PENDAHULUAN
A. Latar belakang
80% remaja dan anak muda yang berusia 12 hingga 35 tahun mengalami masalah
satunya adalah buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn). Tanaman ini
merupakan salah satu tanaman tropis yang berbuah sepanjang tahun, sehingga
mudah didapat. Buah belimbing wuluh selain sebagai masakan juga digunakan
dengan baik digunakan sebagai antibakteri untuk penyakit alergi pada kulit dan .
1997).
1
2
yang melimpah dan lembut di kulit serta daya bersih yang efektif. Sebelum
melihat khasiat antibakteri penyebab jerawat pada buah belimbing wuluh, peneliti
yang baik antara lain: kadar air syarat maksimal 15%, jumlah asam lemak
sukrosa, yang merupakan gula golongan disakarida. Gula ini berperan dalan
pembentukan kristal halus pada sabun transparan. Selain itu, juga berfungsi
konsentrasi terbaik pada sediaan sabun transparan dari variasi konsentrasi sukrosa
9%, 11% dan 13%. Konsentrasi sukrosa yang digunakan tidak boleh lebih dari
20% karena dapat menghasilkan sabun yang keras dengan busa yang sedikit.
transparan. Sorbitol merupakan turunan dari glukosa yang memiliki sifat dapat
mengikatair, memperbaiki tekstur dan sebagai pengawet. Selain itu, sorbitol juga
merupakan turunan gula alkohol yang mengandung tidak kurang dari 91,0% dan
tidak lebih dari 100,5% C6H14O6, dihitung terhadap zat anhidrat dan mengandung
sejumlah kecil alkohol polihidrik lain (Depkes RI, 1995). Sorbitol juga dapat
ekstrak etanol buah belimbing wuluh. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk
A. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
ekstrak etanol buah belimbing wuluh. Memberikan informasi lain tentang bagian
tersebut diformulasikan dalam sediaan sabun transparan dengan sifat fisik yang
E. Tinjauan Pustaka
1. Belimbing Wuluh
belimbing wuluh mudah tumbuh dan bisa mencapai umur puluhan tahun dan
a. Klasifiasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Oxalidales
Suku : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa bilimbi Linn.
5
b. Nama Daerah
calene, takurela )Sulawesi); uteke (Papua). Nama asing : cucumber tree atau
2006).
c. Morfologi
ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dan kadang tumbuh liar.
besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Daun majemuk
menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai
rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah
seperti torpedo, panjangnya 4-10 cm. Warna buah ketika muda hijau
dengan sisa kelopak bunga menempel pada ujungnya. Apabila buah sudah
2006). Buah belimbing wuluh dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini :
6
d. Khasiat
Khasiat dari buah belimbing wuluh ini adalah sebagai obat batuk, gusi
2006). Selain itu, buah belimbing wuluh juga berkhasiat untuk mengatasi
e. Kandungan Kimia
2. Jerawat
pada pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pastul dan bopeng
(scar) pada daerah wajah, leher, lengan atas, dada dan punggung(Wasitaatmadja,
1997).Jerawat lebih sering timbul pada remaja yang mempunyai jenis kulit
7
tersumbat. Jerawat terjadi di kalangan remaja, karena pada usia ini terjadi
Jerawat terjadi karena penumpukan kotoran dan sel kulit mati yang
peradangan semakin parah, sel darah putih mulai naik ke permukaan kulit
membentuk nanah (pus) yang disebut pastules. Jerawat radang terjadi akibat
folikel yang ada di dalam dermis mengembang karena berisi lemak padat,
kemudian pecah dan menyebabkan serbuan sel darah putih ke area folikel sebasea,
sehingga terjadi reaksi radang. Peradangan akan semakin parah jika kuman dari
luar ikut masuk ke dalam jerawat akibat perlakuan yang salah seperti dipijat
dengan kuku atau benda lain yang tidaksteril. Jerawat radang mempunyai ciri
berwarna merah, cepat membesar, berisi nanah dan terasa nyeri. peradangan dan
a. Hormonal
remajaakan banyak timbul jerawat pada wajah, dada, punggung. pada wanita,
produksi lipida dari kelenjar sebaseus selain hormon androgen juga dapat
(Mitsui, 1997).
b. Makanan
dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah. Hal tersebut memicu produksi
hormon androgen yang membuat kulit jadi berminyak dan kadar minyak yang
tinggi dalam kulit merupakan pemicu paling besar terhadap timbulnya jerawat
(Mitsui, 1997).
c. Kosmetik
jika tidak segera dibersihkan dapat menyumbat saluran kelenjar palit dan
d. Infeksi bakteri
menjadi asam lemak bebas dan gliserol, asam lemak bebas tersebut
3. Sabun Transparan
hidrofobik karena bersifat non polar dan COONa bersifat hidrofilik karena polar.
bahwa sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa
padat (batangan) dan sabun cair.Sabun padat dapat dibedakan lagi atas sabun
pengkristalan. Selain itu, sabun transparan juga mengandung gliserin dan sukrosa
Proses pembuatan sabun dapat dilakukan dengan dua cara yaitu proses
asam lemak bebas dengan alkali. Proses saponifikasi terjadi pada suhu 80C-
100C.
padasaat molekul air yang terdapat pada permukaan air ditarik ke tubuh
permukaan padaair secara efektif disebut surface active agent atau surfaktan.
11
memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasukobat.
