SISTEM SARAF PUSAT,

SISTEM SARAF TEPI,

UPPER MOTOR
NEURON &
LOWER MOTOR
NEURON

DISUSUN OLEH:
NI MADE YOGASWARI

PEMBIMBING:
DR. BAMBANG SUPRIADI, SP. S

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF NEUROLOGI

RSUD dr. DORIS SYLVANUS/FK-UPR
PALANGKA RAYA
OKTOBER 2018
 Cerebrum
(Otak Besar)

Otak Cerebellum
(Ensefalon) (Otak Kecil)
Susunan saraf
pusat Sumsum
Tulang
Brainstem
belakang
(Batang Otak)
(medula
Sistem saraf Spinalis)
manusia
Saraf kranial
Susunan saraf
tepi
Saraf Spinal
 CEREBRUM
• Terdapat 2 hemisfer :
Kanan: mengontrol tangan kiri, musik & artistik, ruang & pola persepsi, pandangan &
imajinasi
Kiri: mengontrol tangan kanan, bahasa lisan & tulisan, ketrampilan numerik & saintifik,
& penalaran
• Permukaan hemisfer tampak berbentuk tonjolan (gyrus) & lekukan (sulcus); lekukan yg
dalam disebut fissura.
• Tiap hemisfer dibagi menjadi 4 lobus: lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, & lobus
temporal
 Persepsi sentuhan, rasa
sakit, tekanan, dan
Mengendalikan panas pada kulit
gerakan otot
Proses kecerdasan

Menerima dan Area visual primer yang

menginterprest berfungsi menerima
asikan suara. informasi dari retina
Area wernicke mata.
yang berfungsi Area asosiasi visual
sebagai area yang berperan untuk
pemahaman menginterprestasikan
bahasa pengalaman visual.
 Korteks serebri
1. Lobus frontal
• Pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar,
motorik bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi
• Pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus presentralis (area motorik primer)
• Terdapat area asosiasi motorik (area premotor)

2. Lobus parietal
• Pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis (area sensorik primer)
• Terdapat area asosiasi sensorik
 Korteks serebri

3. Lobus oksipital
• Pusat penglihatan & area asosiasi penglihatan: menginterpretasi &
memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus &
mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain & memori
• Merupakan lobus terkecil

4. Lobus temporal
• Berperan dlm pembentukan & perkembangan emosi
• Pusat pendengaran
 Cerebellum
• LETAK :
1. Terletak di fossa crania Keseimban
posterios gan
2. Secara anatomis terdiri dari 1
vermis cerebelli (struktur di Pengaturan
mediana) dan 2 hemispherium Fungsi
tonus otot
cerebella.
3. Dihubungkan dengan medulla Kordinasi
oblongata oleh pedunculus pergerakan
serebelli (superior, media dan
inferior).
4. Semua aktivitas pada bagian
Brainstem
Midbrain
(Batang • berlokasi antara diencephalon dan
Otak) pons.
• Merupakan pusat pendengaran
dan refleks penglihatan. Juga jalur
persarafan antara hemispher otak
dengan bagain bawah otak.
Pons
• Lokasi : dibawah mid brain,
mengandung banyak jalur serabut
saraf,
• berfungsi mengontrol pernafasan.
Medulla oblongata
• berlokasi didasar batang otak yang
merupakan lanjutan dari bagian
atas spinal cord. Ia mengandung
banyak jalur serabut saraf.
Medula spinalis
 Medula spinalis

• Terdapat 31 pasang saraf spinal yang melalui

medula spinalis  nervus campuran yang berisi
akson sensorik & motorik; berjalan di kolumna
spinal
• Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer
• Berperan langsung dalam proses/gerak refleks
• Menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke
otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls
dari otak ke saraf motorik
 Sistem saraf perifer

• Sistem saraf tepi merupakan bagian dari sistem

saraf tubuh yang meneruskan rangsangan
(impuls) menuju dan dari system saraf pusat
(sensorik dan motorik)
• 31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik
menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)
• 12 pasang saraf kranial (serabut motorik ,
serabut sensorik, atau campuran keduanya
menyebar di daerah leher & kepala)
 SARAF KRANIAL

• I (olfaktorius)  serabut sensorik, menerima & menghantar impuls pada

sensasi penciuman
• II (optikus)  transmisi impuls dari dan ke retina mata
• III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens)  serabut motorik
mensuplai otot ekstrinsik mata.
• Iii (okulomotorius)  mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot
sfingter iris
• V (trigeminalis)  saraf kranial terbesar, serabut campuran
• VII (fasialis)  serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar
ludah & lakrimal
 SARAF KRANIAL

• VIII (vestibulokohlear)  saraf sensorik terdistribusi di telinga

dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan
• IX (glosofaringeal)  saraf campuran, mempersarafi lidah &
farings
• X (vagus)  serabut campuran, terdistribusi paling luas,
mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher,
dada & abdomen
• XI (asesorius)  bergabung dan terdistribusi dengan serabut
vagus
• XII (hipoglosus)  saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan
ekstrinsik lidah
DISTRIBUSI SARAF KRANIAL
Aktivitas motorik otot rangka di pengaruhi oleh 2 tipe
neuron :

