Pembimbing:
dr. Agus Saptanto, Sp.A
Disusun oleh :
Himmatul Ulya
H2A013013P
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
Identitas pasien
Nama : An. R
Umur : 13 tahun 21 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Wonosari RT 06/I Patebon Kendal
Tanggal Masuk : 17 Juli 2018
Tanggal Keluar : 3 Agustus 2018
Ruang : PICU
No. RM : 564XXX
Status Pasien : Umum
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
1 3 4 5 6
Keadaan CDC
TTV Status Gizi
Umum
BB/U: 77,78%
HR 86x/menit, BB: 35 kg (gizi kurang)
Tampak lemah regular, tegangan TB: 140 cm
Apatis cukup IMT: 17,85 TB/U: 90,32%
GCS E4M4V4 RR: 22x/menit (Underweight)
regular
T: 36,6 C
Status Internus
Kepala : Mesocephal
Mata : Pupil isokor, reflek cahaya (+/+), mata cowong (-/-),
edem periorbital (+/+)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
Telinga: Normotia, serumen (+) minimal, secret (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-),
stomatitis (+) pada bibir bawah, hipersalivasi (+)
Leher : Simetris, gerakan tak terbatas, pembesaran kelenjar tyroid
dan vena jugularis (-), pembesaran KGB (-/-)
Pulmo Cor
Inspeksi: Hemithoraks dextra et Inspeksi: pulsasi iktus
sinistra simetris dalam keadaan statis kordis tidak tampak
maupun dinamis, Retraksi (+) Palpasi: Ictus cordis terab
Palpasi: Nyeri tekan (-), ICS tidak a di ICS IV linea
melebar dan tidak menyempit, midclavicularis sinistra
fremitus tidak meningkat Perkusi: batas jantung
dan tidak menurun dalam batas normal
Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru Auskultasi :
Auskultasi: BJ I > II reguler,
suara dasar : vesikuler (+/+) murmur (-), gallop (-), bisi
suara tambahan : ronki (+/+), ng (-)
wheezing (-/-)
•Kulit: Ikterik (-), ptekie (-), ekimosis (-)
•Genitalia : Laki-laki, normal, fimosis (-)
•Ekstremitas:
Pemeriksaan Superior Inferior
Akral Dingin -/- -/-
Reflek fisiologik : + +
Kesan:
Tak tampak peningkatan tekanan intrakranial
Tak tampak brain iskemik
Tak tampak cerebritis
3. Rontgen Thorax - 19 Juli 2018 (Pukul 21:23 WIB)
Kesan:
Cor : Cardiomegali
Pulmo : Proses Spesifik
1. Pemeriksaan Laboratorium Darah
20 Juli 2018 (Pukul 10: 34)
1. Ensefalitis
Ip. Dx:
Pemeriksaan LCS (Liquor Cerebro Spinal)
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
EEG (Elektroensefalografi)
Mantoux Test
Ip Tx : Non-medikamentosa
Medikamentosa Konsul Sp. A
Infus RL 20 tpm Perawatan PICU
Inj. Metilprednisolon 60 mg IV
Inj. Citicolin 250 mg IV
Inj. Fenitoin 350 mg IV (bolus pelan 50 mg/
kgBB/menit)
Ip. Mx :
− Kejang
− Keadaan umum dan tanda vital sign
− Intake dan output cairan
− Tanda-tanda komplikasi
Ip. Ex :
− Menjelaskan kepada orangtua tentang kemungkinan penyebab
penyakit
− Menjelaskan pengobatan dan komplikasi dari
penyakit apabila tidak ditangani
− Memotivasi keluarga untuk ikut memantau tanda dan gejala keg
awatan pada anak
2. Gizi kurang
Ip Dx :
Pemeriksaan Antropometri
Ip Tx :
