Anda di halaman 1dari 33

PUBLIK DAN OPINI PUBLIK

DALAM KEGIATAN HUMAS


PENGERTIAN PUBLIK
Publik adalah kelompok atau orang-orang yang
berkomunikasi dengan suatu orgaanisasi, baik secara
internal maupun eksternal (Jefkins, 2003: 80)
PENGERTIAN PUBLIK
Publik adalah sejumlah orang yang dengan suatu cara
mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu
masalah, setidaknya mempunyai kepentingan yang sama
tetang suatu hal. Sejumlah orang tersebut yang satu
dengan yang lainnya tidak saling mengenal, tetapi
sebenarnya mempunyai perhatian dan minat yang sama
terhadap suatu masalah (Ardianto, 2014: 124)
KATEGORI PUBLIK
Dalam PR, publik dapat diklasifikasi ke dalam beberapa kategori
• Publik Internal dan eksternal

• Publik primer, publik sekunder , publik marjinal

• Publik tradisional dan publik potensial

• Publik pendukung, penentang dan tidak peduli


KATEGORI PUBLIK
Publik internal adalah yang terdapat di dalam organisasi atau
perusahaan, seperti supervisor (pengawas), clerks
(pegawai), managers (manajer), steckholders (pemegang
saham), dan board of directors(direktur pengelola).

Publik eksternal adalah publik yang tidak secara langsung


terkait dengan organisasi atau perusahaan, seperti perss
(pers atau media massa), government (pemerintah),
educators (pendidik), customers (pelanggan), community
(komunitas), suppliers (pemasok)
KATEGORI PUBLIK
Publik primer adalah publik yang paling dapat banyak
membantu atau menghalangi usaha organisasi atau
perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang
memiliki kepentingan dengan organisasi atau perusahaan.
Publik marjinal adalah publik yang sedikit sekali memiliki
kepentingan dengan organisasi atau perusahaan.
Contoh:
para pejabat tinggi pemerintahan yang terkait dengan
masalah peraturan perbankan termasuk publik primer
bagi sebuah bank swasta, sedangkan para pejabat legislatif
dan pejabat publik yang selalu memantau perubahan
peraturan perbankan menjadi publik sekunder.
KATEGORI PUBLIK
Publik tradisional dan publik masa datang adalah
karyawan dan para pelanggan sekarang serta para
pelanggan potensial pada mendatang. Organisasi tidak
bisa selamanya memberikan kepuasan dalam bertransaksi
dengan adanya perubahan pada publik mereka. Kini
bermunculan publik-publik baru perusahaan, mulai dari
gerakan wanita untuk minoritas, untuk para warga
senior, untuk para homoseksual, Publik – publik ini
menjadi penting bagi keberhasilan organisasi atau
perusahaan pada masa mendatang
KATEGORI PUBLIK
Publik pendukung, penentang, dan tidak peduli. Sebuah
lembaga harus bertransaksi secara berbeda dengan publik yang
mendukung dan yang menentang organisasi atau perusahaan.
Bertransaksi dengan para pendukung menggunakan
komunikasi yang memperkuat kepercayaan dalam
menyampaikan dukungannya. Tetapi perubahan opini bagi
orang yang ragu dapat diyakinkan dengan komunikasi
persuasif. Seringkali terutama politik, publik yang tidak peduli
atau apatis adalah penting. Banyak kampanye diputuskan karena
arus suara yang telah dimenangkan oleh para calon.
SEGMENTASI PUBLIK
Segementasi publik berdasarkan atas nilai-nilai dan gaya hidup,
seperti hal nya konsumen terdiri dari depalan kategori (Seitel,
2001: 14-15):
1. Actualizer (publik-publik yang sebenarnya) yang berlatar
belakang kekayaan dan kekuasaan

2. Fulfilleds (publik-publik yang matang) yang memiliki sumber


daya tinggi, memiliki prinsip yang beroerientasi profesional atau
para pensiunan
SEGMENTASI PUBLIK
3. Believer (publik-publik yang dapat dipercaya) adalah
fullfilleds tanpa sumber daya

4. Achievers (publik-publik yang sukses atau berprestasi) yang


memiliki sumber daya dan berorientasi status

5. Strivers (publik-publik yang berkerja keras ) kurang


memiliki sumber daya, tetapi sama dengan achievers yang
berorientasi status
6. Experiencers (publik-publik yang berpengalaman)yang
memiliki sumber daya tinggi dan berorientasi tindakan serta
cenderung berani mengambil resiko

