Kelompok 7
Kelompok 7
Kelompok 7
Mardiana (216022)
Raodatul Jannah (216035)
Sri Wahyuni (216045)
Shafira Dwi Octaviani (216047)
Latar Belakang
Parasitologi ialah ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup untuk
sementara atau tetap di dalam atau pada permukaan jasad lain dengan
maksud untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad itu
(Parasitos = jasad yang mengambil makanan ; logos =ilmu)
Parasit berasal dari kata “Parasitus” (Latin) = “Parasitos” (Grik), yang artinya
seseorang yang ikut makan semeja. Mengandung maksud seseorang yang ikut
makan makanan orang lain tanpa seijin orang yang memiliki makanan
tersebut. Jadi Parasit adalah organisme yang selama atau sebagian hayatnya
hidup pada atau didalam tubuh organisme lain, dimana parasit tersebut
mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk hidupnya. Dari
pengertian tersebut, pada awalnya : Cacing, Protozoa, Artopoda, Virus,
Bakteri dan Jamur termasuk kedalam Parasit, tetapi karena telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat, maka Virologi, Bakteriologi, Mikologi dan di
beberapa Negara Entomologi (Artropoda) telah tumbuh menjadi disiplin ilmu
tersendiri. (departemen parasitology,FKUI, 2013)
Pertumbuhan dan perkembangan parasit
Tubuh terdapat suatu mekanisme yaitu
mekanisme tanggap kebal yang akan mengenali
dan segera memusnahkan setiap sel yang
berbeda/asing dari sel normal tubuhnya sendiri.
Seperti pada kekebalan terhadap bakteri, dan
virus,kekebalan dalam parasitologi terdiri dari
kekebalan bawaan yang mungkin disebabkan
spesifitas inang, karakteristik fisik inang, sifat
biokimia yang khas dan kebiasaan inang serta
kekebalan didapat.
Cara Penularannya
Penularan Malaria
Malaria ditularkan ke penderita dengan masuknya sporozoit
plasmodium melalui gigitan nyamuk betina Anopheles yang
spesiesnya dapat berbeda dari satu daerah dengan daerah
lainnya.Terdapat lebih dari 15 spesies nyamuk Anopheles yang
dilaporkan merupakan vektor malaria di Indonesia. Penularan
malaria dapat juga terjadi dengan masuknya parasit bentuk
aseksual (tropozoit) melalui transfusi darah, suntikan atau melalui
plasenta (malaria congenital Dikenal adanya berbagai cara
penularan malaria:
Berdasarkan
Penularan pengaruhnya terhadap hospes
secara alamiah
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina
yang infektif. Nyamuk menggigit orang sakit malaria maka parasit
akan ikut terhisap bersama darah penderita malaria. Di dalam tubuh
nyamuk parasit akan berkembang dan bertambah banyak, kemudian
nyamuk menggigit orang sehat, maka melalui gigitan tersebut parasit
ditularkan ke orang lain.
b. Penularan yang tidak alamiah
Malaria bawaan (congenital)
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya
menderita malaria.Disebabkan adanya kelainan pada sawar plasenta
sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi yang
dikandungnya.
3. Scabies
Penyakit Scabies adalah penyakit pada gatal pada kulit
yang disebabkan oleh oleh parasite tugau atau kutu kecil
yang bernama sarcoptes scabiei varian hominis, di tandai
dengan keluhan gatal terutama pada malam hari dan
mudah menular melalui kontak langsung dan tidak
langsung
PENYEBAB SCABIES
Seperti telah disebutkan sebelumnya penyakit scabies
disebabkan oleh tugau yang berukuran kecil tak Nampak
oleh mata telanjang sehingga untuk melihatnya
diperlukan alat bantu berupa microskop. Ukuran
kutu(tugau) betina 0,3 -0,4 mm sedangkan S.scbie jantan
setengah dari ukuran betina
• CARA PENULARAN
Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat
menyebar dari orang ke orang penyakit ini mudah
menular. Penularan scabies bias terjadi secara
kontak langsung atau bersentuhan kulit-kulit.bisa
juga tejadi secara tidak langsung misalnya melalui
pakaian,handuk dan tempat tidur yang di pakai
secara bersama-sama
• GEJALA SCABIES
– Gatal di sela-sela jari dan pergelangan tangan
– Gatal pada permukaan luar siku dan ketiak
– Gatal di sekitar perut dan pusar
– Gatal bagian bokong dan selangkangan.
Berdasarkan klasifikasi hewan
Uniseluler parasit.
Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar
hidupnya sebagai parasit seperti misalnya, hewan-hewan
yang termasuk filum Sarcomastigophora, Apicomplexa,
Microspora, Myxospora dan Ciliophora.
Multiseluler parasit.
Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai
parasit kebanyakan pada hewan-hewan invertebrata
seperti yang termasuk filum Nemathelininthes,
Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda.