KELOMPOK 3 : 1. HANI NOPITASARI 2. HELLEN FEBRIANTI 3. HIFZUL QAULAN K. 4. INDAH LESTARI 5. INDRIYANI 6. ISTIANAH 7. JOKO SAPUTRO 8. AHMAD FAUZI LIMBAH CAIR Air limbah industri jamu, farmasi, makanan dan minuman mengandung zat-zat organic ( organic sludge ) selebihnya komponen komponen non organic yang tidak berbahaya, namun demikian air limbah tersebut mempunyai harga zat padat terlarut, zat padat tersuspensi, COD dan BOD yang melebihi baku mutu yang dikeluarkan pemerintah yaitu peraturan daerah no 10 tahun 2004 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri Jamu dan Farmasi sehingga diperlukan langkah penanganan. Air limbah pada tahap aktivitas industri jamu berasal dari beberapa unit usaha meliputi unit pembuatan jamu tradisional akan menghasilkan air limbah yang berasal dari pencucian bahan baku, pencucian peralatan proses produksi sedang pada industri makanan, air limbah berupa air cucian rempah-rempah, air cucian tangki produksi, coolling, filling dan beberapa proses pendukung lainnya. LIMBAH CAIR Sekitar 90% dihasilkan dari aktivitas pencucian bahan baku, sedang 10% dari pencucian mesin proses dan air limbah domestik. Dilihat dari karakteristiknya air limbah ini yang sebagian besar terdiri dari bahan-bahan organik maka dengan proses penangan air limbah secara kimia dan fisika air limbah ini dapat ditangani dengan baik, yang diperlukan dalam penangan air limbah ini adalah penentuan jenis koagulan dan flokulan serta dosis optimumnya. Pengolahan limbah cair dengan aerob anaerob Pengolahan limbah cair dengan Anaerob koagulasi Sebagian besar cara pengolahan air limbah yang telah dilakukan oleh pabrik jamu, makananan dan minuman adalah cara kimia yaitu dengan koagulasi flokulasi menggunakan bahan kimia karena cara ini dinilai lebih cepat dan tidak memerlukan lahan proses yang terlalu besar. Bahan kimia yang banyak digunakan adalah ferosulfat, kapur, alum, PAC dan polielektrolit. Pada cara ini, koagulan digunakan untuk menggumpalkan bahan-bahan yang ada dalam air limbah menjadi flok yang mudah untuk dipisahkan yaitu dengan cara diendapkan, diapungkan dan disaring. Pada beberapa pabrik cara ini dilanjutkan dengan melewatkan air limbah melalui Zeolit (suatu batuan alam) dan arang aktif (karbon aktif). Cara koagulasi umumnya berhasil menurunkan kadar bahan organik (COD,BOD) sebanyak, 40-70 % Zeolit dapat menurunkan nilai COD 10- 40%, dan karbon aktif dapat menurunkan nilai COD 10-60 %.