkan
ketidakseimbangan linkage,
bahkan ketika lokus yang
relevan pada kromosom yang
berbeda.
Seleksi alami dapat dibangun
dengan model 2 lokus