Tutorial 5B
Dr. Hendarsari N hamzah
Anggota Kelompok
Deskin (1361050003)
Luh Kadek Shastri U.W (1361050018)
TheresiaVerawati Lumban G. (1361050035)
Donna Melinda (1361050063)
Dwijudio Immanuel (1361050080)
Yessi Henny Gloria (1361050101)
Hana Rosyana Puspita (1361050114)
Ridwan Nugraha (1361050123)
Maureen Tesalonika (1361050230)
Tujuan Pembelajaran
Penanganan
Organ-
Mekanisme organ yang
berperan
Nyeri
Perut
Embriologi Saluran Cerna
Embriologi Susunan Pencernaan
Mulai terbentuk pada mudigah berumur 22 pelipatan
mudigah kearah cephalo caudal dan lateral rongga
yang dibatasi entoderm tercakup ke dalam mudigah
usus sederhana.
Pada bagian kepala dan ekor mudigah, usus sederhana
membentuk tabung buntu masing-masing :
Fore gut
Hind gut
Mid gut
Perkembangan Usus Sederhana Depan
Oesopagus
mudigah berumur ± 4 minggu, muncul diverticulum
tracheo – bronchiale dipisahkan dari bagian dorsal
fore gut melalui septum oesopago – tracheale usus
sederhana depan :
Bagian ventral : primordium pernafasan
Bagian dorsal : oesopagus
Perkembangan…
Lambung
Pertumbuhan lambung pada minggu ke-4
pelebaran usus depan yang berbentuk kumparan
Duodenum
Bagian akhir fore gut dan bagian atas mid gut
Duodenum mengambil bentuk lengkung seperti
huruf “C” dan akhirnya terletak retroperitonial
Hati dan Kandung Empedu
Pertumbuhannya dikenal sebagai diverticulum hepatis
Terdiri atas berkas-berkas sel yang berproliferasi dan
menembus lempeng mesoderm hubungan tunas hati
dan duodenum menyempit saluran empedu
tonjolan ke ventral yang menghasilkan kandung
empedu dan ductus cysticus.
Pancreas
Dibentuk oleh:
Tunas pancreas dorsal
Tunas pancreas ventral
Tunas pancreas berhubungan erat dengan ductus
choledochus
Ketika duodenum berputar ke kanan dan membentuk huruf C,
tunas pancreas ventral bergeser ke dorsal, di bawah dan
dibelakang tunas pancreas dorsal
Perkembangan Usus Sederhana Tengah
(mid gut)
• Caecum
Mempunyai 2 lubang:
1. Ostium ileo- caecalis
2. Ostium appendicis
vermiformis
• Appendix Vermiformis
– lymphoid nodules (a
lymphoid organ)
Intestinum crassum
Flexura coli
sinistra
Flexura coli
dextra
Intestinum crassum
Overlying taenia omentalis
Haustrae
Taenia liberae
Appendices epiploicae
Intestinum crassum
Histologi Saluran Cerna
Struktur Umum Saluran Cerna
1. LAPISAN MUKOSA, terdiri dari 3 lapisan
Lapisan epitel
Lapisan / lamina propria
Lapisan muskularis mukosa
Bibir
Terdapat otot lurik dan
daerah peralihan dari epitel
mulut yang tidak berlapis
tanduk menjadi epitel OM (mukosa mulut), S (kulit), F (folikel rambut), V
bertanduk di kulit (vermilion), M (otot rangka), G (kelenjar liur minor)
LIDAH
Permukaan bawahnya licin
Permukaan atasnya kasar, karena
adanya PAPIL2 LIDAH
K+ K+ K+
H+
-P
HCO3- HCO3 + H+
H2CO3
Karbonik anhidrase
H2O H2O H2O
Faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi getah
lambung
1. Fase Sefalik: rangsangan dari dalam kepala, bau, mengunyah dan menelan
makanan.
