Yoga Sol
Yoga Sol
Pembimbing :
dr. Hygea Talita P Toemon, Sp.S
• Nama : Ny. MY
• Usia : 63 Tahun
• Alamat : Dusun Jati Agung
• Pekerjaan : Petani
• Agama : Islam
Anamnesis
RPK :
• Hipertensi (-)
• DM (-)
• Keluhan yang sama dengan pasien (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Present Temuan
Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos Mentis. GCS: E4V5M6
TTV TD: 110/70 mmHg, DN: 86x/m, RR: 20x/m, T: 36,50C
Cephal Normocephal, jejas (-)
Mata CA(-/-), SI (-/-), pupil isokor, RC (+/+)
Hidung NCH (-/-), rhinorea (-), deviasi (-/-)
Telinga Simetris, otorea (-/-)
Thorax Inspeksi : Simetris, bentuk normal
Pulmo Palpasi : fremitus normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : Ves (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Cor Ins : Ictus cordis tidak terlihat
Pal : Ictus cordis tidak teraba
Aus : S1S2 tunggal, Murmur (-), Gallop (-)
Hb 12,0 g/dL N
Ht 32,1 %
Leukosit 8.310 /uL N
Trombosit 199.000 /uL N
GDS 99 mg/dL N
Ureum 36 mg/dL N
Creatinin 1.00 mg/dl N
Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan Kepala
Non Kontras
• Lesi/ massa / SOL bentuk
bulat
• Hidrosepalus obstruktif
Kesan:
• Sol / lesi / massa
metastase ke intrakranial
+ Hidrosepalus
Pemeriksaan Penunjang
X- foto Thorak. AP
• Jantung Normal
DIAGNOSIS
• Diagnosis Klinis
Chefalgia
• Diagnosis Topis
Gangguan intracerebri
• Diagnosis Etiologi
Chefalgia e.c Space Occupying Lesion
TERAPI
• Tumor otak :
Benigna (jinak)
Maligna (Ganas)
• Hematoma Intrakranial
Hematoma Epidural
Hematoma Subdural
Higroma Subdural
Tumor
2. Masalah serebral
a. Peningkatan produksi cairan serebrospinal
b. Bendungan sistem ventricular
c. Menurun absorbs cairan serebrospinal
3. Edema serebral
a. Penggunaan zat kontras yang merubah homestatis otak
b. Hidrsi yang berlebihan dengan menggunakan larutan hipertonik
c. Pengaruh trauma kepala
22
Klasifikasi
BENIGNA
Batas yang jelas, tidak infiltratif dan
hanya mendesak organ-organ sekitar
Secara histologis : struktur sel yang
reguler, pertumbuhan lama tanpa
mitosis
MALIGNA
Mikroskopis : infiltratif atau ekspansi
destruktur tanpa batas yang jelas,
tumbuh cepat serta cenderung
membentuk metastasis dan
rekurensi pasca pengangkatan total
• Klasifikasi tumor otak menurut WHO (modifikasi
dengan adaptasi dari Escourolle) :
• Tumor jaringan neuroepithel
• Tumor nervus kranial dan splinal
• Tumor meningen
• Neoplasma hematopoietic
• Germ cell tumor
• Kista dan tumor-like lesion
• Tumor regio sellar
• Ekstensi lokal dari tumor regional
• Tumor metastasis
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang:
• Elektroensefalografi (EEG)
• Foto polos kepala
• Arteriografi
• Computerized Tomografi (CT Scan)
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Anamnesis
Gejala TIK: nyeri kepala, muntah, papil oedema
Nyeri kepala: intermiten, tumpul, berdenyut, berlokasi di
frontal/oksipital.
( pada p↑ TIK : px bangun pagi dengan nyeri kepala, berkurang
dalam satu-dua jam)
Bayi&anak”: > lingkar Kepala yg progresif
Muntah : pada p↑ TIK timbul setelah bangun, sering bersama
dengan nyeri kepala saat pagi hari.
1. MRI : Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor didalam batang
otak dan daerah hiposisis, dimana tulang mengganggu dalam gambaran yang
menggunakan CT Scan.
2. CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah, ukuran, kepadatan,
jejas tumor, dan meluasnya edema serebral sekunder serta memberi informasi
tentang sistem vaskuler.
3. Biopsy stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan
untuk memberi dasar pengobatan serta informasi prognosis.
4. Rontgen tengkorak : Untuk diagnostic sekurang-kurangnya diambil dari 2 arah,
anteroposterior dan lateral.
Elektroensefalografi (EEG) : Mendeteksi gelombang otak abnormal
30
Penatalaksanaan
Terapi Definitif
Terapi Suportif • Pembedahan
Antikonvulsan • Radiasi
Kortikosteroid • Kemoterapi
• Imunoterapi
Penanganan tumor
Terapi Operatif
Prinsip penangan adalah pengambilan tumor
total,sementara pada tumor ganas tujuanya dekompresi
untuk pengobatan selanjutnya
Tindakan terapi operasi tumor ini khusunya yang ganas
bertujuan untuk mendapatkan diagnosa pasti dan
dekompresi internal mengingat bahwa obat” antiedema tdk
dapat diberikan secara trus menerus.
.
Terapi Konservatif (non operasi)
Radioterapi
• Radioterapi ini untuk tumor kebanyakan mengunakan sinar X dan sinar
gamma
• Tujuan: menghancurkan tumor dengan dosis yang masih dapat
ditoleransi oleh jaringan normal yang ditembusnya.
• Menggunakan terapi megavolte
Immunoterapi
• tumbuhnya suatu tumor disebabkan oleh adanya gangguan fungsi
immunologi tubuh sehingga diharapkan dengan melakukan restorasi
sistem imun dapat menekan pertumbuhan tumor
• diterapkan untuk kasus-kasus tumor jenis glioma (dimana sistem
imunnya menurun)
• obat-obat yang sering digunakan sebagai immuno-modulator antara
lain adalah: BCG/Levamizole, Visivanil, dan PS/K
Prognosis