1
PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Semua anggota badan profesi akuntan mematuhi prinsip dasar etika sebagai
berikut:
Integritas
Objektivitas
Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Kerahasiaan
Perilaku profesional
INDEPENDENSI AUDITOR
Independensi adalah kemampuan untuk bersikap dengan
integritas, objektivitas dan skeptisisme profesional (pikiran yang
selalu bertanya dan meragukan)
Kurangnya independensi berimbas pada kredibilitas dan
reliabilitas pada laporan keuangan.
INDEPENDENSI AUDITOR
Independensi dalam pikiran (Independence of mind) –
kemampuan untuk bertindak secara independen, membuat
keputusan bebas dari bias, kepercayaan/keyakinan pribadi dan
tekanan klien
Independensi dalam penampilan (Independence in appearance)
– keyakinan bahwa independensi dalam pikiran sudah tercapai
ANCAMAN INDEPENDENSI
Kepentingan diri (self-interest)
Review diri (self-review)
Advokasi (advocacy)
Kekerabatan (familiarity)
Intimidasi (intimidation)
ANCAMAN INDEPENDENSI
Kepentingan diri (self-interest)
Terjadi apabila firma audit atau staff memiliki kepentingan keuangan pada klien audit
Contoh:
Rekening bank yang dipegang klien
Kepemilikan saham pada klien
Pinjaman dari atau untuk klien
Ketergantungan biaya, dimana biaya dari klien membentuk proporsi signifikan dari
semua biaya pada perusahaan audit
Hubungan bisnis yang dekat dengan klien
ANCAMAN INDEPENDENSI
Review diri (self-review)
Terjadi ketika anggota tim perlu membentuk sebuah opini pada pekerjaan
mereka sendiri atau pekerjaan orang lain pada perusahaan
Contoh :
Anggota tim baru-baru ini menjadi karyawan atau direktur seorang klien
Menyiapkan informasi untuk klien yang kemudian terjamin
Melakukan pelayanan untuk klien yang kemudian terjamin
ANCAMAN INDEPENDENSI
Advokasi (advocacy)
Bisa terjadi ketika firma audit atau staf bertindak, atau dipercayai bertindak
atas nama klien yang dijamin. Hal ini membuat objektivitas auditor patut
dipertanyakan
Contoh:
Mendorong orang lain untuk membeli saham atau obligasi klien
Mewakili klien pada negosiasi dengan pihak ketiga
Mewakili klien dalam sengketa hukum
ANCAMAN INDEPENDENSI
Kekerabatan (familiarity)
Bisa terjadi ketika ada hubungan dekat atau hubungan berkembang antara firma
audit dan klien. Hal ini membuat staf firma audit menjadi lebih sensitif atas kebutuhan
klien dan kehilangan objektivitas.
Contoh:
Hubungan dekat antara staf perusahaan dengan klien
Hubungan dekat antara staf dengan direktur atau pejabat perusahaan klien
Penerimaan hadiah dari klien (selain hadiah kecil)
Penerimaan keramahan dari klien (selain perlakuan ringan)
ANCAMAN INDEPENDENSI
Intimidasi (Intimidation)
Bisa terjadi ketika anggota tim merasa terancam oleh direktur atau karyawan
klien, dan anggota tim tidak mampu bertindak secara objektif karena
ketakutan atas konsekuen negatif.
Contoh:
Ancaman bahwa klien akan menggunakan perusahaan audit lain tahun depan
Tekanan tak semestinya untuk mengurangi jam kerja untuk mengurangi
bayaran
PENGAMANAN TERHADAP ANCAMAN
(SAFEGUARDS)
Dibuat oleh profesi, legislasi atau Dibuat oleh klien
regulasi
Tata kelola perusahaan
Standar pengendali mutu
Kebijakan dan prosedur
Kode etik
Persyaratan legislatif untuk menjadi
Dibuat oleh firma audit
independen
Prosedur pengendali mutu
Penerimaan dan kelanjutan klien
HUBUNGAN AUDITOR DENGAN PIHAK LAIN
1) Auditor Dan Pemegang Saham
Laporan audit ditambahkan kepada pemegang saham perusahaan
yang diaudit.
2) Auditor Dan Dewan Pengarah
Dewan direksi mewakili pemegang saham dan mengawasi kegiatan
perusahaan dan manajemennya.
3) Auditor Dan Komite Audit
Komite audit bertindak atas nama dewan direksi penuh untuk
memastikan bahwa laporan keuangan benar dan adil.
4) Auditor Dan Auditor Internal
Peran audit internal ditentukan oleh pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola, idealnya komite audit.
Karakteristik dalam mengevaluasi bukti audit :
- objektivitas
- kompetensi teknis
- perawatan profesional
- komunikasi
KEWAJIBAN HUKUM
Auditor eksternal harus berhati-hati ketika melakukan audit.
Mereka dapat dituntut atas kesalahan dari klien mereka atau
pihak ketiga.
di bawah hukum gugatan untuk auditor :
- tugas perawatan harus dibayar oleh auditor
- ada pelanggaran tugas perawatan
- Kerugian diderita sebagai konsekuensi dari pelanggaran itu
1) Tanggung Jawab Hukum
Seorang klien dapat menetapkan bahwa auditornya berutang pada mereka
suatu kewajiban perawatan baik menggunakan kerugian kelalaian atau hukum
kontrak.
2) Kelalaian Kontribusi
Apabila penggugat dan tergugat dapat terbukti lalai, masing-masing pihak
harus bertanggung jawab secara proporsional terhadap kesalahan mereka.
3) Tanggung Jawab Hukum Kepada Pihak Ketiga
Pihak ketiga termasuk orang lain selain klien dan pemegang sahamnya yang
menggunakan laporan keuangan untuk membuat keputusan
PENERIMAAN KLIEN DAN KEPUTUSAN KELANJUTAN
Tahap pertama dari setiap audit adalah penerimaan klien atau
keputusan berkelanjutan. Ketika menilai integritas klien, auditor
akan mempertimbangkan:
- Reputasi klien, manajemen, direktur dan pemangku kepentingan
utamanya
- Alasan disediakan untuk beralih perusahaan audit
- Ketepatan interpretasi klien terhadap aturan akuntansi
- Komunikasi dengan pesaing utama klien
TERIMA KASIH!