Anda di halaman 1dari 18

REHABILITASI JANTUNG FASE I

PADA TN. I DENGAN ASD POST


RHC
Nuryani, Prajatiya, Ririn, Siti
Tinjauan Teori

Rehabilitasi jantung merupakan konsep mobilisasi dini


yang bertujuan untuk memulihkan kondisi fisik
pasien, mencegah tirah baring lama, menurunkan
angka kesakitan dan kematian, serta meningkatkan
kualitas hidup.
Tinjauan Teori

 Fase I
 saat pasien masih dirawat di RS sd pasien pulang
 Tujuannya mempersiapkan pasien agar dapat melakukan kegiatan sehari
hari secara mandiri di rumah setelah keluar dari RS
 Fase II
 Setelah pasien pulang dari RS s.d 3 bulan (12x pertemuan)
 Menghambat progresifitas atau perkembangan penyakit lebih jauh dengan
prevensi khusus
 Mempersiapkan penderita untuk kembali bekerja dan melakukan aktivitas
sehari hari yang optimal termasuk di dalamnya aktivitas seksual
 Membuat dan membantu pasien dalam program latihan secara aman dan
efektif
Tinjauan Teori

 Fase III
 setelah menjalani evaluasi dari program rehabilitasi fase II
 Fase IV
 Dilaksanakan secara mandiri oleh penderita di rumah atau
lingkungan masyarakat seperti klub jantung sehat
Tinjauan Teori

Medical Psycological Social Health


goals goals Goals service
goals
Tinjauan Teori

Stratifikasi • Intensitas tinggi


rendah >75%

Stratifikasi • Intensitas sedang


sedang 60% - 75%

Stratifikasi • Intensitas rendah


tinggi 40% – 59 %
Tinjauan Teori

 Pengkajian pasien
 Edukasi dan konseling

 Pengontrolan factor resiko

 Program latihan
Tinjauan Teori

 Pasien kondisi hemodinamik stabil


 Tidak ada sakit dada berulang dalam 8 jam

 Tidak ada tanda – tanda gagal jantung yang


tidak terkompensasi ( sesak pada saat istirahat
dengan ronchi di dasar paru bilateral)
 Tidak ada perubahan signifikan yang baru
pada EKG dalam 8 jam terakhir.
Tinjauan Teori

 Angina pectoris yang belum stabil


 Tekanan darah sistolik > 200 mmHg atau diastolic
> 110 mmHg
 Demam ( suhu tubuh > 37 C )
 Aritmia atrial atau ventrikuler
 Takikardi ( HR > 130X/mnt )
 Gambaran EKG saat istirahat menunjukkan ST
depresi > 2 mm
Tinjauan Kasus

 Identitas
 Tn I 32 th
 Pasien ranap WM 30/9/2018,
 Terapi sildenafil 3x1 tablet.
 1/10/2018 dilakukan RHC. Setelah dilakukan RHC pasien
dirawat kembali di Wisnumurti dan tidak ditemukan tanda
komplikasi RHC.
 Dx Medis : ASD Post RHC
 Indikasi Tindakan Rehab Jantung Fase I
 Entri test
Tinjauan Kasus

 Menjelaskan tujuan, prosedur, komplikasi


 Meminta persetujuan dari pasien dan keluarga
 Mengukur tanda vital pre 6 MWT
Tinjauan Kasus

 Atur posisi pasien digaris start


 Berikan penjelasan ke pasien bahwa test ini menilai
seberapa jauh pasien dapat berjalan selama 6
menit dan tidak boleh berlari dan pandangan mata
ke depan.
 Perawat berdiri dekat garis start selama latihan
jangan berjalan bersama pasien. Setelah pasien
berjalan hidupkan timer.
Tinjauan Kasus

 Jangan berbicara kepada siapapun selama test.


Perhatikan pasien dan jangan lupa menghitung putaran
yang dilalui.
 Perawat memberikan dorongan semangat kepada
pasien. Beritahu pasien waktu test setiap menit ke
2,4,6.
 Hal yang perlu diperhatikan selama latihan. Pasien
apakah nyeri dada selama latihan, sesak nafas, kram
otot, sempoyongan, keringat dingin, pucat.
Tinjauan Kasus

 Tn I melakukan Six minute walk test (6MWT)


dengan jarak tempuh 263 m
 TD istrht : 115/75mmHg TD maks:127/62mmHg
 HR istrht : 98 x/menit HR maks: 100 x/menit
 METS:
Tinjauan Kasus

 Hasil :
 Pasien masuk dalam stratifikasi rendah sehingga
intensitas termasuk intensitas tinggi (>75%)
 Progam latihan kami ambil 75%
 Bila pasien merasa capek bisa dilakukan 500 m
dalam 15 mnt, istirahat 5-10 mnt kemudian
dilanjutkan lagi 500 m dalam 15 mnt
Tinjauan Kasus

 M I : jln kaki/jogging 1000 m/30 mnt atau 2x500 selama 15


mnt
 M II : jln kaki/jogging 1200 m/30 mnt atau 2x600 selama 15
mnt
 M III : jln kaki/jogging1400 m/30 mnt atau 2x700 selama 15
mnt
 MIV : jln kaki/jogging 1600 m/30 mnt atau 2x800 selama 15
mnt
Tinjauan Kasus

 Peran perawat : memberikan edukasi dan konseling kesehatan


pada pasien tentang diit jantung sehat, pengaturan latihan,
aktivitas di rumah, dan edukasi untuk mengontrol faktor resiko.
 Diharapkan pasien bisa menjalankan program therapy jalan
yang telah diresepkan dan menghindari factor resiko yang bisa
menyebabkan serangan berulang.
 Dengan adanya 6MWT kapasitas fungsional penderita penyakit
jantung dapat di ukur dan pelaksanaan bisa secara menyeluruh
sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung bagi penderita
penyakit jantung
Tepuk Hebat

Anda mungkin juga menyukai