Anda di halaman 1dari 27

FORMULASI SEDIAAN LOTION MENGGUNAKAN SARI KENTANG (Solanum

tuberosum)
 
Disusun untuk Memenuhi Salah satu tugas
Proposal memproleh Gelar Ahli Madya Farmasi 
 
PROPOSAL
 

 
Disusun Oleh:
NOPINA KADEPA
19512070
 
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
PAPUA 2021
 
A. Latar Belakang

Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, pada abad ke 19

pemakaiyan kosmetik mulai mendapat perhatian yaitu selain untuk

kecantikan juga untuk kesehatan (tranggono dan latifah, 2009). Kosmestik

pelembab merupakan kosmestik merupakan perawatan yang bertujuan

untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit dari berbagai pegaruh

seperti udara kering, sinar matahari, aging, umur, berbagai penyakit kulit

maupun penyakit dalam tubuh yang mempercepat penguapan air sehingga

kulit menjadi lebih kering (Wasitaamadja,1997).


Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat yang mengandung vitamin A, vitamin B1,

B2, B6, vitamin C kalsium potassium, karotin, belerang, chlorine, niacin, fosfor dan zat besi.

Ketang bermanfaat untuk membuat kulit lebih sehat dan cantik seperti memutihkan,

membersihkan dan menhilangkan noda serta melembabkan kulit (surtiningsih,2005).

Menurut pitojo (2004), umbi kentang dapat digunakan dalam perawatan kecantikan dan

pegobatan, antaralain untuk menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat, melembabkan

kulit.Kandungan vitamin C yang terdapat pada kentang berguna melindunggi kulit dari

pengaruh buruk sinar UV yang dapat menyebabkan penuaan dini bahkan kanker kulit

(Tranggono dan Latifah, 2007). Kandungan vitamin B1 dalam kentang selain berperan sebagai

antioksidan juga berperan dalam merangsang pembentukan jaringan kolageng, menjaga

keseimbangan minyak dalam kulit, kering (Putriyanti,2009).


Sediaan Lotion dipilih karena dapat tersebar tipis dibandingkan dengan

sediaan krim atau salep dan dapat mencakup ke area kulit yang luas. Yang

dimana sediaan krim memang lebih nyaman dari sediaan lotion ataupun

salep, tetapi krim tidak sesuai untuk diaplikasikan pada daerah kulit yang

berbulu sedangkan lotion yang kandungannya lebih encer dapat lansung

diaplikasikan pada daerah kulit yang berbulu ( Rahman dalam Rahma, 2014).

Bedasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk membuat

formulasi sediaaan lotion menggunakan sari kentang.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan

masalah penelitian adalah bagaimanakah formulasi sedian

lotion menggunakan sari kentang (Solanum tuberosum L.) ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

formulasi sedian lotion menggunakan sari kentang (Solanum

tuberrosum L.)
D. Manfaat Penelitian

a. Untuk Institusi

Sebagai referensi untuk meningkatkan ilmu pegetahuan khususnya


dibidang kesehatan.

b. Untuk Masyarakat

Untuk meningkatkan daya dan hasil guna kentang (Solanum tuberosum l.)
yaitu tidak hanya sebagai bahan pengan, tetapi juga dapat digunakan
sebagai humektan dalam pembuatan kosmetik yaitu sebagai bahan
pelembab dalam sediaan losion untuk kulit

c. Untuk Penulis

Untuk menerapkan dan menambah ilmu pegetahuan dan sebagai syarat


akademik memperoleh gelar D-III farmasi
TINJAUAN PENELITIAN
D. Kentang (Solanum tuberosum L.)

Kentang (solasum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian

dan tergolong tanaman berhumur pendek.Tumbuhnya bersifat menyemak

dan menjalar serta memiliki batan berbentuk segi empat.Batang dan

daunnya berwarna hijau kemerahan atau berwarna ungu.Umbinya berawal

dari cabang sampinya yang masuk ke dalam tanah, yang berfungsi sebagai

tempat menyimpan karbohirat sehinga bentuknya membengkak. Umbi ini

dapat mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang yang baru

(Aini, 2012).
Gambar 2.1 Tanaman Kentang (sudarminto, 2015)
E. Morfologi Tumbuhan

Menurut Samadi (2007), bagian-bagian tanaman

kentang terdiri dari akar, daun, batang dan umbi.