4. Prostaglandin
Enzim-enzim Pankreas
Proteolitik :
Tripsin :
Memecah peptida pada gugus asam amino basa
Khimotripsin :
Memecah ikatan peptida pada asam amino tidak bermuatan
seperti asam amino aromatik
Elastase :
Memecah ikatan asam amino glisin, alanin, dan serin
ENTEROKINASE
Tripsinogen Tripsin
TRIPSIN
Khimotrisinogen Khimotripsin
Enzim-enzim Pankreas
Karbokpeptidase
Eksopeptidase: memecah ikatan terminal karboksi peptida
Sehingga membebaskan asam amino tunggal
Amilolitik enzim
∝-Amilase : Memecah Ikatan 1,4 Glikosida
Lipolitik Enzim
Trigliserida Lipase Monogliserida
(Triasil Gliserol) + Asam Lemak
Kolestero Esterase
Ribonuklease dan Deoksiribonuklease
Empedu
Susunan
1. Natrium bikarbonat, natrium chlorida
2. Asam Empedu
Primer : Asam kolat, Asam kenodeoksi
Sekunder: Asam deoksi kolat asam litho kolat
3. Lestin
4. Kolesterol
5. Pigmen empedu (bilirubin)
6. Protein
7. Hasil metabolisme dan sekresi hati, seperti hasil
detoksikasi obat
Getah Usus
Enzim-enzim getah usus
1. Aminopeptidase
Eksopeptidase: Menghidrolisis ikatan peptida
disebelah asam amino terminal dipeptidase
2. Disakharidase I
Maltase (∝- Glukosidase):
Memisahkan glukosa dari 1-4 oligo-sakharida
Isomaltase (∝-Dekstrinase):
Menghidrolisa ikatan 1-6 ∝- limit dektrin
Laktase (β – Galaktosidase) :
Memisahkan galaktosa dari laktosa
Sukrase:
Menghidrolisis sukrosa
Enzim-enzim Getah Usus
3. Fosfatase
Memisahkan fosfat dari fosfat organik
4. Polinukleotidase
Memecah asam nukleat menjadi nukleotida
5. Nukleosidase (nukleosida fosfolirase)
Memecah nukleosida menjadi basa nitrogen dan
pentosa fosfat
6. Fosfolipase
Memecah fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak,
fosfat, dan basa kholin.
Fisiologi Saluran Cerna
Mulut
Gigi
Lidah
Saliva: amilase,mukus,lisozim
Refleks liur: sederhana dan terkondisi
Terdapat pengaruh otonom pada sekresi liur
Simpatis: menghasilkan liur dengan volume terbatas,kental
dan kaya mukus
Parasimpatis: menghasilkan liur dengan jumlah banyak,encer
dan kaya enzim
Faring dan Oesofagus (1)
Tahap Orofaring: Pemindahan bolus dari mulut ke
oesophagus.
1. Menghambat pusat pernapasan di batang otak
2.Elevasi uvula mencegah makanan masuk ke hidung
3.Posisi lidah menekan langit-langit keras agar makanan tidak
kembali ke mulut
4.Epiglotis ke belakang menutupi glotis agar makanan tidak
masuk saluran nafas
Faring dan Oesophagus (2)
Tahap Oesophagus:
Ada 2 sfringter yaitu: sfringter faringoesofagus,sfringter
gastroesofagus
Terdapat gelombang peristaltik primer dan gelombang
peristaltik sekunder
Gaster
Pada bagian fundus gaster tidak mengandung makanan hanya
mengandung kantung gas
Pada bagian corpus gaster yang relatif tenang tanpa
mengalami percampuran makanan,makanan disimpan
Pada bagian antrum gaster terjadi pencampuran makanan
dengan sekresi lambung untuk menghasilkan kimus
Pengosongan Gaster
1. Lemak: adalah perangsang paling kuat untuk menghambat
motilitas lambung, penyerapan lemak hanya di dalam lumen
usus halus.
2. Asam: karena lambung mengeluarkan HCL maka kimus
yang masuk ke duodenum sangat asam, kimus ini di netralkan
oleh natrium bikarbonat yang disekresikan ke dalam lumen
usus halus terutama dari pankreas.