(sabun dan sampo), tata rias (pemerah pipi, lipstik), wangi-wangiandan proteksi
tubuh, membantu melunakkan air sadah, memberikeharuman dan rasa segar serta
baik, tidak menyebabkan iritasi pada mata, membran mukosa dan kulit,
mempunyai daya bersih optimal dan tidak memberikan efek merusak kulit,
sabun. Asam lemak yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan gliserin
dan sabun, yang dikenal dengan proses saponifikasi. Asam lemak yang
digunakan dalam pembuatan sabun adalah asam laurat, asam linoleat, asam
oleat, asam palmitat, asam stearat dan lain-lain, sedangkan jenis minyaknya
adalah coconut oil, palm kernel oil, dan palm stearin (Barel dkk., 2009).
b. Alkali / basa
Peran dari basa adalah sebagai agen pereaksi dengan fase minyak
sehingga akan terjadi proses saponifikasi. Reaksi antara fase minyak dan basa
akan menghasilkan gliserol dan sabun, yang berupa garam natrium dan
kalium. Contoh basa yaitu, NaOH atau sering disebut kaustik soda (Barel
dkk., 2009).
c. Garam
d. Humektan (moisturizer)
yang lama dan terkena udara. Humektan dapat berupa gliserin, sorbitol,
e. Emulsifier / Surfaktan yaitu suatu bahan kimia yang dapat membuat minyak
dan air bercampur menjadi satu larutan atau campuran. Contoh dari emulsifier
bau tengik pada sabun atau sabun menjadi iritan ke kulit. Bahan ini dapat
g. Air
bahan sabun atau kosmetik baik langsung maupun tidak langsung. Ion logam
tersebut dapat merubah bau, warna dan meningkatkan oksidasi bahan mentah
Bahan yang biasa digunakan adalah asam phosporat, asam sitrat, asam
i. Pewangi
memberikan efek wangi pada produk sabun yang dihasilkan. Pewangi yang
4. Monografi Bahan
Asam stearat merupakan salah satu jenis asam lemak yang memiliki
ujungnya. Asam stearat adalah asam tidak jenuh, tidak ada ikatanrangkap
kristal putih dan mencair pada suhu 56C. Fungsi asam stearatpada proses
b. Minyak Kelapa
minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak jarak. Minyak kelapa
lauratnya paling besar. Asam laurat dapat diperoleh dari minyak kelapa
(Swern, 1979). Asam laurat ini sangat diperlukan dalam pembuatan sabun
Natrium Hidroksida sering kali disebut dengan kaustik soda atau soda
rapuh dan menujukkan susunan hablur putih, mudah meleleh basah, cepat
karbondioksida, sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P
Sorbitol mengandung tidak kurang dari 91,0% dan tidak lebih dari
warna putih, rasa manis. Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol, dalam metanol dan dalam asam stearat (Depkes RI, 1995). Sorbitol
terbentuk secara alami dalam buah dan sayuran dan diproduksi secara
bentuk larutan sorbitol 70% dalam air, yang berwujud jernih, tidak
e. Etanol
f. Sukrosa
g. Dietanolamida (DEA)
atau lemak. Dietanolamida yang berasal dari minyak atau lemak tersebut
kristal kubik, tidak berwarna, bersifat higroskopik rendah dan dapat diberi
pemanasan.
i. Asam sitrat
bentuk berupa kristal putih. Asam sitrat diperoleh melalui proses hidrolisis
5. Ekstrak
aktif dari simplisia nabati maupun hewani dengan menggunakan pelarut yang
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simplisia
yang diekstraksi mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang
tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein, dan lain-lain (Depkes
RI.,1989).
Alkohol (methanol, ethanol), aseton, dietil eter dan etil asetat adalah zat
yang sering digunakan sebagai pelarut dalam proses ekstraksi, sebagai contoh
ekstraksi asam fenolik yang sangat polar (benzoik, asam sinamik) disarankan
mencampur pelarut dengan air. Untuk zat yang kurang polar seperti minyak, asam
lemak dan klorofil yang sering digunakan adalah diklorometan, kloroform, hexan
atau benzen. Penggunaan alcohol 70% dalam proses ekstraksi akan meningkatkan
jumlah kandungan zat yang terdapat didalam suatu ekstrak tanaman. Faktor lain
yang mempengaruhi proses ekstraksi diantaranya adalah keasaman (pH), suhu dan
a. Cara dingin
1) Maserasi
19
cairan penyari pada suhu 15-20C. Cairan penyari akan menembus dinding
sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif
akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara zat aktif di
dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak
2) Perkolasi
dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori.
Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut. Cairan
penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai
b. Cara panas
1) Refluks
tertentu. Jumlah cairan penyari yang digunakan terbatas dan relatif konstan
20
2) Sokhletasi
3) Digesti
temperatur 40-50C.
4) Infus
F. Landasan Teori
konsentrasi terbaik pada sediaan sabun transparan dari variasi konsentrasi sukrosa
9%, 11% dan 13%. Konsentrasi sukrosa yang digunakan tidak boleh lebih dari
20% karena dapat menghasilkan sabun yang keras dengan busa yang sedikit.
Sorbitol merupakan turunan dari glukosa yang memiliki sifat dapat mengikatair,
protein, memperbaiki tekstur dan sebagai pengawet. Selain itu, sorbitol juga
merupakan turunan gula alkohol yang mengandung tidak kurang dari 91,0% dan
tidak lebih dari 100,5% C6H14O6, dihitung terhadap zat anhidrat dan mengandung
sejumlah kecil alkohol polihidrik lain (Depkes RI, 1995). Oleh karena itu, sorbitol
agent.
G. Hipotesis
sabun transparan ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.).