Anda di halaman 1dari 38

Combustio

Eka Widiati, SKp


Luka Bakar
 Luka Bakar umumnya dikarenakan
sumber panas (api)
 Dapat disebabkan juga terpapar suhu
terlalu dingin, bahan kimia, listrik, atau
radiasi
 Luka bakar pada anak terbanyak di usia
18 bulan sd 2 tahun
Penyebab luka bakar pada
anak
 Airpanas (anak dibawah 2 tahun)
 Rokok ( anak dibawah 2 tahun/ child
abuse)
 Bahan bakar ( anak diatas 8 tahun)
 Korek api (anak 2 sd 5 tahun)
Karakteristik Luka Bakar
 Responfisiologi, terapi, prognosis
tergantung dari banyaknya jaringan yang
terbakar
Luasnya Luka Bakar
 Presentasi injuri Total Body Surface Area
(TBSA)
TBSA untuk Anak sd Dewasa
Derajat Kedalaman Luka
Bakar
Derajat Satu (superfisial)
 Mengenai epidermis
 Kulit berwarna merah dan sangat nyeri
 Luka terbakar akibat sengatan matahari
tanpa blister (Melepuh)
 Kering
 Sembuh dalam 3 sd 5 hari
 Dirawat untuk mengatasi nyeri dan cairan
Derajat Kedalaman Luka
BakarDerajat Kedalaman Luka
Bakar
Derajat Dua ( Partial Thickness)
 Ada blister (melepuh)
 Mengenai epidermis dan dermis
 Luka pink, merah, nyeri dan basah
 Luka pucat bila ditekan
 Dapat sembuh setelah 10 sd 21 hari, tidak
perlu graft, dengan minimal scar
Derajat Kedalaman Luka
BakarDerajat Kedalaman Luka
Bakar
Derajat Tiga (Full thickness)
 Berwarna merah atau putih, tapi kering
 Rusaknya epidermis, dermis sd subkutan
 Ada sensasi tapi berkurang
 Butuh eksisi dan skin graft
Derajat Kedalaman Luka
BakarDerajat Kedalaman Luka
Bakar
Derajat Empat
 Rusaknya jaringan sd otot, fasia, dan
tulang
 Luka kering
Derajat Luka
First Second Third (Full Thickness)
(Superficial or Deep)

Depth (how Epithelium Epithelium and Epithelium and


deep the burn is) top aspects of the dermis
dermis
How the wound No blisters; dry Moist, oozing Leathery, dry, no
looks pink blisters; Moist, elasticity; charred
white, pink, to red appearance
Causes Sunburn, scald, Scalds, flash burns, Contact with
flash flame chemicals flame, hot
surface, hot
liquids, chemical,
electric
Level of Pain Painful, tender, Very painful Very little pain, or
(sensation) and sore no pain
Healing Time Two to five days; Superficial: five to Small areas may
peeling 21 days. Deep: 21- take months to
35 days heal; large areas
need grafting.
Scarring No scarring; may Minimal to no Scarring present
have discoloration scarring; may
have discoloration
Burn injury is the destruction of the layers of the skin and associated
structures.

1st Degree Burn 2nd Degree Burn 3rd Degree Burn


Tingkat Luka Bakar
berdasarkan American Burn
Association
Minor Moderate Major
Partial <10% TBSA 10-20% TBSA > TBSA
Thickness
burns
Full thickness All
burns
Treatment Out patient, Dirawat di RS Dirawat di
1-2 hari unit luka
dirawat bakar (Burn
Center)
Patofisiologi
 Respon Lokal
 Respon Sistemik
Respon Lokal