Usus Halus
Segmentasi: motilitas pada usus halus yang berupa kontraksi
otot polos yang berulang dan berbentuk cincin di sepanjang
usus halus.
Fungsi segmentasi: mencampur kismus dengan getah
pencernaan,memajaan semua kismus ke permukaan absorptif
mukosa usus halus lalu menggerakan kismus menelusuri usus
halus.
Usus Halus
Migrating motility complex di atur oleh hormon motilin
dapat di hambat oleh adanya makanan yang masuk.
Kontrol Katub: Pertemuan ileum dengan usus besar
Sfringter ileosekum
Usus Halus
Mikrovilus mengandung 3 enzim: enterokinase,disakaridase
(maltase,sukrase,laktase), aminopeptidase
Semua produk pencernaan diserap oleh usus halus kecuali
kalsium dan besi yang hanya di serap jika dibutuhkan tubuh.
Penyerapan hanya terjadi di duodenum dan jejunum sedikit di
ileum.
Usus Halus
Meningkatkan luas permukaan usus halus:
1. Permukaan dalam usus halus membentuk lipatan-lipatan
sirkuler memanjang (3x)
2. Vilus (10x)
3. Mikrovilus (20x) setiap epitel memiliki 3000-6000
mikrovilus.
Sekresi Pankreas (1)
3 jenis enzim pankreas: enzim proteolitik, amilase pankreas,
lipase pankreas
Enzim Proteolitik: Tripsinogen,kimotripsinogen dan
prokarboksipeptidase masing-masing dalam bentuk inaktif.
Tripsinogen pada lumen duodenum di aktifkan menjadi tripsin
oleh enterokinase
Sekresi Pankreas(2)
Tripsin kemudian secara otokatalisis mengaktifkan lebih
banyak pepsinogen.
Pankreas juga menghasilkan inhibitor tripsin yang
menghambat kerja tripsin.
Kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase di ubah tripsin
menjadi bentuk aktif kimotripsin dan karboksipeptidase
Sekresi Pankreas (3)
Amilase pankreas: Pencernaan karbohidrat dengan mengubah
polisakarida menjadi disakarida maltosa dalam bentuk aktif.
Lipase pankreas: satu-satu nya enzim yang bisa mencerna
lemak,menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan
asam lemak yang dapat di cerna tubuh.
Hati
Empedu mengandung garam empedu.
Pencernaan dan penyerapan lemak melalui aktivitas garam
empedu untuk mengubah gumpalan lemak besar menjadi
emulsi lemak
Pemrosesan metabolik dan di detoksifikasi melalui vena porta
hati
Setelah melewati sirkulasi porta lalu ke vena cava untuk
dialirkan ke jantung di distribusikan ke seleruh tubuh
Usus Besar
Lapisan otot polos longitudinal luar tidak mengelilingi usus
besar secara penuh terdiri dari 3 lapisan pita otot longitudinal
terpisah taenia coli dan haustra.
Motilitas utama colon adalah kontraksi haustra.
Gerakan masa: mendorong isi colon ke bagian distal usus besar
tempat bahan disimpan sampai terjadi defekasi.
Usus Besar
Refleks gastrokolon: memindahkan isi usus halus ke usus
besar mendorong isi kolon ke dalam rektum.
Feses di keluarkan oleh refleks defekasi yaitu sfringter ani
internus dan sfringter ani externus.
Sekresi kolon NaHCo3 dan mukus
Proses Lapar
Pusat pengaturan makan
Proses Lapar
Sensasi rasa lapar disebabkan oleh keinginan akan makanan
dan beberapa pengaruh fisiologis:
Lipostatik
Hormon peptida pada organ pencernaan
Glukostatik
Termostatik
Neurotransmitter
Kontraksi duodenum dan lambung
Lipostatik
Apabila suhu dingin atau suhu tubuh kita di bawah set point, maka
hipotalamus akan meningkatkan nafsu makan kita.
Kontraksi duodenum dan lambung
Fermentasi zat
makanan yang tidak FLATUS
dicerna
Pewarnaan Feses
Karakteristik Feses
Karakteristik Normal Abnormal