- upper motor neuron : neuron-neuron supraspinal

bersama tractus-tractusnya
- lower motor neuron : final common pathway menuju
otot

serabut saraf yang turun dari berbagai pusat saraf

supraspinalis dipisahkan dalam berkas-berkas saraf yg
disebut tractus descendens.
• Upper motor neuron (UMN)
• Neuron cortical yang
menginervasi LMN
• Axon nya berada di sistem
piramidal, terdiri dari :
• Tractus corticospinal
• Tractus corticobulbar
• Lower motor neuron (LMN)
• Neuron yg langsung
menginervasi otot rangka
• Badan sel terletak di anterior
horn substansia grisea
 Upper motorneuron

Lower motorneuron
• UMN mengontrol LMN melalui 2 jalur berbeda :
• Sistem piramidalis
• Tractus corticospinal
• Tractus corticobulbar

• Sistem ekstrapiramidal
• Tractus reticulospinal
• Tractus rubrospinal
• Tractus vestibulospinal
• Tractus tectospinal
• Tractus olivospinal
 Tractus
Corticospinal
(Tractus
Pyramidalis
• Fungsi : mengatur
gerakan-gerakan
volunter yg cepat
& terlatih,
terutama ujung
distal ekstremitas.
• Tractus
corticospinal
lateralis :
menginervasi otot
ekstremitas
• Tractus
corticospinal
anterior Muscle
:
of the
menginervasi
limbs otot
dada Muscle
of
thetrun
 TRACTUS CORTICOBULBAR
• Mempunyai fungsi yg sama spt
tractus corticospinal :
mentransmit impuls motorik dr
gyrus precentralis cortex cerebri
ke otot.
• Hampir semua nukleus di batang
otak menerima inervasi bilateral,
namun beberapa hanya
menerima impuls dari sisi
kontralateral :
• Nucleus N. VII yg menginervasi
otot wajah di bawah mata hanya
menerima impuls dari sisi
kontralateral
• Nucleus N. XII yg menginervasi
otot genioglossus menerima
impuls dari sisi kontralateral
saja.
 …TRACTUS
CORTICOBULBAR

Genioglossus
innervation (N. XII)
Otot genioglossus hanya
menerima impuls dari sisi
kontralateral

Facial innervation
(N. VII)
Otot wajah di bawah
mata hanya
menerima impuls dari
LOWER MOTOR NEURON (LMN)
• LMN : neuron yg langsung menginervasi otot rangka
• Berasal dari SSP & saraf perifer
• Badan sel di SSP (batang otak & medulla spinalis)
• Nervus kranialis & spinalis di saraf perifer (anterior horn
cell substansia grisea)
• Tiap motor neuron mensarafi sejumlah serabut otot .
• Alfa motor neuron  akson yg besar (12-20 U)  semua
otot skelet
• Gamma motor neuron  akson yg kecil (2-8 U) 
serabut otot khusus (musclespindle)