Secara minofologi karakteristik bagian-bagian

tanaman kentang tersebut adalah sebagai berikut.


a. Akar tanaman

b. Daun tanaman

c. Bunga tanaman.

d. Batang tanaman

e. Umbi
F. Klasifikasi Tumbuhan

Menurut Setiadi (2009), klasifikasi kentang adalah sebagai berikut:

1.Kingdom : plantae

2.Divisi : Spermatophyta

3.Subdivisi : Angiospermae

4.Kelas : dicotiledonae

5.Ordo : tumbiflorae

6.Famili : solanaceae

7.Genus : solanum

8.Spesies : solanum tuberosum L,


G. Manfaat kentang

Hasil utama tanaman kentang adalah umbi, sebagai bahan pangan yang kaya akan

vitamin dan mineral. Komposisi utama umbiKentang terdiri atas 78% air, 19%

karbohidrat, 2% protein vitamin C dan vitamin B1. Selain kelsium, fosfor, dan zat

besi, umbi kentangmegandung beberapa mineral lain yaitu magnesium, kalium,

natrium, klorin, sulfur, tembaga, mangan, dan kobalt (pitojo,2004).

Menurut pitoji (2004), kentang dapat digunakan dalam perawatan kecantikan dan

pegobatan, antara lain : menhalus kankulit, menhilangkan jerawat, melembabkan

kulit, mengobati bisul, menhilangkan bengkak di bagian mata, mencerakan kulit.


H. Kulit

Kulit merupakan organ tubuh terbesar, berjumlah lebih dari 10% bobot tubuh, dan merupakan bagian

tubuh yang paling sering megalami kontak dengan lingkungan sekitar. Kulit menutupi permukaan lebih

dari 20.000 cm2.Secara anatomi, kulit terdiri dari empat lapisan, yaitu stratum koroeum (nonviable

epidermis), epidermis (viable epidermis), dermis dan jaringan subkutan.Stratum merupakan lapisan kulit

terluar yang terdiri dari sel-sel padat, mati dan keratin yang berlapis-lapis.Stratum korneum menjadi

bagian yang paling sulit ditembus dan sebagai pembatas yang menentukan laju dan menahan keluar

masuknya zat kimia.Dibawah stratum korneum terdapat lapisan-lapaisan metabolic aktif dari

epidermis.Lapisan dermis terdiri dari sejumlah pembuluh darah, pembuluh geta bening, saraf, dan bagian-

bagian kulit sepeti foliker rambut, kelenjar keringat, kelenjar apokrin. Jaringan sub kutan mempuyai

struktur yang relative table dan terdapat jaringan andiposa (Lachman et al., 1996; walters, 2002.
I. Kosmetik

Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang di maksudkan

untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,

rambut, kuku, bibir dan organ genitar bagian luar) atau gigi dan

mukosa mulut terutama untuk memberihkan, mewangikan,

megubah penampililan dan atau memperbaiki bau badan,

melindungi, memelihara tubuh pada kondisi baik (Badan

Pegawas Obat dan Makanan,


J. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan suatu kegiatan penerikan kandungan kimia yang dapat

larut senhigga dapat terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut

cair.Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi harus selektif (hanya melarutkan

zat yang dituju), mudah kegunaannya, ekonomis, tidak toksik, dan memenuhi

syarat kefarmasian atau termasuk dalam kelompok spesifikasi pharmaceutiacal

grade.Jenis pelarut yang diijinkan dalam kebijakan pemerintah adalah air dan

etanol, serta campurnannya. Jenis pelarut lain umumnya hanya digunakan

dalam proses separasi dan pemurnian ( Ditjen POM, 2000).


K. Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan pekat yang peroleh dengan megestraksi zat

aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelrut

sesuai, kemudian semua atau hamper semua pelarut diuapkan dan

massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian diuapkan

hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (DepKes RI, 2014).

