Penyusun:
Auditya Widyasari (1102013047)
Pembimbing:
dr. Evy Aryanti, Sp.KK
• Nama : Tn. AF
• Umur : 35 Tahun
• Alamat : Setu, Cibitung, Bekasi
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Tanggal Kunjungan : 17 September 2018
• Tempat : RSUD Kabupaten
Bekasi
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
• Timbul benjolan merah pada lengan sejak
2 hari yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
DIAGNOSIS BANDING
Eritema Nodusum
PENATALAKSANAAN
■ Pengobatan Bulanan : Hari ■ Satu blister untuk 1 bulan.
pertama (obat diminum di Dibutuhkan 12 blister yang
depan petugas) diminum selama 12-18
bulan.
■ 2 kapsul Rifampisin @
300mg (600mg) ■ Metilprednisolon 3 x 8 mg
■ 3 tablet Klofazimin @100mg ■ Paracetamol 3 x 500 mg
(300mg)
■ Zinc 2 x 20 mg
■ 1 tablet Dapson/DDS
■ Mecobalamine 2 x 500 μg
100mg
■ Carmed Lotion 2 x 1 ue
■ Pengobatan harian : Hari ke
2-28 ■ Ranitidine 2 x 150 mg
– 1 tablet Lamperen 50mg
– 1 tablet Dapson/DDS
100mg
EDUKASI
■ 1. Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya
keteraturan pengobatan dan menyelesaikannya sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
■ 2. Memberikan edukasi mengenai tanda dan gejala awal reaksi
kusta serta neuritis.
■ 3. Mengenal tanda dan gejala awal sugestif penyakit kusta.
■ 4. Pasien dengan risiko tinggi mengalami reaksi kusta harus
diperiksa secara berkala, minimal sebulan sekali.
■ 5. Memulai terapi reaksi sedini mungkin.
Prognosis
Quo Ad Vitam:
Dubia ad Bonam
Quo Ad Functionam:
dubia ad bonam sampai
dubia ad malam
Quo Ad Sanationam:dubia
ad bonam sampai dubia
ad malam
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
■ Reaksi kusta adalah suatu episode dalam perjalanan
kronis penyakit kusta yang merupakan suatu reaksi
kekebalan (cellular response) atau reaksi antigen
antibody (humoral response) yang merugikan
penderita, terutama jika mengenai saraf tepi karena
menyebabkan gangguan fungsi (cacat).
Gejala:
Kelainan kulit bertambah dengan atau
tanpa ringan/berat
Reaksi Tipe 2
Atau Eritema Nodosum Leprosum/ ENL)
Sering timbul pada tipe multibasiler (BL-LL), disini imunitas
humoral menurun, sehingga terjadi reaksi dengan antigen
yang banyak dilepas serta mengaktifkan sistem komplemen
kompleks imun
Gejala:
Malaise, mialgia, demam sampai menggigil
Infiltrat bertambah nodulus/ nodus
eritematosus berkelompok + nyeri tekan
terutama di muka, punggung, dada
Iritis, neuritis, arthritis, pleuritis, nefritis, orchitis
Perbedaan Reaksi Kusta Tipe 1 dan 2
Fenomena Lucio
Fenomena lucio merupakan reaksi kusta yang sangat berat
yang terjadi pada kusta tipe lepromatosa non nodular difus.
Gambaran Klinis :
■ Plak atau infiltrate difus, berwarna merah muda, bentuk
tidak teratur dan terasa nyeri.
■ Lesi yang berat tampak lebih eritematous disertai
purpur, bula kemudian dengan cepat terjadi nekrosis
serta ulserasi yang nyeri.
Terapi
Terapi reaksi kusta ringan
Non medikamentosa
■ Istirahat, imobilisasi dan berobat jalan.
Medikamentosa
■ Aspirin mengatasi nyeri dan anti radang, 600-1200 mg
diberikan setiap 4 jam
■ Klorokuin kombinasi aspirin dan klorokuin lebih baik khasiatnya
dibandingkan pemberian tunggal, 3 kali 150 mg/hari
■ Antimon digunakan pada reaksi tipe 2 yang ringan untuk
mengatasi rasa nyeri sendi-sendi dan tulang dosis 2-3 ml diberikan
selang-seling
■ Talidomid obat ini digunakan pada reaksi tipe 2 agar dapat
melepaskan ketergantungan terhadap kortikosteroid
Terapi
■ Terapi reaksi kusta berat
■ Jika terjadi reaksi kusta dapat diberikan prednison
30 – 60 mg/hari serta pemberian obat simtomatis,
lalu diturunkan. Pedoman terapi adalah:
– Terapi standar untuk pasien PB dengan reaksi
kusta
Terapi
■ Terapi standar pasien MB dengan reaksi
kusta.
■ Pada reaksi tipe 2 dapat ditambah dengan
Klofazimin 300 mg/hari selama 1 bulan, 200
mg/hari selama 3-6 bulan selanjutnya 100 mg/hari
sampai gejala menghilang.
Daftar Pustaka
■ Wolff, Klaus, Johnson, Richard A, Suurmond, Dick.
Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology
7th ed. USA: McGraw-Hill. 2007. P 665-671
■ Wolff Klaus, Doldsmith, Stevern, Barbara. Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine 7th ed. USA : McGraw Hill
2008. P 17889-1796
■ A. Kosasih, I Made Wisnu, Emmy Sjamsoe-Daili, Sri Linuwih
Menaldi. Kusta. Dalam: Djuanda, Adhi dkk. (ed.). Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FK
UI. 2007; 73-88.
■ Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pedoman nasional program
pengendalian penyakit kusta. Jakarta: Bakti Husada.
■ Widaty S, et al. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI.
p 80
TERIMA KASIH