KEPERAWATAN
PADA PASIEN ANAK PENDERITA
DENGUE HEMORAGIC FEVER
DHF ADALAH…
• Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu
penyakit epidemik akut yang disebabkan oleh virus
yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Penderita yang terinfeksi akan memiliki
gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai
dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan
persendian, hingga perdarahan spontan (WHO,
2010).
FASE DHF…
• Fase demam : Fase demam akut biasanya berlangsung 2-7 hari
dan sering disertai dengan kemerahan pada wajah, eritema
kulit, sakit badan, mialgia, arthralgia dan sakit kepala.
• Fase kritis : pada hari 3-7 penyakit terjadi peningkatan kapiler
permeabilitas secara paralel dengan tingkat hematokrit
meningkat yang menandai awal fase kritis.
• Fase pemulihan : Jika pasien bertahan pada fase kritis 24-48
jam, reabsorpsi bertahap kompartemen cairan ekstravaskuler
terjadi dalam 48-72 jam berikutnya
PENGKAJIAN
• Identitas klien
• Riwayat keperawatan
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat kesehatan keluarga
• Riwayat kesehatan lingkungan
• Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum dan tanda-tanda vital
• Sistem tubuh
• Pernapasan
• Kadiovaskuler
• Persyarafan
• Perkemihan-eliminasi urinaria
• Pencernaan-elminasi fekal
• Muskuloskeletal
• Data penunjang
• Hemtokrit normal : PCV/Hm= 3 X Hb sampai meningkat 20%
• Trombositopenia, kurang dari 100.000/mm3
• Masa perdarahan dan protombin memanjang
• Ig G dengue positif
• Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia,
hiponatremia, hipokloremia
• Pada hari ke-2 dan ke-3 terjadi leukopenia, neutropenia,
aneosinofilia, peningkatan limfosit, monosit, dan basofil
• SGOT/SGPT mungkin meningkat
• Ureum dan pH darah mungkin meningkat
• Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Hipertemia b/d proses penyakit (viremia)
• Nyeri b/d proses patologis penyakit
• Ketidaksimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
untuk mencerna makanan: mual, muntah, anoreksia
• Resiko/aktual kekurangan volume cairan b/d peningkatan permeabilitas
pembuluh darah
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d hipovolemia
• Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum, tirah baring
• Risiko syok b/d hipovolemia
• Risiko infeksi b/d prosedur invasif (pemasangan infus)
• Risiko perdarahan b/d koagulopati inheren: trombositopenia, trauma
• Ansietas b/d perubahan/ancaman pada status kesehatan, ancaman
kematian
INTERVENSI
HIPERTERMIA B/D PROSES PENYAKIT
(VIREMIA)
• Kriteria evaluasi:
• Pasien akan:
• Menyatakan nyeri hilang/terkontrol
• Menunjukkan relaksasi, dapat tidur/istirahat
• Menunjukkan perilaku mengurangi nyeri
Intervensi Rasional