Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 1

FRAKTUR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. “H” DENGAN
KASUS FRAKTUR FEMUR DI RUANG PERAWATAN
BEDAH ORTHOPEDI RSUP DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO MAKASSAR

SRI NURMAYANTI MALIK 21906110


SURYANTI HI ADE KAUFA 21906108
ANNISA NURJANNAH 21906149
MUHAMMAD AKBAR 21906099
TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang
yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih
besar dari yang dapat di serap oleh tulang
(Carpenito,2000). (Mubarak Wahit Iqbal, Dkk. 2015)
Fraktur adalah diskontinuitas/terganggunya
kesinambungan jaringan tulang dan atau tulang rawan
karena adanya trauma. (Krisanty Paula, Dkk. 2013 &
Hardisman. 2014)
Klasifikasi Fraktur

Klasifikasi fraktur (simple) tidak merusak kulit di


atasnya. Fraktur kompleks merusak kulit di atasnya.
Fraktur ada yang komplet, artinya keutuhan tulangnya
terputus, atau tidak komplit. Bila trauma ini sampai
menghancurkan tulang menjadi tiga atau lebih
fragmen/keping, disebut fraktur kominut. Pada fraktur
impak, ada fragmen yang terpendam dalam substansi
yang lain. Ada lagi fraktur kompresi, dimana tulang
hancur, umumnya mengenai tulang vertebra. Lain lagi
fraktur depresi, umumnya pada tulang tengkorak, yang
masuk ke dalam. (Tambayong Jan. 2013)
Etiologi

Menurut (Brunner dan Suddarth, 2005) fraktur


dapat di sebabkan oleh pukulan langsung, gaya
meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan
kontraksi otot, ekstremitas, organ tubuh dapat
mengalami cedera akibat gaya yang di sebebkan oleh
fraktur atau akibat fragmen tulang. (Andra Saferi
Wijaya & Yessie Mariza Putri, 2013)
Patofisiologi

Fraktur gangguan pada tulang biasanya di


sebebkan oleh trauma gangguan adanya gaya dalam
tubuh, yaitu stres, gangguan fisik, gangguan
metabolik, patologik. Kemampuan otot mendukung
tulang turun, baik yang terbuka maupun yang
tertutup. Kerusakan pembuluh darah akan
mengakibatkan pendarahan, maka volume darah
menurun COP menurun maka terjadi perubahan
perfusi jaringan.
Komplikasi
 Malunion,
 Delayed union
 Nonunion.
 Compertement syndroma
 Syok
 Faat embolisme syndroma,
 Tromboembolik komplication,
 Infeksi,
 Acasculer nekrosis,
 Refleks symphathethik dystroma,)
Manifestasi Klinis
 Tidak dapat menggunakan anggota gerak
 Nyeri pembengkakan
 Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian atau jatuh dikamar mandi pada orang tua,
penganiayaan, tertimpa benda berat, kecelakaan kerja,
trauma olahraga)
 Gangguan fungsi anggota gerak
 Deformitas
 Kelainan gerak
 Krepitasi atau datang dengan gejala-gejala lain (Amin
Huda Nurarif & Hardhi Kusuma, 2015)
Manifestasi Klinis
 Tidak dapat menggunakan anggota gerak
 Nyeri pembengkakan
 Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian atau jatuh dikamar mandi pada orang tua,
penganiayaan, tertimpa benda berat, kecelakaan kerja,
trauma olahraga)
 Gangguan fungsi anggota gerak
 Deformitas
 Kelainan gerak
 Krepitasi atau datang dengan gejala-gejala lain (Amin
Huda Nurarif & Hardhi Kusuma, 2015)
Pemeriksaan penunjang
Untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan dapat digunakan cara :
 X-ray: menentukan lokasi/luasnya fraktur
 Scan tulang: memperlihatkan fraktur lebih jelas, mengidentifikasi
kerusakan jaringan lunak
 Arteriogram: dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan
vaskuler jaringan lunak.
 Hitung darah lengkap: hemokonsentrasi mungkin meningkat, menurun
pada perdarahan, peningkatan leokosit sebgai respon terhadap peradangan.
 Kretinin: traouma otot meningkatkan beban kretinin untuk klirens ginjal.
 Profil koagukasi: perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfusi
atau cedera hati. (Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma, 2015)
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dapat diberikan antara lain :


 Reduksi untuk memperbaiki kesegarisan tulang
(menarik)
 Immobilisasi untuk mempertahankan posisi
reduksi, memfasilitasi union:
 Eksternal: gips, traksi

 Internal: nail dan plate.

