Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 2

PERANCANGAN PABRIK PEMBUATAN ETANOL

ASTRI GUSRITA
HENDRI KOMANG
HARDIANTI AFRIANI
SYARIFAH SAFIRA SALBILA
NURAZIZAH
LATAR BELAKANG PERANCANGAN

Sektor industri kimia banyak memegang peranan dalam memajukan perindustrian di


Indonesia. Potensi Indonesia untuk mengembangkan energi yang terbarukan (renewable energy) relatif
besar karena sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Salah satu potensi yang relatif besar adalah
pengembangan etanol. Di Indonesia kebutuhan akan etanol sangat tinggi, karena etanol memiliki
banyak manfaat, salah satunya adalah untuk industri kosmetik, industri cat, industri farmasi, industri
minuman berkarbonasi, kebutuhan rumah sakit. Etanol juga memiliki sifat yang tidak beracun
sehingga dapat digunakan sebagai pelarut dalam industri makanan dan minuman. Etanol atau etil
alkohol adalah cairan jernih yang mudah terbakar dengan titik didih pada 78,5⁰C dan titik beku pada
-114,5⁰C

Bioetanol yang diproduksi di indonesia pada saat ini dilakukan dengan cara fermentasi
konvensional batch, cara ini memiliki kelemahan yaitu biaya produksi mahal, produksi rendah dan
proses produksi yang lama. Oleh karena itu, banyak negara-negara yang berinovasi mengembangkan
produksi bioetanol menggunakan fermentasi kontinyu. Dengan proses kontinyu diharapkan kapasitas
bioetanol dapat meningkat, waktu proses fermentasi dapat berkurang secara signifikan sehinga biaya
produksi bioetanol tidak terlalu mahal.
TUJUAN PERANCANGAN

menurut BPS (Badan Pusat Statistik) indonesia


mengekspor 155104 ton etanol dari molase , jumlah
tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Produksi
tersebut laku terjual dengan harga US $210912,6 per kg.
Sehingga etanol dari molase juga merupakan pemasukan
tambahan. Dengan didirikannya pabrik bioetanol
diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan di
Indonesia dan sisanya dapat diekspor untuk
meningkatkan devisa negara.
Analisis pasar
GPM sangat penting dianalisis terutama untuk perusahaan yang harga
jualnya lebih banyak ditentukan oleh faktor eksternal sehingga
perusahaan tidak dapat begitu saja menaikkan harga jual. Untuk
mendapatkan Marjin Laba Kotor, kita perlu mendapatkan dulu hasil
Laba Kotornya, Laba Kotor atau Gross Profit adalah Total pendapatan
penjualan yang dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Setelah mendapatkan Laba Kotor atau Gross Profit, selanjutnya adalah
membagikan Laba Kotor (Gross Profit) tersebut dengan total
Pendapatan Penjualan (Sales Revenue)
Proses Kondisi Operasi Kelebihan Kekurangan
P : 1,36 atm Yield etanol yang dihasilkan - Bahan baku minyak bumi
Catalytic T : 300oC yaitu 95% terbatas.
hydration of - Kondisi operasi cukup tinggi.
ethylene process - Biaya konstruksi tinggi.

P : 69,06 atm Yield etanol yang dihasilkan - Bahan baku minyak bumi
Sulfuric acid T : 298oC yaitu 95% terbatas.
hydration of - Kondisi operasi cukup tinggi.
ethylene process - Biaya konstruksi tinggi.

P : 1 atm - Yield etanol yang dihasilkan - Perlu pemisahan produk.


T : 30oC 90%. - Kondisi operasi harus sangat
- Bahan baku dari bahan dijaga.
Fermentasi nabati yang mudah
diperoleh.
- Biaya Konstruksi murah.
Batch Kontinyu

Terdapat beberapa unit yang didesign untuk Terdapat beberapa unit yang beroperasi 24 jam/hari,
memulai dan berhenti secara berkala (siklus batch) 7 hari/minggu, plant shut down hanya maintenance

Kapasitas produksi lebih kecil dari 10 x 106 lb/tahun Kapasitas produksi lebih besar dari 10 x 106 lb/tahun

Produk biasanya disesuaikan dengan musim


Produk yang dihasilkan hanya 1 produk utama dan
(seasonal), dalam satu plant dapat menghasilkan
tidak terpengaruh oleh musim
lebih dari 1 produk utama

Waktu reaksi yang sangat lama Waktu reaksi singkat


Pada satu vessel dapat digunakan lebih dari satu
Satu vessel hanya untuk satu macam operasi
macam operasi
Membutuhkan lebih banyak alat pengendalian Alat pengendalian proses yang dibutuhkan tidak
proses terlalu banyak
PEMILIHAN PROSES
Pertimbangan pemilihan proses ini adalh :
1. Prosesnya relative sederhana dan ramah lingkungan.
2. Konversi etanol dengan proses kontinyurelatif tinggi.
3. Kondisi operasi sangat menguntungkan jika ditinjau dari segi
keamanan dan perancangan alat. Hal ini lebih meminimalisir
biaya perancangan alat.
4. Harga bahan baku yang murah, karena bahan baku merupakan
limbah.
5. Bahan baku mudah diperoleh.
PEMILIHAN LOKASI
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut, maka pabrik
etanol akan didirikan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dengan
pertimbangan adalah sebagai berikut :
1.Penyediaan Bahan Baku
2. Pemasaran Produk
3. Sarana Transportasi
4. Utilitas
5. Tenaga Kerja
6. Buangan pabrik/limbah
LOKASI PABRIK

Anda mungkin juga menyukai