Anda di halaman 1dari 24

PENGEMBANGAN GALUR

MIKROBA

Kelompok 1 :
Elsada Trista Prasanti (150341605463)
Faiza Nur Imawati N. (150341607763)
Farhana Halimah R. (150341607533)
Siti Afiyatus Sholihah (150342601809)
Tujuan
• Untuk mengetahui pengembangan galur mikroba
pemroses untuk industri
• Untuk mengetahui proses dan teknologi fermentasi
galur mikroba
Galur Mikroba
Sekelompok mikroorganisme sejenis
yang homozigot untuk satu atau
gabungan karakteristik tertentu yang
akan menjadi ciri galur itu.
Galur Murni Mikroba
• Terjadi apabila perkawinan dalam suatu galur antara
dua mikroorganisme menghasilkan keturunan
• Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya,
sehingga diperoleh kultur galur murni atau biakan murni.
Metode Isolasi

1) Cawan gores
• Cawan Tebar
• Cawan Tuang
Macam Pengembangan Galur
Mikroba untuk Industri
Cara untuk meningkatkan produktivitas
mikroorganisme industri
• Optimasi kondisi lingkungan
• Optimasi nutrisi mikroorganisme
• Modifikasi genetik: Mutasi, rekombinasi,
kloning gen
Optimasi kondisi
lingkungan
• Modifikasi parameter fisika
(suhu, agitasi, dll)
• Modifikasi parameter kimia
(pH, kadar O2,dll)
• Modifikasi parameter biologi
(ko‐ kultur,enzim,dll)
Optimasi Nutrisi
Mikroorganisme
• Sumber karbon
• Sumber nitrogen
• Sumber mineral dan sumber nutrisi lain
• Penambahan prekursor
Modifikasi Genetik
• Mutasi (fisika, kimia atau
kombinasi keduanya)
• Fusi protoplas
• Rekombinasi
• Kloning gen
Keuntungan dan Kerugian
Masing-masing Pengembangan
Optimasi Kondisi
Lingkungan
• Keuntungan : sederhana, mudah
untuk dilakukan dan tidak
membutuhkan banyak biaya,
• Kekurangan : hasil produktivitas
mikroba yang tidak dapat dijamin
produktifitasnya akan meningkat
karena hanya dengan kondisi
lingkungan yang diubah tidak
berpengaruh banyak pada genetik
serta pengembangan galurnya.
Optimasi Nutrisi
Mikroorganisme
• Keuntungan: biaya yang dikelurkan yang
tidak terlalu mahal, nutrisi umum yang
dibutuhkan mikroorganisme mudah
dijumpai dan dijual secara bebas di
masyarakat seperti karbon dan mineral,
• Kerugian : hasil yang diperoleh
dimungkinkan kurang mempengaruhi galur
dari mikroba tersebut sehingga apabila
dikembalikan ke tempat dengan nutrisi
yang kurang, maka produktivitasnya akan
menurun kembali
Modifikasi Genetik
• Keuntungannya: hasil yang diharapkan sudah dapat diprediksi
dari gen yang telah dimodifikasi sehingga produktifitas dari
mikroba tersebut lebih dapat dipastikan,
• Kekurangan: biaya yang dikeluarkan cukup banyak,
membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh hasil yang
sesuai serta memerlukan keterampilan, bahan dan alat khusus
yang digunakan untuk memodifikasi genetik dari
mikroorganisme .
Contoh Pengaplikasian Pengembangan Galur
Mikroba
Rekayasa genetika bakteri
asam laktat dalam produk
Peningkatan produksi pada susu yang menghasilkan
Penicllium chrysogenum senyawa metabolik atau Rekayasa genetika pada
untuk meningkatkan sifat baru khamir dalam industri bir Rekayasa genetika pada
produksi melalui seleksi menghasilkan khamir mikroba penghasil
bertingkat, mutasi dan dengan sifat baru senyawa penyedap
kawin silang. Menghasilkan
senyawa-senyawa
penghambat jasad
renik yang merugikan.

Contohnya : Ascoidea
hylacoeti, Ceratocytis
Merombak kolesterol moniliformis,
menjadi senyawa lain Penicillum decumbens,
(coprostanol). Trichoderma viridae.

Bahan peptida
Mampu menghasilkan pengasin
chymosin (renin) (orthyltaurine dan
penjedal (clotting) lysyl taurine).
susu.
PROSES DAN TEKNOLOGI
FERMENTASI
Fermentasi
Aktifitas mikroba untuk memperoleh energi yang
diperlukan dalam metabolisme & pertumbuhannya
melalui katabolisme secara anaerobik (tanpa oksigen)
Teknologi
Fermentasi
Ilmu teknik terapan yang mendasari industri
melalui pemanfaatan terpadu dari cabang
mikrobiologi, biokimia, kimia, keteknikan,
rekayasa genetika untuk menghasilkan pangan
fermentasi, enzim, asam amino, vitamin, asam
organik, antibiotika, bioenergi, dan pengolahan
limbah (Candra, 2011).
Industri Fermentasi
• Industri yang memanfaatkan kemampuan mikroorganisme
dalam menghasilkan produk. Perkembangannya sejalan dengan
perkembangan mikrobiologi industri (Candra, 2011).
Proses fermentasi
• Proses fermentasi dalam pengolahan pangan
adalah proses pengolahan pangan dengan
menggunakan aktivitas microorganisme secara
terkontrol untuk meningkatkan keawetan
pangan dengan dioproduksinya asam dan/atau
alkohol, untuk menghasilkan produk dengan
karekateristik flavor dan aroma yang khas,
atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu
dan nilai yang lebih baik.
• Contoh-contoh produk pangan fermentasi ini
bermacam-macam; mulai dari produk
tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dll)
sampai kepada produk yang modern (misalnya
salami dan yoghurt).
Aplikasi proses fermentasi
pada skala industri
komersial
Produksi sel
mikrobia

Produksi hasil Produksi


transformasi enzim

Produksi
metabolit
primer dan
sekunder

Anda mungkin juga menyukai