Berat badan ideal = 45 kg
Estimasi kebutuhan energi, zat gizi makro dan mikro:
a. kebutuhan kalori
100 kkal/kgBBI/hari yaitu 100 x 45 = 4.500 kkal/hari
b. kebutuhan zat gizi mikro
protein 10% dari total kalori (10% x 4.500) : 4 = 112,5 gr
lemak 20% dari total kalori (20% x 4.500) : 9 = 100 gr
karbohidrat, sisa total kalori dikurangi presentase protein dan lemak (70%
x 2.200) : 4 = 787,5 gr
Ip Ex
Menjelaskan kepada orang tua mengenai kondisi gizi kurang
pada anak dan kemungkinan penyebabnya
Menjelaskan kepada orang tua penanganan yang diberikan
Menjelaskan kepada orang tua komplikasi yang akan terjadi
Memotivasi orang tua untuk memantau asupan makan dari
anak
Memotivasi orang tua untuk memperbaiki pola makan anak
Follow up
Tanggal S O A P Keteran
gan
28/07/2018 Sering Kejang KU: Apatis Ensefalitis -Lanjutkan intervensi Koass + dokter
Kesadaran : CM -Monitor ku dan ttv
S : 36,6oC -Monitor Kejang
N: 96x/menit
BB : 35 kg
Kepala mesosefal
Mata edema +/+
Hipersaliva (+)
Thoraks BJ I > BJ II, reguler
Pulmo sdv +/+
Rhonchi +/+
Abdomen bu + normal, turgor cukup,
nyeri tekan -
Ekstremitas akral dingin –, CRT < 2 d
etik
Rangsal meningeal (-)
Follow up
03/08/2018 Kejang (+) KU: Apatis Ensefalitis -Lanjutkan intervensi Koass + dokter
Bicara tidak jelas Kesadaran : CM -Monitor ku dan ttv
S : 36,8oC -Monitor Kejang
N: 90x/menit
BB : 35 kg
Kepala mesosefal
Mata edema +/+
Hipersaliva (+)
Thoraks BJ I > BJ II, reguler
Pulmo sdv +/+
Abdomen bu + normal, turgo
r cukup, nyeri tekan -
Ekstremitas akral dingin –, C
RT < 2 detik
Rangsal meningeal (-)
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Meningoensefalitis
□ Meningitis □ Ensefalitis
■ Kejang ■ Kejang
■ Sakit kepala ■ Sakit kepala
■ Demam ■ Demam
■ Fotofobia ■ Kelainan serebral: gangguan
■ Tanda rangsang kesadaran, defisit neurologik
meningeal
Penyebab
□ Mikroorganisme
(virus-nonvirus)
□ Pascaimunisasi
□ Pascainfeksi
□ Ensefalitik kronik atau
penyakit ensefalopatik
Infeksi SSP dapat melalui
Adanya peradangan
organ/jaringan didekat selaput
Hematogen
otak misal infeksi dari sinus
paranasalis, mastoid, abses otak,
Percontinuitatum
sinus cavernosus Implantasi langsung
Pada trauma terbuka, fraktur
basis cranii, tindkan bedah
otak, lumbal pungsi
Patogenesis-patofisiologi
□ Virus tumbuh mulai di jaringan ekstraneural
■ Saluran napas: mumps,measles,varicella
■ Oral-saluran cerna: poliovirus, enterovirus
■ Inokulasi: gigitan binatang-nyamuk
■ Placenta: rubella, CMV, HIV
□ Penyebaran ke SSP: hematogen-neuronal
□ Kerusakan neuron
■ Invasi langsung-multiplikasi aktif virus
■ Respon autoimun terhadap antigen virus
Manifestasi klinis
Sumber: Prober CG. Central nervous system infections. Dalam Behrman RE, Kleigman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson T
eextbook of Pediatrics. Edisi ke-17, Philadelphia: Saunders; 2004.h.2038-2047
Penatalaksanaan
- Pengobatan Penyebab
- Antikonvulsif
- Suportif
Prognosis