PENGARUH PENYULUHAN METODE SMALL GROUP

DISCUSSION AND EXPERIMENTAL LEARNING

TERHADAP SIKAP, PENGHETAHUAN DAN PERILAKU
KESEHATAN GIGI DAN MULUT (STUDI SISWA SD NEGERI
KALISOGRA WETAN-KALIBAGOR)

Dani Intan Prabawati G1G013019 Eka Aprianti G1G014022

Vania Putri Nauli S. G1G013052 Fadhila Nurin Shabrina G1G014037
Syaiful Rizal Fardani G1G014002 M. Rizky Imadudin G1G014042
Anggih Nawwira Putri G1G014009 Bella Citra Panggih G1G014044
Lilian Eunike Handayani G1G014012 Dimas Suya Arga G1G014049
Rakhmawati G1G014016
 LATAR BELAKANG
Kesehatan

Anak-anak usia
sekolah dasar

Siswa-siswi SDN Kalisogra Wetan masih

jarang mendapatkan penyluhan dari
pelayanan kesehatan setempat

Berbagai metode
pembelajaran

Small Group Discussion Experimental Learning

 TUJUAN
Untuk Mengetahui Pengaruh Metode Small
Group Discussion And Experimental Learning
Terhadap Sikap, Penghetahuan Dan Perilaku
Kesehatan Gigi Dan Mulut (Studi Siswa SD
Negeri Kalisogra Wetan-kalibagor).
 METODE PENELITIAN
Rancangan
Jenis Penelitian Teknik Sampling
Penelitian

One group pretest and

True Eksperimental Teknik Total Sampling
posttest design

Lokasi Penelitian Populasi

Sumber data

SD Negeri Kalisogra Primer:

Wetan, Desa Kalisogra Kuesioner danform
WHO Siswa-siswi SD Negeri
Wetan, Kecamatan
Kalisogra Wetan kelas
Kalibagor, Kabupaten Sekunder: 4, 5 dan 6
Banyumas, Jawa Data jumlah siswa
Tengah. Data pekerjaan orang tua
ALUR PENELITIAN
 ANALISIS SITUASI

IDENTIFIKASI
EVALUASI
MASALAH

PROBLEM
PRIORITAS
MONITORING SOLVING MASALAH
CYCLE

PELAKSAAN
KEGIATAN
ALTERNATIF
PEMECAHAN
RENCANA MASALAH
PELAKSANAAN
ANALISIS SITUASI

1. Jumlah siswa terkena

SDN Kalisogra karies = 40 orang
Wetan terletak di
2. Jumlah siswa tidak terkena
Desa Kalisogra karies = 9 orang
Wetan, Kec.
3. Jumlah siswa dengan OH
Kalibagor, Kab. baik = 12 orang
Banyumas, Jawa
4. Jumlah siswa dengan OH
Tengah tidak baik= 37 orang

Hereditas dan kependudukan:

Program kesehatan
1. Mata pencaharian orangtua:
sekolah
buruh, petani, swasta,
1. Program penyuluhan wiraswasta, pedagang, sopir, IRT
kesgilut jarang
2. Pendidikan orang tua: SD (29
dilakukan
orang), SMP (19), SMA (10
2. Terdapat program orang), SMK (2 orang), S1 (1
UKS namun UKGS orang), tidak diketahui (37
belum dilaksanakan orang)
IDENTIFIKASI MASALAH
TABEL Risk Estimate SIKAP TERHADAP OHI-S

Value
Odds Ratio for siakp (BAIK / BURUK) 1.432
For cohort OHI_S = BAIK 1.098
For cohort OHI_S = BURUK .767
N of Valid Cases 49

Tabel Risk Estimate sikap terhadap DMFT

Value
Odds Ratio for sikap (baik / buruk) .553
For cohort DMFT = baik .614

For cohort DMFT = buruk 1.110

N of Valid Cases 49
 TABEL Risk Estimate penghetahuan terhadap OHI-S

Value
Odds Ratio for pnghthn (baik / buruk) .781
For cohort OHI_S = BAIK .938
For cohort OHI_S = BURUK 1.200
N of Valid Cases 49

TABEL Risk Estimate penghetahuan terhadap DMFT

Value
Odds Ratio for penghetahuan (baik / buruk) 1.636

For cohort DMFT = baik 1.500

For cohort DMFT = buruk .917

N of Valid Cases 49
 TABEL Risk Estimate perilaku terhadap OHI-S

Value
Odds Ratio for PSIKOM (BAIK / BURUK) .335

For cohort OHI_S = BAIK .771

For cohort OHI_S = BURUK 2.299

N of Valid Cases 49

Tabel Risk Estimate Perilaku Terhadap DMFT

Value
Odds Ratio for PSIKOM (BAIK / BURUK) .833
For cohort DMFT = baik .862
For cohort DMFT = buruk 1.034
N of Valid Cases 49
PRIORITAS MASALAH DELBEQ
PEMECAHAN MASALAH

– metode Reinke, menggunakan 4 kriteria:

M (magnitude of problem), I (importancy),
V (vulnerability), dan C (cost)
 Analisis SWOT
1. Strengths (kekuatan)
– Adanya kerjasama dan dukungan yang baik dari
pihak guru SDN Kalisogra Wetan sehingga kegiatan
dapat berjalan dengan baik.
– Antusiasme siswa SDN Kalisogra Wetan dalam
mengikuti semua kegiatan.
– Kekompakan kelompok atau mahasiswa dalam
kegiatan yang baik dan tersedianya alat peraga yang
dibutuhkan untuk kegiatan.
3. Opportunities (peluang)
Adanya hadiah di akhir kegiatan untuk siswa
yang dapat menjawab pertanyaan dan
memperoleh nilai tinggi membuat siswa
lebih bersemangat.
2. Weakness (kelemahan)
• Siswa kelas 4, 5 dan 6 sedikit sulit dikondusifkan
sehingga kegiatan berlangsung lebih lama.
• Sarana prasarana seperti air bersih, kran air dan
tempat untuk menggosok gigi kurang sehingga
sikat gigi dilakukan di lapangan sekolah dan
beberapa siswa tidak mendapatkan air bersih
yang cukup untuk berkumur.
• Tidak tersedianya proyektor di sekolah membuat
penyuluhan dilakukan dengan menggunakan
laptop dan dibentuk beberapa kelompok kecil di
setiap kelas.
4. Threats (ancaman)
Siswa SDN Kalisogra Wetan sedikit kurang patuh
dengan instruksi yang diberikan mahasiswa sehingga
pada saat berjalannya kegiatan kurang kondusif dan
terjadi keributan
PROGRAM KERJA
 Uji Dependent-T-Test Nilai Penghetahuan
Sebelum Dan Sesuadah Penyuluhan

– Uji Dependent-T-Test Nilai Penghetahuan Sebelum Dan

Sesuadah Penyuluhan

Berdasarkan hasil uji dependent t-test diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,00 ( p < 0,05) artinya terdapat perbedaan bermakna antara
nilai pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan.
 Uji dependent t-test nilai sikap
sebelum dan sesudah penyuluhan

– UJI DEPENDENT T-TEST nilai sikap sebelum dan sesudah

penyuluhan

Berdasarkan uji dependent-t-test atau paired-samples test, didapatkan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan nilai signifikansi <0,05
yang menandakan terdapat perbedaan bermakna antara nilai sikap
sebelum dan sesudah penyuluhan
 Uji dependent t-test nilai perilaku sebelum
dan sesudah penyuluhan

– UJI DEPENDENT T-TEST nilai perilaku sebelum dan

sesudah penyuluhan

Berdasarkan hasil uji dependent-t-test, nilai signifikansi yang didapatkan

adalah 0,000 atau nilai signifikansi <0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan bermakna antara nilai perilaku sebelum dan
sesudah penyuluhan
KESIMPULAN
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
metode small group discussion dan
experimental learning berpengaruh terhadap
pengetahuan, sikap, dan perilaku penyakit
pada siswa SD Negeri Kalisogra Wetan