Anda di halaman 1dari 60

ASKEP KOMUNITAS

H. AMANDUS
KONSEP DASAR
KOMUNITAS adalah :
Sekelompok masyarakat yg memiliki kesamaan
nilai (values), perhatian (interest), yg merupakan
kelompok khusus dgn batas-batas geografi yg
jelas, dgn norma dan nilai yg melembaga.
Ex : kelompok ibu menyusui, kelompok lansia,
kelompok masy binaan.
• Perawatan kesehatan masyarakat merupakan
bidang khusus dalam ilmu keperawatan, yang
merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959)
• Suatu bidang dalam bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan
dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta masyarakat (Rapat Kerja
Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989)
• Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif
serta mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan utk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006)
Palsafah
• Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma
keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting,
yaitu:
1. Manusia
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Keperawatan
Proses Keperawatan Komunitas

Metode asuhan keperawatan yang bersifat


ilmiah, dinamis,kontinue dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan
klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat
melalui langkah-langkah seperti : pengkajian,
dignosa,perencanaan,implementasi dan evaluasi
Tujuan Proses Keperawatan Komunitas
Promotif & Preventif kesehatan masyarakat
melalui upaya-upaya :
1. Direct care kepada individu, keluarga,
kelompok, dlm konteks komunitas
2. Health General Community dgn
mempertimbangkan permasalahan / issue
Kesmas yg dpt mempengaruhi individu,
kelurga dan kelompok
Secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat memiliki kemampuan untuk :

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami


2. Menetapkan masalah & memprioritaskan masalah
tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4. Menanggulangi masalah yg mereka hadapi
5. Mengevaluasi sejauhmana pemecahan masalah yg
mereka hadapi

GOAL >>>
Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri
Fungsi Kep Komunitas
1. Memberikan pedoman dan bimbingan secara
sistematis dan ilmiah bagi kesmas dan keperawatan
dlm memecahkan masalah klien melalui askep
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yg optimal
sesuai kebutuhan bid kes
3. Memberikan askep melalui pendekatan pemecahan
masalah dgn melibatkan peraan serta masy
4. Agar masy bebas mengemukakan pendapat terkait
permasalahan/kebutuhannya sehingga penanganan
dan penyelesaian masalah cpt diselasaikan
Sasaran Kep Komunitas
1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok
4. Masyarakat
KELOMPOK KHUSUS

