Anda di halaman 1dari 20

Proses Oksidasi Biologi dan

Senyawa Berenergi Tinggi


oleh :
Ardhia Anggun Regina Bele 2018870002
Idris Sugiarto Mufar 2018870012
Struktur dan Fungsi Mitokondria

Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi


sebagai tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel pada makhluk
hidup.
Struktur Mitokondria :
Struktur dari Mitokondria
 Membran Luar : Membran ini tersusun atas fosfolipid bilayer yang bersifat semi
permeable dan mengandung protein porin. Lapisan ini dapat dilewati (permeable)
oleh ion-ion, ATP (Adenosina trifosfat), ADP (Adenosina difosfat), dan molekul-
molekul nutrisi.

 Membran Dalam : Merupakan membran kompleks tapi permeable yang terbentuk


dari molekul-molekul kompleks transpor elektron, kompleks ATP sintase, dan
transport protein.

 Krista : Krista adalah lipatan yang terdapat di membran dalam mitokondria. Krista
membantu perluasan struktur membran dalam sel ketika dibutuhkan ruang untuk
lebih banyak molekul-molekul DNA mitokondria.
 Ruang Antar Membran : Merupakan ruang yang
terdapat di antara membran luar dan membran
dalam. Ruang antar membran bertanggung jawab
atas fosforilasi oksidatif.

 Matriks : Matriks berisi molekul-molekul DNA


(bertanggung jawab atas respirasi sel), enzim-enzim
(bertanggung jawab atas siklus reaksi asam sitrat),
gas-gas terlarut (seperti oksigen & karbon dioksida),
dan air.
Fungsi dari mitokondria :

 Glikolisis
Istilah ini sendiri memiliki arti "pemecahan glukosa". Glikolisis merupakan tahap pertama dari
respirasi sel. Glukosa memiliki enam atom karbon. Enzim-enzim pada sitosol mengoksidasi
molekul glukosa menjadi dua molekul yang masing-masing memiliki tiga atom karbon.
Glikolisis menghasilkan dua molekul ATP, dua molekul asam piruvat, dan dua molekul NADH
(Nikotinamida adenina dinukleotida).
 Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat)
Sebelum siklus krebs dimulai dilakukan dekarboksilasi oksidatif, molekul-molekul asam piruvat
yang dihasilkan dari glikolisis diubah menjadi Koenzim-A asetil untuk digunakan dalam siklus
krebs. Siklus krebs kemudian mengoksidasi asetil-KoA menjadi karbon dioksida, proses ini juga
menghasilkan 3 molekul NADH dan 1 molekul FADH₂.
 Transpor Elektron
Rantai transpor elektron terdiri atas serangkaian pembawa elektron yang dihasilkan pada
membran mitokondria dari siklus krebs (NADH & FADH₂). Molekul-molekul ATP dihasilkan dari
reaksi redoks NADH & FADH₂. Sel eukariotik menghasilkan sekitar 36 ATP setelah melakukan
respirasi sel.
Mitokondria juga memiliki fungsi-fungsi lain
seperti:
• Pensinyalan sel untuk neuron-neuron
• Mengelola apoptosis
• Mengendalikan siklus sel
• Mengawasi diferensiasi, pertumbuhan, dan perkembangan sel
Proses transfer electron
 NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I. Peristiwa ini membebaskan energi yang
memicu dipompanya H+ dari matriks mitokondria menuju ruang antar membran. NADH yang telah
kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD+.
 Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
 Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan memicu dipompanya H+ keluar
menuju ruang antar membran.
 Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
 Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan memicu dipompanya H+ keluar
menuju ruang antar membran.
 Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian berikatan dengan 2 ion
H+ membentuk H2O.
 Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi memicu dipompanya 3 H+ keluar
menuju ruang antar membran. H+ atau proton tersebut akan kembali menuju matriks mitokondria melalui
enzim yang disebut ATP sintase.
 Lewatnya H+ pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk ATP secara bersamaan. Karena
terdapat 3 H+ yang masuk kembali ke dalam matriks, maka terbentuklah 3 molekul ATP.
 Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan dengan kemiosmosis.
Penjelasan di atas adalah proses transfer elektron yang berasal dari molekul
NADH. Bagaimana dengan elektron yang berasal dari FADH2 ?

