Anda di halaman 1dari 27

Setelah seorang perancang memiliki tapak yang

pasti untuk Obyek Rancangannya, maka akan


melakukan dua kegiatan penganalisaan secara
bersama dan saling terkait, yaitu :

 ANALISA TAPAK dan LINGKUNGAN

 ANALISA PROGRAM dan


PERMASALAHAN ARSITEKTURAL
Menetapkan konsep-konsep
Perencanaan Lahan yang
memperhatikan potensi dan
hambatan yang terkait
dengan permasalahan
obyek rancangan.
Pemahaman terhadap Obyek Rancangan
melalui proses Studi Literatur, Internet, dan
Pengamatan Lapangan terhadap obek-obyek
yang sejenis dengan melakukan
Studi TIPOLOGI.
Menetapkan konsep-konsep
perancangan bangunan yang
memperhatikan batasan skala
perancangan.
1. Kebutuhan ruang;
2. Pola tata ruang;
3. Kualitas ruang;
4. Organisasi ruang;
5. Pola sirkulasi;
6. Penzoningan.
1. Studi bentuk spasial;
2. Pengolahan;
3. Penyusunan gubahan masa.
1. Sistem struktur bangunan;
2. Sistem utilitas bangunan;
3. Sistem utilitas lahan.
Faktor Alam
(topografi/analisis slope dan iklim)

Faktor Kultur
(transportasi, kepadatan, bangunan yang ada)

Faktor Estetika
(bentuk alami, pola ruang lahan, dan pemandangan)
Kategori kemiringan lahan yang bisa digunakan adalah 0 – 5,
5 – 8, 8 – 10, 10 – 15, 15 – 20, 20 – 25, dan > 25%. Kemiringan
ini diperoleh dengan membagi beda tinggi dengan jarak Antara
dua garis kontur x 100%.

RUMUS
𝑎 𝑇 𝑎𝑇
G= x 100%, atau J = x 100%
𝐽 𝐺
J : Jarak Antara garis kontur pada kemiringan.
G : Prosentase kemiringan lahan.
aT : Jarak tinggi.
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
MALANG

PERANCANGAN
ARSITEKTUR IV

Anda mungkin juga menyukai