Kumpulan individu dengan


kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yg sangat rawat
terhadap masalah kesehatan
Kelompok Khusus
1. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus
sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti:
a. Ibu hamil
b. Bayi baru lahir
c. Balita
d. Anak usia sekolah
e. Usia lanjut
Next
2. Kelompok dengan kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan dan bimbingan serta
asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
a. Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra,
AIDS, penyakit kelamin lainnya
b. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti:
penyakit diabetes mellitus, jantung koroner,
cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
Next
3. Kelompok yang mempunyai resiko terserang
penyakit, diantaranya:
a. Wanita tuna susila
b. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c. Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan
lain-lain
Next
4. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi,
diantaranya adalah:
a. Panti wredha
b. Panti asuhan
c. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental
dan sosial)
d. Penitipan balita
Langkah2 Proses Keperawatan
1. Pengkajian.
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi atau penilaian.
PENGKAJIAN
Merupakan upaya pengumpulan data secara
lengkap dan sistematis terhadap masyarakat
untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik
individu, keluarga atau kelompok yang menyakut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan
Kegiatan Pengkajian
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Analisis data
4. Perumusan atau penentuan masalah
kesehatan masyarakat dan
5. Prioritas masalah
Pengumpulan data
Untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga
dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial
ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya
Jenis Data
1. Data Subyektif
Data yang diperoleh dari keluhan atau
masalah yang dirasakan oleh individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang
diungkap secara langsung melalui lisan
2. Data Obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu
pemeriksaan, pengamatan dan pengukur.
Sumber Data
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal
ini mahasiswa atau tenaga kesehatan
masyarakat dari individu, keluarga, kelompok
dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan
atau pengkajian
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
dipercaya, misalnya: kelurahan, catatan riwayat
kesehatan pasien atau medical record
Cara Pengumpulan Data
1. Wawancara atau Anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal
balik yang berbentuk tanya jawab antara
perawat dengan klien atau keluarga pasien,
masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan
masalah kesehatan pasien
2. Pengamatan
Dilakukan meliputi aspek fisik, psikologis,
perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan
diagnosis keperawatan
3. Pemeriksaan fisik
Kegiatan Pengumpulan data
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Uraikan mengenai lokasi, luas wilayah, iklim, tipe
komunitas, keadaan demografi, struktur politik,
distribusi kekuatan komunitas dan pola
perubahan komunitas
b. Data Demografi
Kaji jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis
kelamin, status perkawinan, ras/suku, bahasa,
tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan,
agama, dan komposisi keluarga
Next
c. Vital statistik
Jabaran atau uraian data tentang : angka kematian
kasar atau CDR, penyebab kematian, angka
pertambahan anggota, angka kelahiran
d. Status kesehatan komunitas
Dapat dilihat dari : angka mortalitas, morbiditas, IMR,
MMR, Cakupan imunisasi, status kesehatan kelompok
berdasarkan kelompok umur: Bayi, Balita, Usia
Sekolah, Remaja, dan Lansia, kelompok khusus di
masyarakat: Ibu Hamil, Pekerja Industri, Kelompok
Penyakit Kronis, Penyakit Menular.
2. Data Lingkungan Fisik
a. Pemukiman
1. Luas bangunan.
2. Bentuk bangunan: rumah, petak, asrama, pavilyun.
3. Jenis bangunan: permanen, semi permanen, non permanen.
4. Atap rumah: genting, seng, welit, ijuk, kayu, asbes.
5. Dinding: tembok, kayu, bamboo, atau lainnya (sebutkan).
6. Lantai: semen, tegel, keramik, tanah, kayu tau lainnya
(sebutkan).
7. Ventilasi: kurang atau lebih dari 15-20% dari luas lantai.
8. Pencahayaan: kurang/baik.
9. Penerangan: kurang/baik.
10. Kebersihan: kurang/baik.
11. Pengaturan ruangan dan perabotan: kurang/baik.
12. Kelengkapan alat rumah tangga: kurang/baik.
b. Sanitasi
1. Penyedian air bersih (MCK).
2. Penyedian air minum.
3. Pengelolaan jamban: bagaimana jenisnya, berapa
jumlahnya dan bagaimana jaraknya dengan sumber air
bersih.
4. Sarana pembuangan air limbah (SPAL).
5. Pengelolaan sampah: apakah ada sarana untuk tempat
pembuangan sampah, bagaimana pengelolaannya:
dibakar, ditimbun, atau cara lainnya sebutkan.
6. Polusi udara, air, tanah, atau suara/kebisingan.
7. Sumber polusi: pabrik, rumah tangga, industri lainnya
sebutkan
c. Fasillitas
d. Batas-batas wilayah
e. Kondisi geografis
3. Pelayan Kesehatan dan Sosial
a. Pelayanan kesehatan.
1. Lokasi sarana kesehatan
2. Sumber daya yang dimiliki (tenaga
kesehatan dan kader).
3. Jumlah kunjungan.
4. Sistem rujukan
b. Fasilitas Sosial (pasar, toko, swalayan).
1. Lokasi.
2. Kepemilikan.
3. Kecukupan.
4. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah
tangga dan lanjut usia
5. Keamanan dan Tranportasi
a. Keamanan
1. Sistem keamanan lingkungan
2. Penanggulangan kebakaran
3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi, udara, air dan
tanah
b. Transportasi
1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki.
3. Sarana transportasi yang ada
6. Politik dan Keamanan
a. Sistem pengorganisasian
b. Struktur organisasi
c. Kelompok organisasi dalam komunitas
d. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7. Sistem Komunikasi
a. Sarana untuk komunikasi
b. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam
komunitas
c. Cara penyebaran informasi
8. Pendidikan
a. Tingkat pendidikan komunitas
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau
non formal)
• Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas.
• Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
c. Jenis bahasa yang digunakan

9. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
b. Fasilitas tempat rekreasi.
Pengolahan Data
1. Klasifikasi data atau kategorisasi data.
Cara mengkategorikan data :
a. Karakter demografi
b. Karakter geografi
c. Karakter sosial ekonomi
d. Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson
& Mc. Farlane, 1988)
2. Perhitungan prosentase cakupan dengan
menggunakan telly
3. Tabulasi data
4. Interpretasi data
Analisa Data
Analisa data adalah :
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui
tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat
Tujuan Analisa Data
1. Menetapkan kebutuhan komunitas
2. Menetapkan kekuatan
3. Mengidentifikasi pola respon komunitas
4. Menidentifikasi kecenderungan penggunaan
pelayanan kesehatan
Penentuan Masalah Atau
Perumusan Masalah Kesehatan
Pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria,
diantaranya :
1. Perhatian masyarakat
2. Prevalensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah untuk diatasi
5. Tersedianya sumber daya masyarakat
6. Aspek Politik
Penentuan menurut A.H.MASLOW

1. Keadaan yang mengancam kehidupan


2. Keadaan yang mengancam kesehatan
3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah :
Respon individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial

• Jadi diagnosis keperawatan adalah suatu


pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang
kasus dan masalah kesehatan pasien yang
dapat diatasi dengan tindakan keperawatan
Diagnosa mengandung komponen
1. (P) Problem (masalah) : merupakan kesenjangan atau
penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya
terjadi
2. (E) Etiologi (penyebab) : menunjukkan penyebab masalah
kesehatan atau keperawatan yang dapat memberikan
arah terhadap intervensi keperawatan, yang meliputi :
a. Perilaku individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat
b. Lingkungan fisik, biologi, psikologi dan sosial
c. Interaksi perilaku dan lingkungan
3. (S) Sign atau Siymptom (tanda atau gejala) : informasi
yang diperlukan untuk merumuskan diagnosa,
serangkaian petunjuk timbulnya masalah
Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu :
1. Dengan rumus PES
2. Dengan rumus PE

Minimal mengandung 2 komponen tersebut diatas,


disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi
masalah
b. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
c. Partisipasi dan peran serta masyarakat
Contoh
Resiko terjadinya diare di RW 03 Dusun Wajok
Dalam Desa Wajok berhubungan dengan:
• Sumber air tidak memenuhi syarat
• Kebersihan perorangan kurang
• Lingkungan yang buruk dimanifestasikan oleh:
banyaknya sampah yang berserakan,
penggunaan sungai sebagai tempat mencuci,
mandi dan pembuangan kotoran (buang air
besar)
PERENCANAAN
Penyususnan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi masalah sesuai
dengan diagnosis keperawatan yang
telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan klien
Perencanaan meliputi :

1. Perumusan tujuan
2. Rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan dan
3. Kriteria hasil untuk mencapai tujuan.
Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1) Berfokus kepada masyarakat.
2) Jelas dan singkat.
3) Dapat diukur dan diobservasi
4) Realistik
5) Ada target waktu.
6) Melibatkan peran serta masyarakat
Atau
1) Dibuat berdasarkan goal= sasaran dibagi hasil
akhir yang diharapkan
2) Perilaku yang diharapkan berubah

3) Harus SMART
Formulasi Kriteria Tujuan, mencakup :

T= S + P + K.1 + K.2
S= Subyek
P= Predikat
K.1= Kondisi
K.2= Kriteria)
Contoh
Mahasiswa Poltekkes Pontianak melaksanakan
praktek keperawatan komunitas di desa Wajok
Kabupaten Mempawah, membuat jamban umum
melalui swadaya masyarakat secara gotong royong
dalam waktu 1,5 bulan.