 Formasi edema
 Kehilangan Cairan
 Status sikulasi
 Luka Bakar
Respon Sistemik

 Sistem kardiovaskuler
 Sistem Renal
 Sistem Gastro Intestinal
 Metabolisme
 Sistem neuroendokrin
 Anemia dan asidosis metabolik
 Pertumbuhan dan Perkembangan
Komplikasi
 Sistem pulmonal
 Sepsis akibat luka
Pembentukan Edema
 Injuri pada pembuluh darah menyebabkan
permeabilitas kapiler meningkat
 Vasodilatasi menyebabkan peningkatan tekanan
hydrostatik di kapiler
 Pindahnya cairan, protein dan elktrolit dr intra
vaskuler ke intersisiel
 Permeabilitas sel di area dan sekitar luka bakar
menyebabkan pertukaran elektrolit antara sel
dengan cairan intersisiel.
 Sodium masuk ke dalam sel sehingga sodium di
intravaskular berkurang
 Potasium ke luar dari sel
Status sirkulasi
 Sel darah merah rusak akibar terbakar
 Hemokonsentrasi akibat perpindahan cairan
 Cardiac out put menurun
 Jaringan edema, penurunan aliran darah,
menyebabkan statis pada kapiler
 Berkembangnya trombus menyebabkan
iskemik dan jaringan nekrosis
 Mikroemboli, adhesi dan agresi platelet
menyebabkan nyeri dan edema
Luka bakar
 Luka akibat terbakar tergantung derajat
Sistem kardiovaskular
 Pada anak dapat terserang CHF dan
edema pulmonal
 Pada infant sirkulasi perifer labil dan
kurang efisien, sehingga komplikasi
mudah terjadi pada umur ini.
Sistem Renal
 Kehilangan cairan intravaskuler
menyebabkan sirkulasi di ginjal terganggu
 GFR akan normal setelah hari ke-4
 Oliguria terjadi pada hari pertama injuri
akibat ARF harus dilakukan resusitasi cairan
yang adekuat
 Ureum dan kreatinin darah meningkat
 Pada anak jika ARF tidak tertangani maka
akan berkembang menjadi kerusakan ginjal
yang parah
Sistem GI
 Perfusi GI dan hati menurun akibat gangguan
aliran darah
 Iskemik pada GI akan menjadi nekrosis
 43 sd 72 jam pertama asam lambung akan
menurun
 Lambung distensi, usus membesar dapat
terjadi
 NGT dipasang untuk dekompresi dan
mencegah aspirasi
 Makanan diberikan lewat NGT setelah
resusitasi akut
Metabolisme
 Katabolisme protein dan lipid
 Suhu tubuh meningkat
 Hindari evaporasi dan penggunaan
energi
Sistem neuroendokrin
 Aktivitasadrenal meningkat
 Medula mengeluarkan katekolamin
epinefrin dan norepinefrin
 Sekresi aldosteron melepaskan ADH
Anemia dan Asidosis
Metabolik
 Hematokrit meningkat karena
hemokonsentrasi dan kerusakan sel darah
merah
 Asidosis metabolik disebabkan terganggunya
sistem buffer di karenakan gangguan
konsentarsi potasium, sodium dan chlorida
 Kompensasi pada mekanisme respirasi
 Kompensasi renal tidak bisa krena gangguan
aliran darah
Pertumbuhan dan
Perkembangan
 Anak dengan luka bakar ≥40% akan
mengalami keterlambatan peningkatan
BB dan TB
 Massa tulang yang tidak normal dapat
menyebabkan osteoporosis
Manajemen Terapi
 PerawatanEmergensi
 Manajemen Luka Bakar Minor
 Manajemen Luka Bakar Mayor
Keperawatan Emergensi
 Stop proses pembakaran (Burning
Process) : siram dengan air
 Posisikan pasien tidur (horizontal)
 Selimuti seluruh badan korban dengan
selimut , kecuali kepala
 Lepaskan seluruh perhiasan
 Kaji kondisi pasien : ABC
 Kirim korban ke RS
Manajemen luka bakar minor
 Luka dibersihkan dengan sabun dan air
 Luka dibersihkan dari debris, bahan kimia,
jaringan mati
 Tangani blister dengan tepat
 Luka ditutup dengan tulle yang
mengandung ointment (cth sofratule,
daryantulle)
 Luka dapat ditutup dengan hydrokoloid
Manajemen luka bakar minor
 Luka eritema, purulen, atau ada tanda-
tanda infeksi sistemik (demam, tachikardi)
maka pasien akan dirawat
 Ambulasi dini
 Evaluasi scar
Manajemen luka bakar mayor
 Kajipernafasan dan berikan oksigen,
intubasi atau ventilator
 Pasang IV cateter dengan ukuran
terbesar di area yang tdk luka
 Lepaskan baju dan perhiasan
 Timbang BB
 Pasang NGT utk dekompresi (alirkan)
 Pasang kateter urin utk monitor out put
 Evaluasi derajat luka
Manajemen luka bakar mayor
 Hitung cairan sesuai kebutuhan (kolaborasi)
 Berikan terapi analgetik iv (kolaborasi)
 Cek Lba darah
 Kolaborasi utk persiapan pasien
escharotomy/fasciotomy di dada dan
ekstremitas utk menghindari syndrom
kompartemen
 Berikan antimicrobial dressing (balutan
antimikroba)
 Kaji riwayat injuri dan data lainnya
 Berikan anti tetanus vaksin profilaksis
Manajemen Luka akibat
terbakar
 Eksisi pada luka bakar jika hemodinamik pasien
sdh stabil
 Debridement : dengan memandikan pasien 1 x
sehari (hydroterapi)
 Topical antimicrobial agents : untuk mengindari
infeksi dan sepsis
 Pentupan luka dengan Biologi skin : Homograft,
xenograft
 Penutupan luka dengan sintetik : transparant fim
dressing, calcium alginate hydroactive dressing
 Artificial skin : Silikon
 Permanent skin : STSG (split thickness skin graft)
Manajemen STSG
 STSG adalah graft kulit yang diambil dari kulit
pasien diarea yang tidak terluka
 Kulit diambil dengan alat dermatom yang terdiri
dari epidermis, sebagian dermis
 Prewatan resipien : Pertahankan balutan sd min 3
hari, hindari infeksi (hati-hati saat mengganti
balutan) kolaborasi dengan operator
 Perawatan kulit donor : Balutan dipertahankan 10
sd 14 hari untuk memberi kesempatan epitelisasi
dan menhindari rusaknya epitel baru.
Rehabilitasi
 Dilakukan setelah luka tertutup dan
sembuh.
 Edukasi pasien dan keluarga saat dirawat
tentang pentingnya rehabilitasi setelah
luka sembuh
Diagnosa Keperawatan
 Gangguan Integritas kulit bd injuri thermal
 Resiko gangguan perfusi jaringan bd luka bakar
 Nyeri bd trauma jaringan dan terapi
 Resiko infeksi
 Resiko tidak efektifnya thermoregulasi
 Resiko defisit volume cairan
 Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
 Resiko konstipasi dan resiko diare bd pemberian
opiat dan tidak adekuatnya nutrisi
 Gangguan mobilisasi fisik
 Gangguan Gambaran tubuh
 Prubahan proses keluarga
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai