KELOMPOK 5
•
(hal. 243)
BRONKIEKTASIS
Bronkiektasis adalah dilatasi
bronki dan bronkiolus kronis yang
disebabkan oleh berbagai kondisi,
termasuk infeksi paru dan
obstruksi bronkus; aspirasi benda
asing, muntahan, atau benda-
benda dari saluran pernapasan
atas; dan tekanan akibat tumor,
pembuluh darah yang berdilatasi,
dan perbesaran nodus limfe
PATOFISIOLOGI
Infeksi merusak dinding bronkial, menyebabkan kehilangan struktur
pendukungnya dan menghasilkan sputum kental yang akhirnya dapat
menyumbat bronki. Dinding bronkial menjadi teregang secara permanen
akibat batuk hebat. Infeksi meluas ke jaringan peribronkial, sehingga
dalam kasus bronkiektasis sakular, setiap tuba yang berdilatasi
sebenarnya adalah abses paru, yang eksudatnya mengalir bebas melalui
bronkus. Bronkiektasis biasanya setempat, menyerang lobus atau
segmen paru. Lobus yang paling bawah lebih sering terkena.
ASU H AN K E P E RAWATAN B RO N K IE KTASIS
PATOFISIOLOGI
Dinding alveoli mengalami kerusakan, area permukaan
alveolar yang kontak langsung dengan kapiler paru
secara kontinu berkurang , menyebabkan peningkatan
ruang rugi (area paru dimana tidak ada pertukaran gas
yang dapat terjadi) dan mengakibatkan kerusakan
difusi oksigen. Karena dinding alveolar terus mengalami
kerusakan, jaringan-jaringan kapiler pulmonal
berkurang. Aliran darah pulmonal meningkat dan
ventrikel kanan dipaksa untuk mempertahankan
tekanan darah yang tinggi dalam arteri pulmonal.
Dengan demikian gagal jantung sebelah kanan (kor-
pulmonal) adalaha salah satu komplikasi emfisema.
Pada gejala awalnya serupa dengan Tanda & gejala
bronkitis kronis
Napas terengah-engah disertai
dengan suara seperti peluit
Dada berbentuk seperti tong, otot
leher tampak menonjol, bungkuk
Bibir tampak kebiruan
Berat badan menurun karena nafsu
makan menurun
Batuk menahun
ASUHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN EMFISEMA
EMFISEMA PARU
PARU
(hlm. 220)
Pengkajian Diagnosa Keperawatan Outcome Intervensi
NANDA: NOC: NIC:
Domain 11: • Tidak adanya sputum • Monitor pernafasan
Kenyamanan/perlindungan purulen • Kaji perlunya penyedotan pada jalan
nafas dengan auskultasi suara nafas
Kelas 1: Infeks ronki di paru
• Monitor sekresi pernafasan pasien
Resiko infeksi berhubungan
dengan penyakit kronis
(hlm. 405)
Pengkajian Diagnosa Keperawatan Outcome Intervensi
NANDA: NOC: NIC
Domain 11: • Kemampuan untuk • Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Keamanan/perlindungan mengeluarkan secret normal ventilasi
• Tidak adanya suara nafas • Buang sekret dengan memotivasi
Kelas 2: Cedera fisik tambahan pasien untuk melakukan batuk atau
menyedot lendir
bersihan jalan nafas yang • Instruksikan bagaimana agar bisa
berhubungan dengan sekresi melakukan batuk efektif
yang tertahan • Posisikan untuk meringankan sesak
nafas
(hal.406)
Add a full screen image
Empiema adalah
terkumpulnya cairan purulen
(pus) di dalam rongga pleura.
Awalnya rongga pleura adalah
cairan encer dengan jumlah
leukosit rendah, tetapi sering
kali berlanjut menjadi yang Empyema
kental.
Empiema biasanya
merupakan komplikasi dari
infeksi paru (pneumonia) atau
kantong kantong pus yang
terlokalisasi (abses) dalam
paru. Meskipun empiema
sering kali merupakan dari
Add a full screen image