Subyek : Mahasiswa Poltekkes Pontianak


Predikat : Membuat jamban umum
Kondisi : Swadaya dan gotong royong.
Kriteria : 1,5 bulan
Contoh..
Nama Komuniti :………………………………….
Masalah :…………………………………
Goal :…………………………………
No Tanggal ditetapkan Tujuan Tanggal dicapai :…

(Anderson & Mc. Farlane, 1988)


Kriteria hasil untuk menilai pencapaian
tujuan
Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan kata kerja yang tepat
2. Dapat dimodifikasi
3. Bersifat sfesifik. (5 W 1 H)
• Siapa yang melakukan?
• Apa Yang dilakukan?
• Dimana dilakukan?
• Kapan dilakukan?
• Bagaimana melakukan?
• Frekuensi melakukan?
Rencana Tindakan Kep
Langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan masyarakat adalah :

1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan


2. Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
3. Melibatkan PSM dalam menyusun perencanaan melalui kegiatan
MMD atau lokakarya mini
4. Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
5. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi
kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masyarakat
6. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
7. Tindakan harus bersifat realistic
8. Disusun secara berurutan
Dari contoh di atas, maka rencana
tindakan yang akan dibuat adalah
1. Edukasi tentang pentingnya jamban
2. Mahasiswa melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat
formal / informal
3. Mahasiswa melibatkan PSM utk menggalang dana pembuatan
jamban
4. Mahasiswa menetapkan waktu peresmian pembuatan jamban
umum oleh kepala Desa dan tokoh-tokoh masyarakat yang lain
5. Melalui tokoh-tokoh masyarakat formal maupun informal
menghibau dan mengajak masyarakat secara gotong royong
membangun jamban umum
6. Kerjasama dengan instansi terkait untuk mendapatkan bantuan
teknis pembuatan jamban umum yang memenuhui syarat
kesehatan (tenaga sanitarian)
IMPLEMENTASI
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari
rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan kesehatan masyarakat harus
bekerja sama dengan anggota tim kesehatan
lainnya dalam hal ini melibatkan pihak
Puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat
Prinsip umum implementasi/pelaksanaan
Kep Komunitas
1. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus
mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) dan
berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ)
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu
bekerja sama dengan sesama profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan
msyarakat berdasarkan azas kemitraan
Next..
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam
melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional
demi tercapainya rencana program yang telah
disusun
4. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan
mempunyai kemampuan dan kemandirian
dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta
kompeten
Next..
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin
dan percaya atas kemampuan dan
kemandirian serta bertindak dengan sikap
optimis bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan akan tercapai
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan :
1. Keterpaduan antara : biaya, tenaga, waktu,
lokasi, sarana dan prasarana dengan pelayanan
kesehatan maupun sektor lainnya
2. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan
tokoh masyarakat dalam rangka alih peran
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat
dan didokumentasikan
4. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan baik
medis maupun rujukan kesehatan
EVALUASI
Kegiatan evaluasi menurut Nasrul efendy, 1998
adalah :
1. Membandingkan hasil tindakan yang
dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
2. Menilai efektifitas proses keperawatan yang
dilaksanakan dari tahap pengkajian sampai
dengan proses pelaksanaan
3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai
bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah
belum diatasi.
Fokus Evaluasi
1. Relevansi
Apakah program diperlukan? Yang ada atau yang baru
2. Perkembangan dan kemajuan
Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana?
Bagaimana staf, fasilitas, jumlah peserta?
3. Cost Efficiency (efesinsi biaya)
Bagaimana biaya? Apa keuntungan program?
4. Efektifitas
Apakah tujuan tercapai? Apakah klien puas?
Apakah focus pada formatif dan hasil jangka pendek?
5. Impact
Apakah dampak jangka panjang?
Apakah perubahan perilaku ddalam 6 minggu atau 6 bulan atau 1
tahun? Apakah status kesehatan meningkat?
Hasil Evaluasi
1. Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat telah menunjukkan kemajuan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan tersebut tidak tercapai secara
maksimal, sehingga perlu dicari penyebab
dan cara memperbaikinya atau mengatasinya
Next..
3. Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tidak menunjukkan perubahan
kemajuan sama sekali bahkan timbul
masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji
secara mendalam apakah terdapat problem
dalam data, analisa, diagnosa, tindakan dan
faktor-faktor yang lain tidak sesuai sehingga
menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan

Anda mungkin juga menyukai