Pembimbing :
dr. Wikan Pambudi
• Fungsi biokimiawi hati yang berperanan penting termasuk :
1. metabolisme intermedia asam amino dan karbohidrat
2. Sintesis dan degradasi protein dan glikoprotein
3. metabolisisme dan degradasi obat dan hormon
4. regulasi metabolisme lipid dan kolesterol
Kekacauan fungsi ini dibahas berhubungan kejadiannya
dalam berbagai bentuk penyakit hati parenkim
Ketika glukosa darah ↑, rasio insulin terhadap
glukagon dalam aliran darah meningkat
Efek akhirnya ; meningkatnya pemakaian glukosa
oleh hati
Kelainan homeostasis glukosa sering terjadi pada sirosis
Tabel perubahan metabolisme glukosa pada sirosis
Faktor yang menyebabkan hiperglikemia
Penurunan glukoneogenesis
Penurunan kandung glikogen hati
Resistensi hati terhadap glukagon
Masukan oral yang buruk
Hiperinsulinemia sekunder terhadap pintas portal-sistemik
Asam amino merupakan komponen pembentuk protein
Penyakit keturunan pada pengolahan asam amino dapat →
gangguan penguraian asam amino maupun pemindahan
asam amino ke dalam sel
Amonia yang dibentuk dari deminasi asam-asam amino
dimetabolisme di dalam hepatosit menjadi zat yang jauh dan
kurang toksik, yaitu urea
Hilangnya fungsi ini → gangguan status mental, suatu
manifestasi umum penyakit hati berat atau tahap akhir
kerja protein– protein ini hati memiliki peran penting dalam
mempertahankan tekanan onkotik plasma (albumin serum),
koagulasi (sintesis dan modifikasi factor pembekuan),
tekanan darah (angiotensinogen), pertumbuhan (factor
pertumbuhan yang mirip-insulin 1), dan metabolism (protein
pengikat hormone tiroid dan steroid)
Salah satu kekacauan yang paling penting secara klinis dalam
metabolisme protein adalah timbulnya hipoalbuminemia,
yang sebagian besar diakibatkan dari penurunan aktivitas
sintesis
Faktor yang menyebabkan penurun aktivitas sintesis
↓dalam jumlah dan fungsi hepatosit
↓ suplai asam amino makanan
penyakit hati yang berat
Protein lain yang diproduksi oleh hati termasuk banyak faktor
pembekuan-darah
penyakit hati yang berat → ↓ sintesis protrombin, faktor
pembekuan ter-gantung-vitamin K
Faktor yang memeprlambat proses
pembekuan darah
malnutrisi
penggunaan antibiotik spektrum
luas
kekacauan absorpsi lemak yang
bersamaan karena penurunan
konsentrasi garam empedu usus
(misalnya, kolestasis)
• kerusakan hati akhirnya mungkin → ↑ jumlah fibrinogen seperti
protein lainnya secara bersama yang ditandai reaktan fase-akut
(protein C-reaktif, haptoglobin, seruloplasmin, dan transferin)
• Molekul fibrinogen yang abnormal secara fungsional mungkin →
perubahan hemostasis yang sering ditemukan pada pasien dengan
penyakit hati kronik
Sebagian besar enzim yang mengatalisis proses metabolik
yang diperlukan untuk detofikasi dan eksresi obat dan zat
lain terletak di retikulum endoplasma hepatosit
Pada kebanyakan kasus, metabolisme ini berupa perubahan
zat lipofilik (hidrofobik) (yang sulit dieksekresikan dari sel
karena cenderung melekat pada membran sel) menjadi zat
yag lebih hidrofilik
secara keseluruhan proses ini disebut biotransformasi
Biotransformasi umumnya berlangsung dalam dua fase : fase
I dan fase II
Perubahan Morfologis Golongan Agen Contoh-contoh
Utama
Hati
Ikterus 25 % Sering
Gram Positif
Tanda Hepatomegali 50 %
Nyeri Tekan 50 %
Ikterus 25 %
AHP biasanya lebih berat daripada AHA. Dicurigai adanya AHP
apabila ada nyeri spontan perut kanan atas, yang ditandai
dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan
diletakkan di lokasi nyerinya. Demam dan panas merupakan
gambaran yang paling utama, gambaran yang lainnya ialah
adanya nyeri kuadran kanan atas abdomen dan disertai
dengan keadaan syok.
