BAB I
PENDAHULUAN
yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Infeksi merupakan penyakit yang
dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia
(Gibson, 1996). Infeksi disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, protozoa, dan
beberapa kelompok minor lain seperti mikoplasma, riketsia, dan klamidia (Gould
Propionibacterium acne yang merupakan bagian flora normal yang terdapat pada
Disentri basilar adalah infeksi usus besar oleh bakteri patogen genus Shigella.
secara luas seperti pada saat sekarang ini (Gould and Brooker, 2003).
1
2
upaya mencari alternatif lain dalam pengobatan infeksi, yaitu penggunaan obat
dari alam. Buah apokat merupakan buah yang tidak asing digunakan sebagai
bahan pangan dan kosmetik (Anonim, 2006). Selain itu, biji apokat juga
digunakan untuk mengatasi sakit gigi dan kencing manis (Dalimartha, 2008). Biji
fraksi petroleum eter ekstrak biji apokat memiliki aktivitas antibakteri secara in
metode difusi. Ekstrak metanol dan etil asetat mempunyai Kadar Hambat
Salmonella typhi dan Escherichia coli resisten terhadap ekstrak kloroform dan
bahwa ekstrak etanol biji apokat memiliki aktivitas antimikrobia sebesar 104,2-
menguji aktivitas ekstrak etanol biji apokat terhadap bakteri yang mewakili
bakteri Gram positif yaitu Propionibacterium acne dan yang mewakili bakteri
Gram negatif yaitu Shigella dysenteriae dengan metode difusi serta menentukan
metode bioautografi.
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
2. Senyawa kimia apa dalam ekstrak etanol biji apokat (Persea americana) yang
Shigella dysenteriae ?
4
C. Tujuan Penelitian
hambatannya.
D. Tinjauan Pustaka
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
b. Deskripsi Tanaman
bulat telur, elip, bulat memanjang, bulat telur terbalik, menjangat, kedua
dengan diameter 1-1,5 cm. Daun tenda bunga tumpul, 3 lingkaran luar
berbentuk bulat atau buah pir, panjang 5-20 cm, lebar 5-10 cm, ujung
sama sekali, gundul, harum. Biji satu berbentuk bola, garis tengah 2,5-5
cm (Sudarsono, 2002).
c. Khasiat Tanaman
Sementara pada biji apokat digunakan untuk mengatasi sakit gigi dan
d. Kandungan Kimia
2. Propionibacterium acne
anaerob, tetapi beberapa isolat dapat tumbuh dengan baik dalam suasana aerob
atau aerotoleran. Bakteri ini terkadang nampak dalam biakan darah, sehingga
mengeluarkan enzim yang dapat merusak dinding folikel rambut. Keadaan ini
dapat menyebabkan inflamasi sehingga timbul pustula dan papula pada kulit
(Radji, 2011).
7
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Classis : Actinobacteridae
Ordo : Actinomycetales
Famili : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
3. Shigella dysenteriae
Spesies Shigella adalah kuman patogen usus yang telah lama dikenal
berbentuk batang, ukuran 0,5-0,7 μm x 2-3 μm, pada pewarnaan Gram bersifat
Gram negatif, tidak berflagel. Sifat pertumbuhan adalah aerob dan fakultatif
menghasilkan gas. Bakteri ini dapat juga dibagi menjadi bakteri yang
Divisi : Monomychota
Subdivisi : Schizomycetea
8
Clasiss : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Familia : Enterobacteriaceae
Tribe : Eschericia
Genus : Shigella
4. Antibakteri
osmotik dalam sel bakteri lebih tinggi daripada di luar sel maka perusakan
c. Antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel bakteri. DNA dan
Hal ini berarti bahwa gangguan apapun yang terjadi pada pembentukan
pada sel.
dinyatakan sebagai ribosom 30S dan 50S. Untuk berfungsi pada sintesis
protein kedua komponen ini akan bersatu pada pangkal rantai mRNA yang
difusi. Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar.
Cakram kertas saring berisi sejumlah tertentu obat diletakkan pada permukaan
6. Bioautografi
antiprotozoa, dan lain sebagainya. Keuntungan utama dari metode ini adalah
a. Bioautografi Langsung
permukaan media agar. Setelah inkubasi selama waktu tertentu maka letak
zat aktif antimikrobia ditandai dengan adanya zona jernih pada media yang
b. Bioautografi Overlay
ditandai dengan adanya zona jernih dengan latar belakang ungu (Pratiwi,
2008).
E. Landasan Teori
petroleum eter ekstrak biji apokat secara in vitro terhadap bakteri Streptococcus
besar konsentrasi fraksi petroleum eter biji apokat, maka semakin kuat daya
antibakterinya.
Aktivitas antibakteri biji apokat juga telah diuji oleh Idris et al. (2009)
yang menyebutkan bahwa ekstrak metanol, etil asetat, dan kloroform biji apokat
gonorrhea, dan Candida albicans. Ekstrak metanol dan etil asetat mempunyai
F. Hipotesis