Satu motor neuron + serabut otot yang

dipersarafinya = satu motor unit
• STASIUN BERADA DI :
• ANTERIOR (VENTRAL) HORN CELL
• SARAF PERIFER – VENTRAL & DORSAL NERVE
ROOTS (RADIKULOPATI) ATAU NERVUS
(NEUROPATI)
• NEUROMUSCULAR JUNCTION
• OTOT – MIOPATI
 TRACTUS –
TRACTUS
DESCENDENS
MEDULLA
SPINALIS
• JARAS DESCENDENS DR
CORTEX CEREBRI DIBENTUK
OLEH 3 NEURON :
• NEURON TINGKAT
PERTAMA : BADAN SEL DI
CORTEX CEREBRI
• NEURON TINGKAT KEDUA :
NEURON INTERNUNCIAL DI
COLUMNA GRISEA ANTERIOR
MEDULLA SPINALIS
• NEURON TINGKAT KETIGA
(LMN) : DI COLUMNA GRISEA
ANTERIOR  MEMPERSARAFI
OTOT RANGKA LEWAT RADIX
ANTERIOR & SARAF SPINAL.
Tabel 1. Jaras-jaras Descendens Utama ke Medulla Spinalis
Jaras Fungsi Asal Tempat Tujuan Bercabang
menyilang ke
Tractus Gerakan- Korteks Sebagian Neuron Cortex
corticospina gerakan motorik besar internunci cerebri,
lis volunter yg primer menyilang di al atau nucleus
cepat & (area 4), decussatio neuron basalis,
terlatih, korteks pyramidum & motorik nucleus
terutama motorik berjalan turun alfa ruber,
ujung distal sekunder sbg tractus nucleus
ekstremitas (area 6), corticospinalis olivarius,
lobus anterior & formatio
parietalis menyilang di reticularis
(area 3,1 tingkat yg
&2) sesuai dgn
tujuannya
Tractus Menghamb Formatio Beberapa Neuron Bercabang
reticulospin at atau reticularis menyilang di motorik banyak
alis memfasilita tempat yg alfa & ketika
si gerakan berbeda gamma berjalan
volunter; turun
kontrol
outflow
simpatis &
parasimpati
s
hipotalamu
Tabel 1. Jaras-jaras Descendens Utama ke Medulla Spinalis…..
Jaras Fungsi Asal Tempat Tujuan Bercaba
menyilang ng ke
Tractus Refleks Colliculus Segera Neuron ?
tectospinalis gerakan superior setelah motorik alfa
postural tempat & gamma
berkaitan asalnya
dgn
penglihatan
Tractus Memfasilitas Nucleus ruber Segera Neuron ?
rubrospinali i aktivitas motorik alfa
s otot fleksor & gamma
&
menghamba
t otot
ekstensor
Tractus Memfasilitas Nuclei Tidak Neuron ?
vestibulospi i otot vestibulares menyilang motorik alfa
nal ekstensor & & gamma
menghamba
t otot fleksor
Tractus ?? Nuclei olivarius ? Neuron -
olivospinalis inferior motorik alfa
& gamma
Serabut Mengontrol Cortex cerebri, Menyilang di Outflow -
 UMN VS LMN
• TANDA-TANDA KELUMPUHAN • TANDA-TANDA
UMN : KELUMPUHAN LMN :
• TONUS OTOT MENINGGI ATAU • TONUS OTOT HILANG
HIPERTONIA
• HILANGNYA REFLEKS
• HIPEREFLEKSIA
TENDON (AREFLEKSIA)
• KLONUS
• TIDAK ADANYA REFLEKS
• REFLEKS PATOLOGIK
PATOLOGIK
• TIDAK ADA ATROFI PADA
OTOT-OTOT YG LUMPUH • ATROFI OTOT CEPAT
• REFLEKS AUTOMATISME TERJADI
SPINAL (REFLEK YG • FASIKULASI
DIBANGKITKAN OLEH
RANGSANGAN YG DATANG
DARI SSP DI BAWAH TINGKAT
LESI)
• LENGAN YG LUMPUH
BERGERAK PD WAKTU
MENGUAP PD HEMIPLEGI
• KEJANG FLEKSI LUTUT
SEJENAK PADA PARAPLEGI
BEDA KELUMPUHAN AKIBAT LESI UMN
DENGAN LESI LMN
LESI L.M.N. LESI U.M.N.
GEJALA
Yang Baru Yang Lama Yang baru Yang lama

1. Tenaga Menurun Menurun Menurun Menurun

2. Tonus Menurun Menurun Menurun Meningkat
3. Trofik Normal Atrofi Normal Normal
4. Refleks
- Fisiologik -/ ± -/ ± -/ ± ++ / +++
- Patologik - - -/+ +

5. Fasikulasi - + - -
6. Klonus - - - +
 DAFTAR PUSTAKA
• BUDIMAN G, DARMAWAN G. BASIC NEUROANATOMICAL PATHWAYS. 2 ND ED. FKUI;2005.
• FITZGERALD MJ, GRUENER G, MTUI E, CLINICAL NEUROANATOMY AND NEUROSCIENCE
FIFTH ED. INTERNATIONAL EDITION, SAUNDERS ELSEVIER, BRITISH. 2007. 225-57.
• SNELL RS. NEUROANATOMI KLINIK. 7 TH ED. LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS;2010.
• WIJDICKS EF, VARELAS PN, GRONSETH GS, GREER DM, AMERICAN ACADEMY OF N.
EVIDENCE- BASED GUIDELINE UPDATE: DETERMINING BRAIN DEATH IN ADULTS:
REPORT OF THE QUALITY STANDARDS SUBCOMMITTEE OF THE AMERICAN ACADEMY
OF NEUROLOGY. NEUROLOGY 2016; 74: 1911-8.
• NETTER FH, CRAIG JA, PERKINS J. ATLAS OF NEUROANATOMY AND NEUROPHYSIOLOGY.
ICON CUSTOM COMMUNICATIONS;2002.
• YEO SS, CHANG PH, JANG SH. THE ASCENDING RETICULAR ACTIVATING SYSTEM FROM
PONTINE RETICULAR FORMATION TO THE THALAMUS IN THE HUMAN BRAIN.
FRONTIERS IN HUMAN NEUROSCIENCE [INTERNET].2013 [CITED 2016 SEPTEMBER 27];7.
AVAILABLE FROM: HTTP://
JOURNAL.FRONTIERSIN.ORG/ARTICLE/10.3389/FNHUM.2013.00416/ABSTRACT
• MARDJONO M, SIDHARTA P. NEUROLOGI KLINIS DASAR. PT. DIAN RAKYAT;2009.