Gejala lainnya adalah rasa mual, muntah, nafsu makan
berkurang, terjadi penurunan berat badan yang unilateral,
kelemahan badan, ikterus, feces berwarna seperti kapur dan
air seni berwarna gelap.
Abses hati piogenik
Aspirasi/drainase perkutan dibawah tuntutan ultrasonografi
(ultrasound scan, USS). Antibiotik metronidazole (untuk
anaerob), ampisilin (untuk streptokokus, enterokokus) dan
setofaksim (untuk koliform, S. aureus) atau koamoksiklav,
antibiotic mungkin memerlukan modifikasi setelah hasil
kultur tersedia. Pembedahan formal.
Abses hati amoebik
Metronidazol yang bersifat amubisid jaringan dosisnya
50mg/kg BB/hari diberikan selama 10 hari. Aspirasi/drainase
perkutan dibawah tuntutan (ultrasound scan, USS), jika abses
membesar lobus kiri sebesar titik, serologi amoebik negatif,
etiologi amoebik meragukan. Antiamoebisida luminal
diloksanid furoat.
Kolestitis akut, hepatitis virus akut, dan karsinoma hati
primer tipe febril. Untuk menegakkan diagnosis perlu dilihat
hasil pemeriksaan ultrasonografi, pungsi dan percobaan
pengobatan dengan amubisid yang merupakan diagnosis per
eksklusionem.
Hitung darah lengkap
Profil biokimia
Rontgen thoraks
Rontgen abdomen
Kultur darah
Serologi
Mikroskopi tinja
parasit
Parasit adalah tanaman atau hewan yang hidup
pada atau di dalam organisme hidup lain yang
memberikan beberapa keuntungan baginya
Nemathelminthes
(cacing gilik)
Trematoda
cacing
(cacing daun)
Platyhelminthes
Parasit (cacing pipih)
Kelas Cestoda
protozoa
(cacing pita)
1. Clonorchis sinensis
2. Opistorchis felineus
3. Opistorchis vivierrini
4. Fasciola hepatica
5. Entamoeba histolytica
6. Leshmania donovani
Morfologi :
1. Ukuran cacing dewasa 10-
25 mm x 3-5 mm
2. Bentuknya pipih, lonjong,
menyerupai daun
3. Telur berukuran kira-kira
30 x 16 mikron,
bentuknya seperti bola
lampu pijar dan berisi
mirasidium,
4. ditemukan dalam saluran
empedu.
Morfologi :
1. Cacing dewasa berukuran
7-12 mm, mempunyai batil
isap mulut dan basil isap
perut.
2. Bentuknya seperti lanset,
pipih dorsoventral.
3. Telur Opistorchis mirip
telur C. sinensis, hanya
bentuknya lebih langsing.
4. Cacing dewasa hidup
dalam saluran empedu dan
pankreas.
Morfologi :
1. Bentuk pipih seperti daun,
besarnya ± 30 x 13 mm.
2. Bagian anterior seperti
kerucut dan pada bagian
puncak kerucut terdapat
batil isap mulut yang
besarnya ± 1 mm,
3. sedangkan pada bagian
basal kerucut terdapat
batil isap perut yang
besarnya ± 1,6 mm.
Morfologi :
1. Stadium trofozoid berukuran 10-60 mikron
2. Stadium kista berukuran 10-20 mikron
Morfologi :