7. Makers (publik-publik pembina yang berorientasi tindakan,


tetapi kurang memiliki sumber daya

8. Strugglers (publik-publik pejuang) yang memiliki sedikit


sumber daya
PUBLIK KUNCI DALAM ORGANISASI
Dalam suatu organisasi, perusahaan terdapat dua puluh publik
kunci
1. Board of director (direktur pengelola)

2. Clerical employees (karyawan tatausaha atau publik


administrasi)
3. Employee families (keluarga karyawan)

4. Manager / Supervisor (manajer / para pengawas)

5. Press (pers / media massa)


PUBLIK KUNCI DALAM ORGANISASI
6. Steckholders (pemegang saham)
7. Investment community (komunitas penanam modal
8. Competitors (pesaing)
9. Suppliers (pemasok)
10. Special interest groups (kelompok-kelompok kepentingan
tertentu)
11. Community (komunitas )
PUBLIK KUNCI DALAM ORGANISASI
12. International community (komunitas internasional
13. Bank, insurers (bank-bank, pinjaman asuransi)
14.Trade associations (asosiasi perdagangan)
15. Dealers/distributors
16. Costumer (palanggan)
17 Federal state, local legislator (pejabat pusat negara,
anggota legislatif daerah atau lokal)
18. Regulatory authorities (pihak-pihak yang berwenang
membuat undang-undang atau peraturan)
19. Academic community (komunitas akademik atau
perguruan tinggi)
20. Labor unions (organisasi-organisasi serikat buruh
(Seitel, 2001: 13)
APA ITU OPINI PUBLIK?
Para pakar komunikasi di Indonesia ada yang
menerjemahkan public opinion menjadi pendapat umum
(Seperti Astrid S. Sunanto, Guru besar komunikasi UI)
dan ada juga yang menyebutkan opini publik (seperti
Onong Ucjana Effedy, Guru besar komunikasi Unpad)
APA ITU OPINI PUBLIK?
Menurut Leonard W. Doob dalam Sunarjo,1984
pengertian opini publik adalah sikap orang-orang
mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan
anggota dari sebuah masyarakat yang sama.

Opini publik adalah kumpulan pendapat individu


terhadap masalah tertentu yang mempengaruhi suatu
kelompok orang-orang (masyarakat)
SIKAP DALAM MEMBENTUK OPINI

Opini publik terdiri dari dua komponen kata yaitu publik dan
opini. Batasan sederhana dari publik adalah suatu kelompok
orang yang memiliki kepentingan yang sama dalam masalah
tertentu. Pendapat adalah ekspresi suatu sikap terhadap topik
tertentu (yang ramai dibicarakan). Sikap yang semakin kuat, akan
muncul ke permukaan dalam bentuk opini. Sewaktu opini
semakin kuat akan lebih terungkap atau terbentuk tindakan
perangai tertentu(Seitel, 1992: 82)
SIKAP DALAM MEMBENTUK OPINI

Pendapat lain menyebutkan bahwa opini publik mewakili


suatu kesepakatan, dan kesepakatan dimulai dengan sikap
orang-orang terhadap issue yang masih tanda tanya.

Mencoba untuk mempengaruhi suatu sikap yang dimiliki


individu dan bagaimana tanggapan dia terhadap suatu
pokok masalah yang dihadapannya – adalah suatu fokus
utama dari kegiatan public relations
Lebih jauh, Seitel menyebutkan bahwa sikap
didasarkan pada sejumlah karakteristik:
1. personal, secara fisik, unsur emosional suatu
individu termasuk kondisi, usia dan status sosial
2. Cultural, lingkungan dan gaya hidup dalam area
geografis tertentu
3. Pendidikan, tingkat dan kualitas pendidikan
seseorang
4. Familial (people’s root) semacam akar rumput
orang-orang
5. Religi, suatu sistem kepercayaan tentang Tuhan atau
super natural
6. Tingkatan sosial, posisi dalam masyarakat. Perubahan
status yang dimiliki orang-orang
7. Ras, asal etnik atau suku
Karakteristik- karakteristik tersebut mempengaruhi
terhadap bentuk sikap, juga faktor-faktor lainnya seperti
pengalaman, tingkat ekonomi, sikap politik dan anggota
suatu organisasi.

Berdasarkan penelitian, bahwa sikap yang sama mencapai


suatu pendapat yang sama, maka suatu konsensus atau
kesepakatan atau opini publik itu akan muncul
Opini menurut Cutlip dan Center, sebagai pengekspresian
suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung
pertentangan. Jadi, opini mengandung pertentangan dan
perselisihan, lain dengan fakta yang diterima secara
umum.