 Rehabilitasi, mengembalikan ke fungsi semula.


(Bararah Taqiyyah & Mohammad Jauhar. 2013)
ASKEP
 Keluhan utama :Nyeri pada paha kanan
 Riwayat Keluhan Utama: Keluhan dirasakan 6 bulan
yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien
memiliki riwayat jatuh dari tangga 1 tahun yang lalu
yang menyebabkan nyeri. Pasien hanya di pijat dan
kemudian sudah bisa berjalan 6 bulan lalu, pasien
terjatuh pada saat berjalan di rumahnya setelah itu
pasien tidak dapat berjalan karena nyeri. Aktivitas
pasien hanya di lakukan ditempat tidur dan mobilitas
pasien juga sangat terbatas karena terganggu dengan
nyeri yang di rasakan. Klien juga mengatakan selama
sakit kebutuhan di bantu dengan keluarga. Pasien
memiliki riwayat hipertensi, tidak terkontrol.
Pengkajian PSIKOSOSIAL/EKONOMI
Pengkajian NYERI
Data fokus Nyeri
DS:
 Pasien mengatakan nyeri dialami 6 bulan yang lalu.
 Pasien mengeluh nyeri bagian paha kanan
DO:
 Ekspresi wajah nyeri.
 P: Bila Bergerak
 Q: Seperti Ditusuk Tusuk
 R: Paha Kanan
 S: 4/10 (NRS)
 T: Hilang Timbul.
 Tanda-Tanda Vital
 BP : 120/80 mmHg
 RR : 20 kali/menit
 HR : 88 kali/menit
 Temp : 36,0 0C
 Diaforesis
 Sikap melindungi area nyeri
Hambatan mobilitas fisik
DS:
 Klien mengatakan selama sakit aktivitas di bantu dengan keluarga
 Klien mengatakan aktivitas dilakukan ditempat tidur

DO:
 Klien nampak berbaring di tempat tidur

 Aktivitas klien tampak dibantu keluarga

 Penurunan rentang gerak

 Gangguan sikap berjalan

 Bartel index 11 (ketergantungan sedang)

 Kekuatan otot

5 5

2 5
Ansietas
DS:
 Klien mengeluh cemas terhadap tindakan operasi yang
akan di lakukan
 Klien mengatakan pertama kalinya dirawat di Rumah
Sakit.
DO:
 Pasien nampak cemas

 Pasien nampak gelisah

 Peningkatan keringat

 Nampak khawatir tentang perubahan dalam peristiwa


hidup
Risiko jatuh
DS :
 Klien mengatakan riwayat jatuh saat berjalan 6 bulan lalu

