Anda di halaman 1dari 12

GEJALA-GEJALA

Kebakaran kapal wisata Zahro Express di perairan Pulau Untung


Jawa, Kepulauan Seribu, Ahad pagi, 1 Januari 2017, untuk
sementara dari hasil investigasi Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) diduga kapal terbakar akibat percikan api di
mesin kapal yang mengenai bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Kepulauan Seribu, Edi Rudiyanto menjelaskan
kebakaran kapal bermula saat kapal berangkat dari Pelabuhan
Muara Angke, Jakarta Utara sekitar pukul 07.00 WIB. Dalam
perjalanan, tiba-tiba mesin kapal mati mendadak. Tak lama
kemudian, keluar percikan api hingga menyebar dan
menghanguskan sebagian badan kapal.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Jakarta Utara Satriadi juga menjelaskan, kapal
Zahro Express merupakan sebuah kapal semi kayu dan tidak
menggunakan mesin speed boat.
RANGKAIAN PERISTIWA
Hari masih pagi ketika Kapal wisata Zahro Express mulai
bergerak dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung,
Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu 1 Januari 2017. Kapal yang
mengangkut sekitar 184 orang tersebut belayar setelah
mengantongi Surat Pesetujuan Belayar dari Syahbandar
Pelabuhan Muara Angke pada pukul 07.00 wib.
Cuaca di Perairan Muara Angke saat itu cerah.
Seharusnya ini menjadi hari yang sempurna untuk berwisata di
Pulau Tidung. Namun mereka tak pernah sampai ke pulau
tersebut. Sebab, setelah berlayar 1 mil, kapal tersebut terbakar.
Api menjalar cepat karena badan kapal terbuat dari fiber. Asap
hitam menyergap, ratusan penumpang panik. Banyak dari
mereka menyelamatkan diri dengan terjun ke laut, termasuk
kapten kapal. Beberapa korban sempat mendengar setidaknya
dua ledakan. Di antara kepulan asap hitam tersebut, para
penumpang berdesakkan menuju pintu ke luar. Mereka saling
dorong.
Pada pukul 08.46 wib, pesawat telepon di Suku
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara berdering.
Petugas piket bernama Wahyudin menerima laporan
ada kapal terbakar di sebelah barat Pelabuhan Muara
Angke. Wahyudin langsung mengirimkan pesan
berbunyi "Kendala: Posisi di tengah laut" ke Pos Muara
Angke. Tak sampai 10 menit kemudian, tiga unit kapal
pemadam dan satu unit fireboat langsung meluncur.
Proses evakuasi dilakukan bersama dengan Tim
Rescue Kantor SAR Jakarta, Crew Kapal Negara 224
Jakarta, Satpol Air Polres Kepulauan Seribu, Kapal
Negara 335 KPLP, Damkar Kota Jakarta Utara, Damkar
Kepulauan Seribu, PMI Jakarta Utara, dan Dinas
Perhubungan Kepulauan Seribu.
AKIBAT
Korban kapal Zahro Express yang terbakar mulai
dievakuasi pada pukul 10.30 wib. Namun api yang melahap
kapal tersebut baru berhasil dipadamkan pada pukul 11.30
wib. Setelah itu kapal ditarik ke Pelabuhan Kali Adem Muara
Angke. Korban tewas mulai ditemukan. Mereka dibawa
dengan kantong-kantong jenazah. Hingga pukul 14.30 wib,
sebanyak 20 kantong jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri
untuk diidentifikasi. Sampai saat ini, Kementerian Perhubungan
mencatat korban tewas mencapai 23 orang, dari 23 korban
meninggal yang dikirim ke RS Bhayangkara Polri seluruhnya
sudah teridentifikasi. Semua ini adalah hasil kerja keras dari tim
DVI (Disaster Victim Identification).
Sementara 17 korban lainnya masih dalam pencarian.
Pagi ini pencarian korban akan kembali dilanjutkan. Sehingga
jumlah korban tewas sangat mungkin akan bertambah.
Proses
Evakuasi
1. OKTIA NINGRUM (26)
2. VELINTA KURNIASARI (36)
3. ZUMROTUL AZIZAH (40)

Anda mungkin juga menyukai