Sikap hanyalah merupakan kecenderungan atau


presdiposisi untuk menanggapi suatu persoalan atau
situasi. Jadi, sika tertahan didalam (inwardly held) yang bila
menghadapi suatu rangsangan bisa di ekspresikan ke luar
dalam bentuk opini atau suatu pernyataan verbal
Dengan demikian, sikap yang merupakan paduan dari
pikiran (kognisi)dan perasaan (afeksi)itu, pada suatu
ketika diekspresikan dalam bentuk tindakan atau
perilaku secara fisik atau dalam bentuk opini secara
verbal.
Marian D. Irish dan James W. Prothro dalam Effendy,
menyebutkan bahwa opini publik adalah ekspresi sikap mengenai
persoalan masyarakat.Terdapat 3 aspek:
1. Ekspresi. Sikap yang tidak diekspresikan bukanlah opini
publik, sebab sikap adalah presdisposisi internal yang tidak
bisa diobservasi secara langsung.
2. Persoalan (issue) yang dimaksud dengan persoalan atau issue
disini ialah yang mengandung pro dan kontra, setuju atau tidak
setuju.
3. Kemasyarakatan, opini pubik lebih banyak bersangkutan
dengan kemasyarakatan. Opini publik menunjukkan opini
perseorangan yang terpadu.
Sebagai ahli komunikasi Berelson melihat opini publik dari proses
komunikasi lengkap dengan semua komponennya: komunikator,
pesan, komunikan, dan efek yang terjadi dalam masyarakat.
Dirumuskan oleh Effendy, opini publik adalah efek komunikasi
dalam bentuk pernyataan yang bersifat kontroversial dari sejumlah
orang sebagai pengekspresian sikap terhadap masalah sosial yang
menyangkut kepentingan umum.
Menurut Effendy, jenis-jenis opini berkaitan dengan opini publik
1. Opini individu, pendapat seseorang secara perorangan
mengenai sesuatu yang terjadi dimasyarakat
2. Opini pribadi, pendapat asli seseorang mengenai suatu
masalah sosial.
3. Opini kelompok, pendapat kelompok mengenai masalah sosial
yang menyangkut kepentingan banyak orang.
4. Opini mayoritas, pendapat orang-orang terbanyak dari
mereka yang berkaitan denga suatu masalah yang pro,
mungkin yang kontra atau penilaian lain
5. Opini minoritas, kebalikan dari opini mayoritas
6. Opini massa, merupakan tahap kelanjutan dari opini publik. Opini
yang bersifat massa bisa beralih bentuk menjadi tindakan fisik, sering
tindakan yang bersifat destruktif
7. Opini umum, pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu
masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum.

Terdapat persamaan dengan opini massa, yaitu keduanya mempunyai


pendapat yang sama. Perbedaannya ialah, jika pada opini massa pendapat
yang sama merupakan hasil perkembangan dari opini publik yaitu
pendapat yang kontroversial. Pada opini umum tidak, suatu masalah
yang meyangkut kepentingan umum semua orang pro atau semua orang
kontra
Berikut ini beberapa alasan pokok mengapa suatu
organisasi atau perusahaan menetapkan unsur suatu
masyarakat luas menjadi publiknya (Jefkins. 2003: 86)
1. Untuk mengindentifikasikan segmen publik atau
kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran
suatau program PR

2. Untuk menciptakan skala prioritas, berkaitan dengan


adanya keterbatasan anggaran dan sumber-sumber daya
lainnya
3. Untuk memilih media dan teknik PR

4. Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa


agar efektik dan mudah
Jika suatu organisasi atau perusahaan tidak menetapkan publik
bagi suatu program PR-nya, akan menimbulkan akibat yakni
1. Segenap usaha dan dana akan terpecah-pecah akibat terlalu
luasnya publik yang dituju
2. Pesan yang dikirimkan tidak ditangkap atau dimengerti
sebagaimana mestinya karena pesan itu tidak sesuai dengan
karakteristik publik yang menerimanya
3. Total kegiatan tidak akan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan sehingga penggunaan jam kerja, materi, serta
peralatan menjadi tidak ekonomis
4. Tujuan yang hendak dicapai tidak akan tercapai
walaupun sudah ditargetkan
5. Pihak manajemen atau perusahaan klien merasa tidak
puas dengan hasil yang ada.

Anda mungkin juga menyukai