FADH2 akan mentransfer elektronnya bukan kepada komplek protein I, namun


pada komplek protein II. Transfer pada komplak protein II tidak memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran. Setelah dari komplek
protein II, elektron akan ditangkap oleh ubiquinon dan proses selanjutnya sama
dengan transfer elektron dari NADH. Jadi pada transfer elektron yang berasal
dari FADH2 , hanya terjadi 2 kali pemompaan H+ keluar menuju ruang antar
mebran. Oleh sebab itu dalam proses kemiosmosis hanya terbentuk 2 molekul
ATP saja.
Jadi kesimpulannya adalah:
• Satu NADH yang menjalani transfer elektron akan
menghasilkan 3 molekul ATP.
• Sedangkan satu molekul FADH2 yang menjalani
transfer elektron akan menghasilkan 2 molekul ATP.
Siklus Krebs sebagai rangkaian
oksidasi lengkap bahan makanan
Sumber ostetik Ko.A
• Molekul asam cuka yang dihasilkan
reaksi glikolisis akan melepaskan
satu gugus karboksilnya yang sudah
teroksidasi sempurna dan
mengandung sedikit energi, yaitu
dalam bentuk molekul CO2.

• Setelah itu, 2 atom karbon yang


tersisa dari piruvat akan dioksidasi
menjadi asetat (bentuk ionisasi asam
asetat).

• Selanjutnya, asetat akan mendapat


transfer elektron dari NAD+ yang
tereduksi menjadi NADH.
• Kemudian, koenzim A (suatu senyawa
yang mengandung sulfur yang berasal
dari vitamin B) diikat oleh asetat dengan
ikatan yang tidak stabil dan membentuk
gugus asetil yang sangat reaktif, yaitu
asetil koenzim-A, yang siap memberikan
asetatnya ke dalam siklus Krebs untuk
proses oksidasi lebih lanjut.

• Selama reaksi transisi ini, satu molekul


glukosa yang telah menjadi 2 molekul
asam piruvat lewat reaksi glikolisis
menghasilkan 2 molekul NADH.
Fungsi emfibolik siklus kreb
 Menghasilkan sebagian besar CO2
 Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa phospat
atau P3 (pentosa phospat pathway) atau kalau di harper heksosa
monofosfat.
 Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi)
 Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk
sintesis lemak sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak
 Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang
diperlukan dalam sintesis berbagai molekul
 Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung
untuk lain-lain sistem enzym
Keterangan:
 Substrat siklus krebs adalah asetyl Co-A.
 Asetyl Co-A akan bereaksi dengan oksalo asetat
(OAA) à hasilnya sitrat
 Asam sitrat rumusnya beda dengan asam askorbat
(vitamin C), kalau vitamin C itu rumusnya lebih mirip
glukosa. Manusia tidak bisa menghasilkan vitamin C
karena ada suatu reaksi yang terputus dimana manusia
itu tidak mempunyai enzim L-glunoluase oksidase yang
mengoksidasi glukosa menjadi vitamin C.
 Dari isositrat ke alfa-ketoglutarat membebaskan
CO2 dan NADH (koenzim).
 Kalau menghasilkan NADH pasti membutuhkan NAD.
 NAD à dalam bentuk teroksidasi
 NADH à dalam bentuk tereduksi
 NAD merupakan derivat vitamin B3,
diantaranya: B1 thiamin, B2 riboflavin, B3 niasin
Pembentukan energy dalam siklus
Krebs
Karbohidrat , Protein dan Lemak /Lipid akan
dimetabolisme yang hasil akhirnya menjadi
asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan
substrat untuk siklus krebs.
§ Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2,
Hidrogen (FAD NAD) dan ATP.
§ Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan
substrat untuk rantai respirasi (RR).
§ Siklus krebs harus berjalan dalamSiklus Asam
Sitrat (Siklus Krebs)
•Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH
dan kedua molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi
sesuai reaksi berikut.

•Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP


•Dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2.
•Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP.
•Ditambah dari hasil Glikolisis (2ATP) dan siklus Krebs (2
ATP), maka secara keseluruhan reaksi respirasi seluler
menghasilkan total 38 ATP
•Jadi dari satu molekul glukosa menghasilkan total 38
ATP.
•Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan
transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi
seluler adalah 36 ATP.

Anda mungkin juga menyukai