Pembimbing :
dr. Dayang Marta
STATUS PASIEN
Pasien
Nama Tn. S
Umur 40 tahun
Alamat Dsn. Binjai RT001/RW003 , Dsn. Binjai Kec. Tayan Hulu
– Keluhan Utama
Badan lemes
– Keluhan Tambahan
Gusi berdarah, demam hilang timbul dan nafsu makan
menurun
RPS
Pasien datang ke IGD RSU Sanggau dengan keluhan badan
terasa lemes sejak seminggu yang lalu. Keluhan dirasakan
pertama kali terjadi secara mendadak dan pasien tidak tahu
penyebabnya. Pasien mengaku tidak mengalami infeksi,
minum obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, sakit
liver, sakit yang berhubungan dengan imun, ataupun bekerja
di tempat yang mungkin terkena radiasi. Pasien secara rutin
hampir tiap bulan dirawat di rumah sakit setiap keluhannya
memburuk. Selain itu pasien juga mengeluh gusi berdarah
yang semakin berat , demam hilang timbul dan nafsu makan
menurun. Mual (-), muntah (-)
RPS
Pasien telah memperlihatkan gejala di atas sejak pertengahan bulan
Januari 2016. Pasien sering tampak lemas, gusi berdarah dan demam
yang hilang timbul. Oleh pasien dan keluarganya tidak segera
memeriksakan diri ke dokter karena dianggap hanya kurang enak
badan saja . Namun sebulan kemudian pasien berobat ke RSU
Sanggau dan dicurigai menderita Anemia Aplastik kemudian dari RSU
Sanggau menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang
Bone Marrow Aspiration (BMA) untuk menegakkan diagnosis. Pada
bulan April 2016 pasien berobat ke Kuching dan pasien dinyatakan
(+) menderita Anemia Aplastik setelah dilakukan pemeriksaan Bone
Marrow Aspiration (BMA). Disarankan untuk melakukan transplantasi
sumsum tulang belakang namun pasien menolak.
RPD
Riwayat Keluhan yang Sama : Sejak April 2016
Riwayat Transfusi Darah : Ada
Riwayat Alergi : Ceftriaxon Inj
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal
RPK
Riwayat Keluhan yang Sama : disangkal
Riwayat Transfusi Darah : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal
RPSosEk
Pasien memiki kebiasaan makan yang baik dan cukup teratur. Pasien
makan 3-5 kali sehari, dengan nasi, sayur dan sumber protein baik
nabati ataupun hewani. Pasien tidak minum kopi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
– TD : 120/80 mmHg
– RR : 20x/menit
– N : 88x/menit
– S : 36,2 °C
STATUS GENERALIS
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), deformitas (-), sekret (-), epistaksis (-)
Mulut : Bibir simetris, sianosis (-), mukosa lidah merah muda, tonsil T1-T1, caries
(-) , Perdarahan gusi sebelah kanan.
Tenggorokan : Tonsil T1-T1 tenang, kripta (-)
Leher : Trakea di tengah, thyroid tidak terlihat membesar, KGB tidak teraba
membesar.
Ekstremitas:
Akral Hangat, capillary refill time < 2 detik, edema (-),sianosis (-),
jejas dan kelainan bentuk (-)
B. Morfologi Darah
Eritrosit : Anemia normokrom normositer
Leukosit : Leukositopenia
Trombosit : Trombositopenia
Kesan : Pansitopenia
DIAGNOSA
Diagnosa Kerja :
Anemia Aplastik
Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan Apusan
Darah Tepi
Pemeriksaan Bone
Marrow Aspiration (BMA)
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Prognosis
– Bed Rest
– Diet TKTP – Quo ad vitam : dubia ad malam
Medikamentosa – Quo ad fungtionam: dubia ad malam
– IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm – Quo ad sanationam: dubia ad malam
(makro)
– Inj. Asam Traneksamat
500mg/8jam
– Inj. Ranitidine 50mg/12 jam
– Inj. Metilprednisolon Terapi Definitif :
125mg/12 jam Transplantasi Sumsum
– Transfusi PRC 500cc Tulang
Premedikasi Inj
Dexametasone 1 amp
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
ANEMIA aplastik
Anemia Aplastik adalah sindrom kegagalan
sumsum tulang yang ditandai dengan
pansitopenia dan hipoplasia sumsum tulang.
Anemia Aplastik merupakan keadaan yang
disebabkan berkurangnya sel darah dalam darah
tepi, sebagai akibat terhentinya pembentukan
sel hemopoetik dalam sumsum tulang.
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika
Anemia Aplastik
Serikat memiliki
termasuk
angka kejadian
penyakit yang
jarang • 2: 1.000.000
penduduk.
ditemukan.
Anemia Aplastik
Anemia Aplastik
lebih sering
dapat terjadi
terjadi di Asia,
pada segala
4-14 penderita
umur, terutama
per 1 juta
> 6 tahun.
penduduk.
ETIOLOGI
• Kelainan kongenital
PRIMER • Idiopatik (50-70%)
Kerusakan
pada microenvironment
MANIFESTASI
KLINIS ANEMIA APLASTIK Non
Organomegali
PANSITOPENIA
Perdarahan
Mudah terjadi Kulit (ekimosis)
Sindrom Anemia
Infeksi Mukosa
(epistaksis, gusi
pucat, sakit
Febris berdarah)
kepala, palpitasi
Ulkus Organ dalam
dan mudah lelah
Sepsis (melena,
hematemesis)
DIAGNOSIS
1. Satu dari tiga sebagai berikut:
• Hemoglobin kurang dari 10 g/Dl atau hematokrit kurang dari 30% (hemoglobin normalnya 13,8
– 17,2 g/dL pada laki-laki dan 12- 15,6 g/dL pada perempuan dan hematokrit pada laki-laki 41-
50%, pada perempuan 35-46%. Berbeda tiap klinik atau rumah sakit).
• Trombosit kurang dari 50x109/L (normalnya 150-450x109/L)
• Leukosit kurang dari 3,5x109/L (normalnya 4,5-10x109/L)
2. Dengan retikolosit < 30x109/L (<1%)
3. Dengan gambaran sumsum tulang (harus ada specimen yang adekuat):
• Penurunan selularitas dengan hilangnya atau menurunnya semua sel hemopoetik atau
selularitas normal oleh hyperplasia eritroid fokal dengan deplesi seri granulosit dan
megakariosit.
• Tidak adanya fibrosis yang bermakna atau infiltrasi neoplastik
4. Pansitopenia karena obat sitostatika atau radiasi terapeutik harus dieklusi.
Gambar B. Sumsum tulang penderita
Gambar A. Sumsum tulang normal anemia aplastik, tampak hipoplasia dan
dominansi jaringan lemak
KLASIFIKASI
• Pemberian Antibiotika
Terapi • Tranfusi Darah
Suportif
Berakhir dengan remisi sempurna. Hal ini jarang terjadi kecuali bila
iatrogenik akibat kemoterapi atau radiasi. Remisi sempurna biasanya
terjadi segera.