Berdasarkan konstensinnya, ekstrak dibagi menjadi ekstrak cair, encer,

kental, kering, tingtura, ekstrak minya, dan oleorensin (Voight, 1994).


L. Metode Pemerasan

Metode pmerasan digunakan untuk simplisia segar berupa umbi,

rimpang, daun, dan buah. Pemerasan dapat dilakukan secara lansung

dari simplisia segar berupa bagian tumbuhan. Proses pemerasan diawali

dengan penghancuran simplisia dan jika perlu ditambahkan air

secukupnya, diperas, kemudian disaring. Perasan adalah hasil sarian

berbentuk cair yang dibuat dengan memeras simplisia nabati segar

(BPOM RI,
M. Sediaan Lotion

Lotion adalah emulsi eneer yang didesain untuk aplikasi eksternal, emulsi

miyak dalam air (M/A) yang didefinisikan sebagai campuran dari dua

faceh yang tidak dapat bercampur, distabilkan dengan emulisifer, dan jika

ditempatkan pada suhu ruang berbentuk sairan yang dapat dituang.Lotion

memiliki keuntungan dalam hal penyebarannya, dimana Lotion

memungkinkan pemakaian yang merata dan cepat pada permukaan kulit

setelah diaplikasikan (Ancel, 1989; Wilkinson and More


N. Formulasi Lotion

Dalam membuat lation harus diperhatikan fungsi utama dalam

penggunaannya yaitu melembutkan, mudah dan cepat menyerap pada

permukaan kulit, tidak meninggalkan lapisan tipis, tidak menmbulkan

lengkap pada kulit stelah pemakaian, tidak menggangun pernapasan,

antiseptis, memiliki bau yang khas (menyegarkan)bdan memiliki warna

yang menarik (Scmitt,1996).

Pada umumnya, lation tersusun oleh komponen-komponen bahan

aktif, emulsifier (pengemulsi), humektan, emolien, air (Keithler 1956).


O. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 2.10

Tabel 2.10 Definisi Operasional

Veriabel Definisi

Kentang Sampel yang digunakan sebagai bahan aktif dalam pembuatan

formulasi lotion.

Metode PemerasanMetodeyang digunakan untuk memperoleh sari kentang

Formulasi dan EvaluasiFormulasi lotion dengan komposisi bahan tertentu dan

evaluasi kelayakan meliputi organoleptic, homogenitas, dan uji daya sebar.


P. Jenis Penelitian

Jenis penelitia ini adalah deskriptif dengan

pendekatan eksperimen laboratorium untuk

menggambarkan formulasi sediaan lotion sari

kentang.
Q. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

• Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmasi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Uinversitas Sains dan

Teknologi Jayapura.

2. Waktu Penelitian

• Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktouber 2021.

R. Populasi dan Sampel

1. Populasi

• Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kentang yang diperoleh dari pasar baru Youtefa.

2. Sampel

• Sampel dalam penelitian ini adalah kentang sebanyak +2 kg


S. Alat dan Bahan

Pengujian formulasi lotion sari kentang menggunakan alat dan bahan

sebagai berikut

1. Alat

2. Bahan

T. Rancangan Formulasi

Adapun rancangan formulasi sedian lotion sari kentang ditunjukan pada

Tabel 3.5
• 2014)
• Bahan Formula 1 Formula II Formula II
• (%) (%) (%)
• Sari kentang 3 6 9
• Asam stearate 2,5 2,5 2,5
• Setil alkohol 1 1 1
• Paraffin cair 7 7 7
• Gliserin 5 5 5
• TEA 1 1 1
• Asam benzoate 0,2 0,2 0,2
• Parfum qs qs qs
• Aquadest ad 50 ml ad 50 ml ad 50 ml
U. Prosedur Kerja
Pembuatan sari kentang
1. Pegambilan sampel
Sampel kentang diproleh dari pasar di wilayah
youtefa.
2. Pegelolaan sampel
V. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian formulasi
sediaan lotion sari kentang di laboratorium
disajikan dalam bentuk table dan dinarasikan.
W. Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian formulasi
sediaan lotion sari kentang selanjutnya dianalisa
secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk table
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai