Combustio
Combustio
Formasi edema
Kehilangan Cairan
Status sikulasi
Luka Bakar
Respon Sistemik
Sistem kardiovaskuler
Sistem Renal
Sistem Gastro Intestinal
Metabolisme
Sistem neuroendokrin
Anemia dan asidosis metabolik
Pertumbuhan dan Perkembangan
Komplikasi
Sistem pulmonal
Sepsis akibat luka
Pembentukan Edema
Injuri pada pembuluh darah menyebabkan
permeabilitas kapiler meningkat
Vasodilatasi menyebabkan peningkatan tekanan
hydrostatik di kapiler
Pindahnya cairan, protein dan elktrolit dr intra
vaskuler ke intersisiel
Permeabilitas sel di area dan sekitar luka bakar
menyebabkan pertukaran elektrolit antara sel
dengan cairan intersisiel.
Sodium masuk ke dalam sel sehingga sodium di
intravaskular berkurang
Potasium ke luar dari sel
Status sirkulasi
Sel darah merah rusak akibar terbakar
Hemokonsentrasi akibat perpindahan cairan
Cardiac out put menurun
Jaringan edema, penurunan aliran darah,
menyebabkan statis pada kapiler
Berkembangnya trombus menyebabkan
iskemik dan jaringan nekrosis
Mikroemboli, adhesi dan agresi platelet
menyebabkan nyeri dan edema
Luka bakar
Luka akibat terbakar tergantung derajat
Sistem kardiovaskular
Pada anak dapat terserang CHF dan
edema pulmonal
Pada infant sirkulasi perifer labil dan
kurang efisien, sehingga komplikasi
mudah terjadi pada umur ini.
Sistem Renal
Kehilangan cairan intravaskuler
menyebabkan sirkulasi di ginjal terganggu
GFR akan normal setelah hari ke-4
Oliguria terjadi pada hari pertama injuri
akibat ARF harus dilakukan resusitasi cairan
yang adekuat
Ureum dan kreatinin darah meningkat
Pada anak jika ARF tidak tertangani maka
akan berkembang menjadi kerusakan ginjal
yang parah
Sistem GI
Perfusi GI dan hati menurun akibat gangguan
aliran darah
Iskemik pada GI akan menjadi nekrosis
43 sd 72 jam pertama asam lambung akan
menurun
Lambung distensi, usus membesar dapat
terjadi
NGT dipasang untuk dekompresi dan
mencegah aspirasi
Makanan diberikan lewat NGT setelah
resusitasi akut
Metabolisme
Katabolisme protein dan lipid
Suhu tubuh meningkat
Hindari evaporasi dan penggunaan
energi
Sistem neuroendokrin
Aktivitasadrenal meningkat
Medula mengeluarkan katekolamin
epinefrin dan norepinefrin
Sekresi aldosteron melepaskan ADH
Anemia dan Asidosis
Metabolik
Hematokrit meningkat karena
hemokonsentrasi dan kerusakan sel darah
merah
Asidosis metabolik disebabkan terganggunya
sistem buffer di karenakan gangguan
konsentarsi potasium, sodium dan chlorida
Kompensasi pada mekanisme respirasi
Kompensasi renal tidak bisa krena gangguan
aliran darah
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Anak dengan luka bakar ≥40% akan
mengalami keterlambatan peningkatan
BB dan TB
Massa tulang yang tidak normal dapat
menyebabkan osteoporosis
Manajemen Terapi
PerawatanEmergensi
Manajemen Luka Bakar Minor
Manajemen Luka Bakar Mayor
Keperawatan Emergensi
Stop proses pembakaran (Burning
Process) : siram dengan air
Posisikan pasien tidur (horizontal)
Selimuti seluruh badan korban dengan
selimut , kecuali kepala
Lepaskan seluruh perhiasan
Kaji kondisi pasien : ABC
Kirim korban ke RS
Manajemen luka bakar minor
Luka dibersihkan dengan sabun dan air
Luka dibersihkan dari debris, bahan kimia,
jaringan mati
Tangani blister dengan tepat
Luka ditutup dengan tulle yang
mengandung ointment (cth sofratule,
daryantulle)
Luka dapat ditutup dengan hydrokoloid
Manajemen luka bakar minor
Luka eritema, purulen, atau ada tanda-
tanda infeksi sistemik (demam, tachikardi)
maka pasien akan dirawat
Ambulasi dini
Evaluasi scar
Manajemen luka bakar mayor
Kajipernafasan dan berikan oksigen,
intubasi atau ventilator
Pasang IV cateter dengan ukuran
terbesar di area yang tdk luka
Lepaskan baju dan perhiasan
Timbang BB
Pasang NGT utk dekompresi (alirkan)
Pasang kateter urin utk monitor out put
Evaluasi derajat luka
Manajemen luka bakar mayor
Hitung cairan sesuai kebutuhan (kolaborasi)
Berikan terapi analgetik iv (kolaborasi)
Cek Lba darah
Kolaborasi utk persiapan pasien
escharotomy/fasciotomy di dada dan
ekstremitas utk menghindari syndrom
kompartemen
Berikan antimicrobial dressing (balutan
antimikroba)
Kaji riwayat injuri dan data lainnya
Berikan anti tetanus vaksin profilaksis
Manajemen Luka akibat
terbakar
Eksisi pada luka bakar jika hemodinamik pasien
sdh stabil
Debridement : dengan memandikan pasien 1 x
sehari (hydroterapi)
Topical antimicrobial agents : untuk mengindari
infeksi dan sepsis
Pentupan luka dengan Biologi skin : Homograft,
xenograft
Penutupan luka dengan sintetik : transparant fim
dressing, calcium alginate hydroactive dressing
Artificial skin : Silikon
Permanent skin : STSG (split thickness skin graft)
Manajemen STSG
STSG adalah graft kulit yang diambil dari kulit
pasien diarea yang tidak terluka
Kulit diambil dengan alat dermatom yang terdiri
dari epidermis, sebagian dermis
Prewatan resipien : Pertahankan balutan sd min 3
hari, hindari infeksi (hati-hati saat mengganti
balutan) kolaborasi dengan operator
Perawatan kulit donor : Balutan dipertahankan 10
sd 14 hari untuk memberi kesempatan epitelisasi
dan menhindari rusaknya epitel baru.
Rehabilitasi
Dilakukan setelah luka tertutup dan
sembuh.
Edukasi pasien dan keluarga saat dirawat
tentang pentingnya rehabilitasi setelah
luka sembuh
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Integritas kulit bd injuri thermal
Resiko gangguan perfusi jaringan bd luka bakar
Nyeri bd trauma jaringan dan terapi
Resiko infeksi
Resiko tidak efektifnya thermoregulasi
Resiko defisit volume cairan
Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko konstipasi dan resiko diare bd pemberian
opiat dan tidak adekuatnya nutrisi
Gangguan mobilisasi fisik
Gangguan Gambaran tubuh
Prubahan proses keluarga
Terima Kasih