 Klien mengatakan tidak mampu berjalan

DO :
 Nampak penurunan ekstremitas bawah

 Kekuatan otot

5 5

2 5
 Fall risk scale : 55 (kategori : resiko tinggi)
NOC Nyeri akut (00132) b/d agens
cedera fisik
Kontrol nyeri (1605)
-Mengenali kapan nyeri terjadi (160502) 4/5
-Menggambarkan factor penyebab (160501) 4/5
-Menggunakan tindakan pengurangan [nyeri] tanpa analgesic (160504) 3/5
-Melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri pada professional kesehatan
(160513) 3/5
-Melaporkan nyeri yang terkontrol (160511) 4/5
Tingkat nyeri (2102)
-Nyeri yang dilaporkan (210201) 4/5
-Panjangnya episode nyeri (210204) 3/5
-Menggosok area yang terkena dampak (210221) 3/5
-Ekspresi nyeri wajah (210206) 4/5
-Berkeringat belebihan (210226) 3/5
NIC Nyeri akut (00132) b/d agens
cedera fisik
Manajemen nyeri (1400)
1.Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus.
2.Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara
efektif.
3.Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
4.Kurangi atau eliminasi factor-faktor yang dapat mencetuskan atau
meningkatkan nyeri (misalnya, ketakutan kelelahan, keadaan monoton
dan kurang pengetahuan)
5.Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainnya
untuk memilih da mengimplementasikan tindakan penurun nyeri yang
nonfarmakologi, sesuai kebutuhan.
NOC Hambatan mobilitas fisik (00085)
b/d penurunan kekuatan otot
1.Ambulasi (0200)
-Berjalan dengan langkah yang efektif (020002) 3/5
-Berjalan dengan pelan (020003) 3/5
-Berjalan dengan kecepatan sedang (020004) 3/5
-Berjalan dengan cepat (020005) 2/5
-Berjalan mengelilingi kamar (020014) 3/5
2. ambulasi : kursi roda (0201)
-Perpindahan ke dan kursi roda (020101) 3/5
-Menjalankan kursi roda dengan amann (020102) 3/5
-Menjalankan kursi roda dalam jarak dekat (020103) 3/5
-Menjalankan kursi roda dalam jaraak sedang (020104) 3/5
3. pergerakkan (0208)
-Keseimbangan (020801) 3/5
-Cara berjalan (020810) 3/5
-Gerakkkan otot (020803) 3/5
-Bergerak dengan mudah (020814) 3/5
NIC Hambatan mobilitas fisik (00085)
b/d penurunan kekuatan otot
Terapi latihan : Ambulasi (0221)
1.Beri pasien pakaian yang tidak mengekang
2.Sediakan tempat tidur berketinggian rendah, yang
sesuai
3.Konsultasi pada ahli terapi fisik mengenai rencana
ambulasi, sesuai kebutuhan
4.Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur untuk
memfasilitasi penyesuaian sikap tubuh.
5.Bantu pasien untuk berdiri dan ambulasi untuk berdiri
dan ambulasi dengan jarak tertentu dan dengan sejumlah
staf tertentu.
NOC Ansietas (00146) b/d ancaman
pada status terkini
1.Kontrol kecemasan diri (1402)
-Memantau intesitas kecemasan (140201) 4/5
-Mengurangi penyebab kecemasan (140202) 4/5
-Merencanakan strategi koping untuk situasi yang menimbulkan stress
(140205) 4/5
-Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan
(140207)
2.Koping(1302)
-Mengidentifikasi pola koping yang efektif (130201) 3/5
-Menyatakan penerimaan terhadap situasi (130205) 3/5
-Mencari informasi terpercaya tentang diagnosis (130220) 4/5
-Menghidari situasi stress yang terlalu banyak (130213) 3/5
-Melaporkan penurunan perasaan negatif (130217) 3/5
NIC Ansietas (00146) b/d ancaman
pada status terkini
Pengurangan kecemasan (5820)
1.Gunakan pendekatan yang tenang dan meakinkan
2.Berikan informasi flaktual terkait diagnosis,
perawatan dan prognosis
3.Identifikasi pada saat terjadi perubahan tingkat
kecemasan
4.Bantu klien mengidentifikasi situasiyang memicu
kecemasan
5.Kaji untuk tanda verbal dan nonverbal kecemasan
NOC Risiko jatuh (00155)
1.Kejadian jatuh (1912)
-Jatuh saat berdiri (191201) 2/5
-Jatuh saat berjalan (191202) 1/5
-Jatuh dari tempat tidur (191204) 3/5
-Jatuh saat dipindahkan (191205) 3/5
2.Keparahan cedera fisik (1913)
-Fraktur ekstremitas (191307) 2/5
-Gangguan imobilisasi (191316) 2/5
NIC Risiko jatuh (00155)
1.Manajemen lingkungan keselamatan
2.Pencegahan jatuh
3.Monitor tanda-tanda vital
4.Pembatasan area
5.Pengaturan posisi
6.Bantuan perawatan diri
Diagnosa yang ditemukan di teori
Menurut buku Nanda-Nic-Noc Amin Hardi Diagnosa, revisi jild 2.
Fraktur terdiri dari 6 diagnosa diantaranya sebagai berikut :
 Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik, spasme otot, gerakan
fragmen tulang, edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi.
 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
penurunan suplei darah kejaringan
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan fraktur terbuka,
pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup)
 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan peralatan eksternal
(gips, bidai, selang infus, dan lain-lain)
 Resiko infeksi berhubungan dengan trauma, imunitas tubuh primer
menurun, prosedur invasive (pemasangan traksi)
 Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan kehilangan volume
darah akibat trauma (fraktur).
Diagnosa yang ditemukan pada kasus

Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus Ny. “M”


yaitu :
Nyeri akut (00132) b/d agens cedera fisik,

Hambatan mobilitas fisik (00085) b/d penurunan kekuatan otot,

Ansietas (00146) b/d ancaman pada status terkini,

Risiko Jatuh (000155)

Anda mungkin juga menyukai