Anda di halaman 1dari 9

Mikroorganisme Penyebab Infeksi Pada

Telinga

Titiek Djannatun
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
External ear Middle ear Inner ear
Resident Microbial Flora
The normal flora of the external canal are rather sparse, similar to
that of the conjunctival sac qualitatively.
Staphylococcus epidermidis, & Lactobacillus spp. are the most
frequently encountered organisms, Propionibacterium acnes, S.
aureus, H. influenzae, Moraxella catarrhalis, Enterobacteriaceae
& various Streptococci.
Diseaes
• Otitis Externa
• Otitis Media
Laboratory Diagnosis

 Specimen Collection & Transport


 Ear discharge
 Gram stain
 Culture (anaerobic and aerobic)
 Media: blood agar, chocolate agar,
MacConkey.
Otitis
 Mikroorganisme penyebab infeksi saluran pernafasan atas
bisa menyebabkan otitis
 Virus Mumps, RSV  vestibulitis, deafness  pada
umumnya temporer
 Paling sering: Streptococus pneumonia, Haemophilus
influenzae, Bacterioides fragilis (anaerob)
 Akumulasi produksi radang bakteri pembengkakan
mukosa akibat alergi Blokage of the eustachian tube
Otitis Media Akut

 Ektrem pada bayi dan anak-anak


 Mikroorganisme penyebab: S.pneumonia, H.influenzae,
Kadang-kadang oleh S.pyogenes, S.aureus
 Gejala pada anak-anak: demam yang tidak diketahui
penyebabnya, diare, muntah
 Pembuluh gendang telinga dilatasi tonjolan gendang
telinga  dalam beberapa minggu/bulan terbentuk cairan
di telinga tengah  anak sukar mendengar/belajar
 Bila tidak diterapi lanjut  infeksi lanjut dengan chronic
discharge, perforasi gendang telinga, gangguan
pendengaran (Chronic suppurative otitis media)
Otitis Externa
 Penyebabnya:
 Staphylococcus aureus
 Bakteri negatif Gram (oportunistik)  Proteus, Pseudomonas
aeruginosa
 Corynebacterium
 propionibacterium
 Jamur (otomikosis): Aspergilus, Penicillium, Mucor, Rhizopus,
Candida
 Infeksi sebabkan iritasi dan sakit
 Terapi: antibiotik yang mengandung polomiksin
Otomikosis
 Akibat mikosis superfisialis yang mengenai kulit liang telinga 
akut/kronis
 Biasanya unilateral. Tetapi dapat juga bilateral
 Liang telinga:
 lembab  baik untuk tumbuhnya jamur

 Terbuka  jamur kontaminan udara mudah masuk

 Gejala:
 Rasa gatal dan penuh pada liang telinga (karena jamur tumbuh cepat dan
menutupi liang telinga
 Pendengaran terganggu
 Kronis  sisik yang mengandung jamur meliputi seluruh kulit di sekitar
liang telinga sebelah luar
 Infeksi sekunder  rasa gatal dan nyeri
Diagnosa
 Spesimen: serumen yang diambil dengan swab steril atau
kulit liang telinga luar
 Sediaan KOH 10% dari kotoran telinga/kerokan kulit 
hifa/ spora jamur (mikroskopis)
 Kultur pada agar Sabouraud  morfologi koloni
 Terapi:
 Irigasi: Keluarkan serumen dan menjaga kebersihan

liang telinga  obat anti jamur (tetes)

Anda mungkin juga menyukai