KLORIDA DAN
IODISASINYA
KELOMPOK I :
Retno sayu wiwit (4301408003)
Dahlia kusumaningtyas (4301408012)
Adi pramudianto (4301408019)
Ayu dwi listyowati (4301408028)
Renny nuri (4301408062)
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari metode rekristalisasi NaCl dengan penambahan bahan
pengikat pengotor.
2. Mengetahui metode iodisasi garam NaCl.
3. Menghitung kadar NaCl
B. LANDASAN TEORI
Rekristalisasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
memurnikan padatan. Metode rekristalisasi dilakukan berdasarkan pada
perbedaan daya larut antara zat yang dimurnikan dengan pengotor dalam suatu
pelarut tertentu. Pemurnian dengan metode rekristalisasi banyak dilakukan di
laboratorium atau industri untuk meningkatkan kualitas suatu zat/bahan. Pada
prinsipnya zat yang akan dimurnikan dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dipanaskan dan diuapkan kembali. Bahan pengotor yang tidak dapat dilarutkan
dapat dipisahkan dari larutan dengan cara penyaringan, sedangkan bahan
pengotor yang mudah larut akan berada dalam larutan.
Syarat pelarut dapat dipakai pada proses rekristalisasi adalah :
1. Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang
dimurnikan dengan zat pengotor.
2. Tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal.
3. Mudah dipisahkan dari kristal.
4. Bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan kristal)
Jadi bahan pengikat pengotor adalah bahan atau zat yang dapat
digunakan untuk mengikat zat-zat asing yang keberadaannya tidak
dikehendaki dalam zat murni. Untuk itu perlu adanya suatu usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan kemirnian NaCl pada garam, salah
satunya adalah dengan iodisasi.
C. Alat dan Bahan
Bahan : Alat :
1. Garam krosok neraca digital
2. Serbuk CaO tungku pemanas
3. Larutan Ba(OH)2 buret 25 ml
4. Larutan (NH4)2 CO3 erlenmeyer 25 ml (3 buah)
5. HCI pekat pipet tetes (2 buah)
6. Akuades gelas arloji
7. Larutan KIO3 1000 ppm gelas beker
8. Larutan HNO3 0,1 M
9. Larutan AgNO3 0,1 N
10. Kertas indikator pH universal.
D. Cara Kerja
1. Pemurnian NaCl
Dalam tahap ini dilakukan pemanasan aquades sebanyak 25 ml
dalam bekerglass sampai mendidir babarapa saat. Kemudian dimasukkan
sebanyak 2,5 gr garam dapur dalam air panas sambil diaduk dan dipanaskan
lagi sampai mendidih lalu disaring. Setelah itu ditambahkan CaO 0,1 gram dan
Ba(OH)2 0,05 M tetes demi tetes sampai tidat terbentuk endapan lagi.
Ditambahkan lagi kira-kira 10 ml larutan (NH4)2CO3 0,05 M tetes demi tetes
sampai tidak terbentuk endapan. Larutan dibiarkan selama 10 menit lalu
disaring, dan filtratnya dinetralkan dengan HCl encer (diuji dengan indikator
universal), larutan diuapkan sampai kering. Kemudian kristal yang diperoleh
ditimbang, disamping itu endapan pengotor yang diperoleh dikeringkan dan
timbang.
2. Penetuan Kadar NaCl
Sebanyak 250 gr sampel garam dapur dilarutkan dalam 10 ml
akuades (labu takar), dipindahkan kedalam erlenmeyer kemudian
disek pH-nya, jika terlalu asam ditambah dengan NaHCO3 dan jika
terlalu basa ditambah dengan HNO3 sampai pHnya netral. Setelah
itu ditambahkan indikator K2CrO4 5% sebanyak 1ml kemidian
larutan dititrasi dengan larutan AgNO3 0,1 N sampai larutan
berwarna merah bata. Ion perak dari AgNO3 akan bereaksi dengan
ion Cl- menghasilkan endapan putih. Proses titrasi diulang sebanyak
2 kali.
3. Iodisasi NaCl
Dalam iodisasi NaCl, sebanyak 1 gram garam meja
desemprot dengan larutan KIO3 secara merata.
Perbandingan KIO3 dengan garam meja yaitu 10 ml larutan
KIO3 untuk 10 gram garam meja. Kemudian diangin-
anginkan lalu diuji dengan meneteskan amilum pada
sedikit garam yang telah diiodisasi. Hasil positif bila
memberikan warna biru keunguan.
E. HASIL PENGAMATAN
Warna garam sebelum dimurnikan : putih keruh
Bentuk kristal garam sebelum dimurnikan : bongkahan
Warna garam setelah dimurnikan : putih bersih
Bentuk kristal garam setelah dimurnikan : serbuk putih halus
Volume Ba(OH)2 yang diperlukan : 4,5 ml
Volume (NH4)2CO3 yang diperlukan : 7,2 ml
Berat endapan pengotor hasil rekristalisasi garam : 0,3547 gram
Berat kristal hasil rekristalisasi : 1,7777 gram
Warna garam hasil iodisasi + amilum : tidak ada perubahan
Kadar NaCl garam kotor :
Kadar NaCl hasil rekristalisasi : 67,47 mL
Data titrasi :
Volume AgNO3 yang diperlukan = 4,9 mL