Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic.
Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada
laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada
dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat
dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek genetik atau
efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari
individu yang terkena paparan radiasi. Sebaliknya efek somatik
adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar
radiasi.
. Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat
teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu
tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut),
eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel
darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai
mingguan pasca iradiasi. Sedangkan efek tertunda merupakan
efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama
(bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan
kanker
Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk
kepentingan proteksi radiasi),
Perbaikan kontras dimana warna objek yang dikerjakan kontras dengan latar
belakang objek tersebut. Misalnya cat tembok di sekeliling tempat kerja harus
berwarna kontras dengan warna objek yang dikerjakan.
Meningkatkan penerangan, sebaiknya 2 kali dari penerangan diluar tempat
kerja.Disamping itu di bagian-bagian tempat kerja perlu ditambah dengan dengan
lampu-lampu tersendiri.
Pengaturan tenaga kerja dalam shift sesuai dengan umur masing-masing tenaga kerja. Misalnya tenaga kerja yang sudah
berumur diatas 50 tahun tidak diberikan tugas di malam hari.
Disamping akibat-akibat pencahayaan yang kurang seperti diuraikan diatas, penerangan / pencahayaan baik kurang maupun
cukup kadang-kadang juga menimbulkan masalah apabila pengaturannya kurang baik yakni silau
Getaran
Getaran mempunyai parameter yang hampir sama
dengan bising seperti: frekuensi, amplitudo, lama pajanan
dan apakah sifat getaran terus menerus atau intermitten.
Metode kerja dan ketrampilan memegang peranan
penting dalam memberikan efek yang berbahaya.
Pekerjaan manual menggunakan “powered tool”
berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran darah yang
dikenal sebagai ” Raynaud’s phenomenon ” atau ”
vibration-induced white fingers”(VWF).
Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberi efek negatif pada
sistem saraf dan sistem musculo-skeletal dengan mengurangi kekuatan cengkram dan
sakit tulang belakang.
Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools, chain saws.
Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh:
3 . 9 Hz : Akan timbul resonansi pada dada dan perut.
6 . 10 Hz : Dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung,
pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram
terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah.
10 Hz : Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
13 . 15 Hz : Tenggorokan akan mengalami resonansi.
< 20 Hz : Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi
lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.
Potensi bahaya kimia
yaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan
kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi
bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh
tenga kerja melalui
:inhalation (melalui pernafasan),
ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan),
skin contact (melalui kulit).
Adapun potensi bahaya yang bisa ditimbulkan
oleh bahan kimia adalah
a) Korosi
Bahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan pada permukaan tempat dimana terjadi kontak.
Kulit, mata dan sistem pencernaan adalah bagain tubuh yang paling umum terkena.
Contoh : konsentrat asam dan basa , fosfor.
b) Iritasi
Iritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak. Iritasi kulit bisa menyebabkan reaksi
seperti eksim atau dermatitis. Iritasi pada alat-alat pernapasan yang hebat dapat menyebabkan sesak napas,
peradangan dan oedema ( bengkak )
Contoh :
Kulit : asam, basa,pelarut, minyak .
Pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide, phosgene, chlorine ,bromine, ozone.
c) Reaksi Alergi
Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit atau
organ pernapasan
Contoh :
Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, logam seperti chromium atau nickel, epoxy hardeners,
turpentine.
Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel.
Asfiksiasi
Asfiksian yang sederhana adalah inert gas yang mengencerkan
atmosfer yang ada, misalnya pada kapal, silo, atau tambang
bawah tanah. Konsentrasi oksigen pada udara normal tidak
boleh kurang dari 19,5% volume udara.
Asfiksian kimia mencegah transport oksigen dan
oksigenasi normal pada darah atau mencegah oksigenasi
normal pada kulit.
Contoh :
Asfiksian sederhana : methane, ethane, hydrogen, helium
Asfiksian kimia : carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen
cyanide, hidrogen sulphide
Kanker