1. Stadium Amastigot
berukuran kira-kira
2 mikron dan belum
memiliki flagella
2. Stadium
promastigot yang
berbentuk panjang
dengan ukuran 14-
20 mikron, udah
memiliki flagella
Metabolisme obat pada hepar
Pada tahap I, terjadi reduksi hidrolisa dan
terutama oksidasi. Pada tahap ini belum terjadi
proses detoksikasi, karenanya kadang-kadang
terbentuk suatu bahan metabolit yang justru
bersifat toksik
Pada tahap ke II, terjadi reaksi konjugasi
dengan asam glukoronat, sulfat glisin dan
lain lain, sehingga terbentuk bahan yang
kurang toxic, mudah larut dalam air dan
secara biologis kurang aktif
Secara garis besar dibagi 2 grup
1. Hepatotoksik (predictable)
2. Hepatotoksik (unpredictable)
Menurut cara dalam menimbulkan gangguan pada Hepare
1. Direct hepatotoxicity
2. Metabolite Related Hepatotoxicity
3. Hypersensitivitias.
Menurut perubahan Histopathology yang ditimbulkan
Gambaran PA Obat penyebab
Nekrotik zonal Asetaminofen, karbon tetra
kiorida
Hepatitis nonspesifik Aspirin, oksasilin
Viral hepatitis like rison Isoniazide, metildopa
Hepatitis kronik Nitrofurantion, metildopa
Kolestasis Klorpromazine, eritromisin
estolat
Anabolik steroid estrogen
Perlemakan hati Kortikosteroid, etanol, tetrasiklin
Lesi vaskular Kontraseptif oral, anti tumor
Agents anabolic steroid
Yaitu obat yang tanpa memerlukan perubahan,
"Biotransformasi" dapat menyebabkan
hepatotoksik. Gangguannya berupa gangguan pada
sintesa protein, dapat menimbulkan perlemakan
hati karena penumpukan trigliserida dalam sel
hepar akibat kekurangan bahan pengangkutnya
(lipoprotein).
Proses nekrosis hepar dapat timbul akibat
ikatan langsung antara bahan metabolit
dengan protein, atau melalui proses
imunologik, di mana bahan metabolit
tersebut menjadi suatu antigen
Pada.umumnya efek hepatotoksik terjadi bila
minum obat ini secara berlebih (15 gram/
hari). Namun, sudah ada laporan tentang
intoksikasi pada pemakaian yang lama
dengan dosis pengobatan biasa, dan
nampaknya di sini ikut berpengaruh
pemakaian obat-obat lain (Enzym inducer),
alkohol serta status gizi penderita
Dikenal sebagai
obat hepatotoksik yang tergantung pada besarnya dosis
(Predictable). Gejala hepatotoksik timbul bila kadar
salisilat serum lebih dari 25 mg/ dl (dosis : 3 - 5 g/hari),
tapi ada laporan terjadinya hepatotoksik pada dosis
biasa dengan kadar serum l
lmg/dl. Keadaan ini nampaknya sangat
erat hubungannya dengan kadar albumin darah,
karena.bentuk.salisilat.yang bebas inilah dapat merusak
hepar
Isoniazid mengalami inaktivasi di hepar mel
alui prosesetilasi menjadi asetil Isoniazid yan
g kemudian di hidrolisis menjadi Free Acetyl
Hydrozine dan oleh enzim sitokrom P450
dirubah menjadi bahan metabolit yang toksis.
Kerusakan hepar oleh obat ini melalui 3 jalur :
1. Telah dikenal (predictable), tergantung besarnya
dosis, dapat menyebabkan gangguan Hepatic
uptake terhadap bilirubin, sulfobromoftalein dan
asam empedu. Efek ini reversibel.
2.Rifmpisin dapat menjadi Microsomal enzym
inducers sehingga dapat meningkatkan efek
hepatotoksik obat-obat yang tergolong metabolite
related hepatotoxicity terutama isoniazid.
3. Rimfapisin dapat menimbulkan Viral like hepatitis
Patogenesis terjadinya kelainan hepar melalui :
Proses hipersensitivitas.
Penghambatan fungsi Supressor T ‚ Cell.
Proses pembentukan bahan metabolit -
hepatotoksik
Banyak penulis mengatakan terjadinya karena proses
hipertensitivitas, karena tidak bisa dibuktikan pada
binatang percobaan, dan sering terjadi
setelah pemberian ulang
Pertimbangan secara benar keuntungan dan
risiko pemakaian.
Pergunakan obat yang tidak bersifat hepatoto
ksik.
Pengobatan dimulai dengan dosis kecil.
Monitoring yang baik, bila perlu pengukuran
kadar obat dalam plasma.
Infeski parasit diperantarai oleh suatu hospes sebelum masuk
ke organ tubuh manusia dan dapat menginfeksi suatu organ
tubuh tertentu.
Abses Hati merupakan infeksi pada hati yang disebabkan oleh
bakteri, parasit, jamur, maupun nekrosis yang bersumber dari
sistem gastrointestinal. Abses hati dibagi menjadi dua yakni
AHP dan AHA.
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan
genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang
diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.
Hepatitis selain disebakan oleh virus disebabkan juga alcohol
dan juga obat-obatan dan bahan-bahan kimia.