INDUSTRI
Leterature :
Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second
Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 4
(1) Pada level peralatan, terdapat perbedaan dalam jenis sensor dan
aktuator yang digunakan dalam dua katagori industri tersebut :
Dalam industri proses, peralatan yang digunakan kebanyakan untuk
loop-loop kendali kimia, termal, atau operasi-operasi yang sejenis;
Dalam industri manufaktur diskrit, peralatan yang digunakan adalah
untuk pengendalian aktivitas mekanis.
(2) Pada level di atasnya, perbedaannya adalah :
Dalam industri proses, yang dikendalikan adalah unit-unit operasi;
Dalam industri manufaktur diskrit, yang dikendalikan adalah mesin-
mesin produksi dan stasion kerja.
(3) Pada level ke tiga, perbedaannya adalah :
Dalam industri proses, yang dikendalikan adalah interkoneksi
antara unit-unit operasi pemrosesan;
Dalam industri manufaktur diskrit, yang dikendalikan adalah
interkoneksi antara mesin-mesin.
(4) & (5)
Pada level ke empat dan ke lima, sistem kendalinya sangat mirip
untuk kedua katagori industri tersebut, perbedaannya hanya pada
jenis operasinya.
4,0 Continuous
analog variable
Variable or parameter value
3,0
Discrete variable
other than binary
2,0
Discrete binary
variable signal
1,0 (0 or 1)
Pulse data
Time
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 6
Variabel (atau parameter) kontinu adalah sesuatu yang sifatnya
terus-menerus, tidak terputus selama waktu manufaktur. Variabel
kontinu pada umumnya analog, yang berarti dapat diambil sesua-
tu nilai dalam daerah jangkau (range) tertentu. Operasi produksi
baik dalam industri proses maupun dalam industri manufaktur
diskrit memiliki karakteristik variabel kontinu. Sebagai contoh :
gaya, temperatur, laju aliran, dan kecepatan. Semua variabel
tersebut adalah kontinu selama waktu proses, dan dapat diambil
sesuatu nilai dalam daerah jangkau tertentu.
Variabel (atau parameter) diskrit adalah sesuatu yang memiliki
hanya satu nilai pada suatu daerah jangkau tertentu. Jenis varia-
bel diskrit yang paling umum adalah biner, yang berarti memiliki
dua kemungkinan nilai, on atau off, tertutup atau terbuka, dan
seterusnya. Contoh variabel dan parameter biner diskrit adalah :
saklar batas terbuka atau tertutup, motor on atau off, dan benda-
kerja ada atau tidak ada dalam alat pengencang. Tidak semua
variabel (parameter) diskrit adalah biner. Ada kalanya variabel
memiliki lebih dari dua kemungkinan nilai, tetapi bukan tak ber-
hingga, yaitu variabel diskrit selain biner. Contoh : jumlah part
dalam suatu operasi produksi yang dihitung secara harian, dan
tampilan pada tacometer digital. Bentuk khusus variabel (dan pa-
rameter) diskrit adalah data pulsa, yang terdiri dari deretan pulsa.
Deretan pulsa dapat digunakan untuk mengidentifikasikan jumlah
barang; sebagai contoh jumlah part yang lewat pada suatu kon-
veyor mengaktifkan suatu fotosel dan menghasilkan pulsa untuk
setiap part diskrit. Sebagai parameter proses, deretan pulsa da-
pat digunakan untuk menjalankan motor langkah (stepper motor).
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 7
KONTROL KONTINU VERSUS
KONTROL DISKRIT
Sistem kontrol industri yang digunakan dalam industri proses
pada umumnya menggunakan sistem kontrol kontinu sedangkan
pada industri manufaktur diskrit menggunakan sistem kontrol
diskrit. Perbandingan antara kedua sistem kontrol tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Adjusment Measured
to input variables
parameters
Contoller
Index of
Performance performance
target level
Kelemahan sistem ini adalah : tindakan pembandingan dilakukan
setelah gangguan terjadi pada output proses.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 11
Kontrol Hantaran Kedepan (Feedforward Control)
Strategi kontrol hantaran kedepan ini bertujuan untuk mengantisi-
pasi efek gangguan yang akan mengacaukan proses dengan cara
mensensor dan mengkompensasikannya sebelum ganggaguan ter-
sebut mempengaruhi proses. Dalam gambar di bawah ini elemen-
elemen kontrol hantaran kedepan mensensor gangguan yang ada
dan melakukan koreksi dengan mangatur parameter proses dan
mengkompensasikannya untuk setiap gangguan yang terjadi pada
proses. Dalam kondisi ideal kompensasi ini sangat efektif, tetapi
pada kenyataannya sering terjadi penyimpangan dalam pengukuran
umpan balik, operasi aktuator, dan algoritme pengendalian, sehing-
ga sistem kontrol ini biasanya dikombinasikan dengan kontrol
umpan balik seperti terlihat dalam gambar.
Disturbance
Adjusment
Measured
to input
variables
parameters
Feedforwad
Contoller
control elements
Index of
Performance performance
target level
Kontrol dengan pengaturan dan kontrol hantaran kedepan lebih
sesuai digunakan untuk industri proses dari pada manufaktur
produk diskrit.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 12
Optimisasi Keadaan Tetap (Steady State Optimization)
Istilah optimisasi keadaan-tetap mengacu pada kelas teknik optimi-
sasi dimana proses menunjukkan karakteristik sebagai berikut :
(1) Terdapat indeks performansi yang telah didefinisikan dengan
baik, seperti biaya produksi, laju produksi, atau hasil proses;
(2) Hubungan antara variabel proses dan indeks performansi dike-
tahui (dalam model matematik);
(3) Nilai parameter sistem yang mengoptimasi indeks performansi
tersebut dapat ditentukan secara matematik.
Input parameters Output variables Performance
measure
Process
Adjusment (1)
to input Index of
parameters performance (IP)
Contoller
(3)
Algorithm to (2)
determine optimum Mathematical model
input parameter of process and IP
values
Adjusment
to input
parameters
Modification Measured
variables
Decision
Adaptive
controller Index of
Identification performance
Enterprise
5
Fungsi kontrol proses dibagi
level Data
flow
Data flow atas tiga level, yaitu :
Coordination
(1) kontrol dasar (basic
4 Plant level 3
control
control),
Cell or system Data
• kontrol prosedur
3
level flow (procedural control),
• Kontrol koordinasi
Data (coordination control).
flow Procedural
2 Machine level 2
control
Data
flow
1 Devise level Basic control 1
Data collection
(a)
Control
commands Process variables
Computer Process
(b)
Control
commands Process variables
Computer Process
Data collection
(c)
(a) pemonitoran proses,
(b) kendali proses loop terbuka, dan
(c) kendali proses loop tertutup.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 21
Perbedaan antara pemonitoran proses dan proses kontrol :
• dalam pemonitoran proses (gb.a), komputer digunakan
untuk mengumpulkan data dari proses, sedang
• dalam kendali proses (gb. b & c), komputer mengatur
proses.