Anda di halaman 1dari 24

SUB SISTEM : PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN KESEHATAN
KELOMPOK 7 :
Maria Menty Tagul Suzan Bessie
Natalia de Araujo Redemptus
Nur Azizah
Referensi
■ Kosen S. 2008. Research priority identification in
three thematic areas : Health Financing, HRH and role
of the non-state sector in Indonesia, Malaysia and
Thailand center for Health policy dan system research
and Development. Final Report. National Institute of
Health R&D. Jakarta
■ Website Litbangkes Indonesia, 2013
■ Symposium NCD REPACT, October 2013
■ WHO, 2012. The WHO Strategy on Research for Health
Existing Condition
■ Pemanfaatan berbagai hasil penelitian dan
pengembangan, penapisan teknologi dan produk
teknologi kesehatan oleh industri dan
masyarakat. Misal : Vaksin Flu burung
■ Keberhasilan pelaksanaan riskesdas dan riset
riset bidang kesehatan lainnya
■ Sejak 2010 telah dimulai program saintifikasi
jamu, Sejak 2012 telah dimulai riset operasional
intervensi budaya
Problem Existing
■ Masih rendahnya penguasaan dan penerapan
teknologi kesehatan oleh SDMK Indonesia
■ Masih rendahnya kontribusi hasil litbankes bagi
pembangunan kesehatan
■ Masih lemahnya sinergi kebijakan pemanfaatan
hasil litbangkes bg pembangunan kesehatan
■ Terbatasnya SDMK dengan kompetensi profesi
peneliti kesehatan
■Terbatasnya kemampuan adopsi dan
adaptasi teknologi kesehatan
■Masih rendahnya kemampuan
masyarakat dalam pemanfaatan hasil
litbangkes
■Hasilnya belum banyak dimanfaatkan
sebagai dasar perumusan kebijakan
dan perencanaan program kesehatan
Pengertian Sub Sistem Litbangkes
■ Sub sistem penelitian dan pengembangan
kesehatan adalah pengelolaan penelitian
dan pengembangan, pemanfaatan dan
penapisan teknologi dan produk teknologi
kesehatan yang diselenggarakan dan
dikoordinasikan guna memberikan data
kesehatan yang berbasis bukti untuk
menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya
Prinsip
a. terpadu, berkesinambungan, dan paripurna;
b. akurat dan akuntabel;
c. persetujuan setelah penjelasan;
d. bekerja dalam tim secara cepat dan tepat;
e. norma agama;
f. kebenaran ilmiah; dan
g. perlindungan terhadap subjek penelitian
dan etik
Tiga Prinsip Etik Dasar
■ Prinsip menghormati harkat martabat
manusia (respect for persons).
– Prinsip ini merupakan bentuk
penghormatan terhadap harkat martabat
manusia sebagai pribadi (personal) yang
memiliki kebebasan berkehendak atau
memilih dan sekaligus bertanggung jawab
secara pribadi terhadap keputusannya
sendiri.
■ Secara mendasar prinsip ini bertujuan untuk:
– menghormati otonomi, yang mempersyaratkan
bahwa manusia yang mampu menalar pilihan
pribadinya harus dihormati kemampuannya untuk
mengambil keputusan mandiri (self-determination),
dan
– melindungi manusia yang otonominya terganggu atau
kurang, mempersyaratkan bahwa manusia yang
berketergantungan (dependent) atau rentan
(vulnerable) perlu diberikan perlindungan terhadap
kerugian atau penyalahgunaan (harm and abuse).
■ Prinsip berbuat baik (beneficence) dan tidak
merugikan (non-maleficence).
– Prinsip etik berbuat baik menyangkut
kewajiban membantu orang lain dilakukan
dengan mengupayakan manfaat maksimal
dengan kerugian minimal. Diikutsertakannya
subyek manusia dalam penelitian kesehatan
dimaksudkan untuk membantu tercapainya
tujuan penelitian kesehatan yang benar-
benar sesuai untuk diaplikasikan kepada
manusia.
■ Prinsip etik berbuat baik, mempersyaratkan
bahwa:
– risiko penelitian harus wajar (reasonable) dibanding
manfaat yang diharapkan;
– desain penelitian harus memenuhi persyaratan ilmiah
(scientifically sound);
– para peneliti mampu melaksanakan penelitian dan
sekaligus mampu menjaga kesejahteraan subyek
penelitian, dan;
– diikuti prinsip do no harm (non maleficence - tidak
merugikan), yang menentang segala tindakan yang
dengan sengaja merugikan subyek penelitian
■ Prinsip tidak merugikan menyatakan bahwa jika
tidak dapat melakukan hal-hal yang
bermanfaat, maka setidak-tidaknya jangan
merugikan orang lain.
■ Prinsip tidak merugikan bertujuan agar subyek
penelitian tidak diperlakukan sebagai sarana
dan memberikan perlindungan terhadap
tindakan penyalahgunaan.
■ Prinsip keadilan (justice).
– Prinsip etik keadilan mengacu pada kewajiban
etik untuk memperlakukan setiap orang
(sebagai pribadi otonom) sama dengan moral
yang benar dan layak dalam memperoleh
haknya. Prinsip etik keadilan terutama
menyangkut keadilan distributif (distributive
justice) yang mempersyaratkan pembagian
seimbang (equitable), dalam hal beban dan
manfaat yang diperoleh subyek dari
keikutsertaan dalam penelitian (distribusi
risiko dan manfaat)
■ Prinsip keadilan dilakukan dengan
memperhatikan, distribusi usia dan gender, status
ekonomi, budaya dan konsiderasi etnik
(kesetaraan dalam perekrutan peserta penelitian )
■ Perbedaan dalam distribusi beban dan manfaat
hanya dapat dibenarkan jika didasarkan pada
perbedaan yang relevan secara moral antara
orang-orang yang diikutsertakan. Salah satu
perbedaan perlakuan tersebut adalah kerentanan
(vulnerability) ( perlindungan khusus bagi
kelompok rentan).
Mengapa Sub sistem ini dianggap penting
untuk diselenggarakan pada SKN 2012 ?
■ Untuk mendapatkan dan mengisi kekosongan data kesehatan dasar
dan data evidence based dengan menghimpun seluruh potensi dan
sumberdaya yg dimiliki bangsa
■ Terbagi menjadi 4 Pusat di Indonesia :
■ Biomedis dan teknologi dasar kesehatan
■ Teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik (1 dan 2 di
Jakarta)
■ Teknologi Intervensi kesehatan masyarakat
■ Humaniora, kebijakan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
(Surabaya)
Biomedis dan teknologi dasar
kesehatan
■Meliputi kegiatan riset untuk
memecahkan permasalahan ditinjau dari
aspek Host, Agent dan Environment
dengan pendekatan biologi molekuler,
bioteknologi dan kedokteran guna
peningkatan mutu upaya kesehatan yg
efektif dan efisien
Teknologi terapan kesehatan dan
epidemiologi klinik
■Meliputi kegiatan riset untuk menilai
faktor resiko penyakit, penyebab
penyakit, prognosa penyakit dan risiko
penerapan teknologi kesehatan,
termasuk obat bahan alam terhadap
manusia guna peningkatan mutu
upaya kesehatan yg efektif dan efisien
Teknologi Intervensi kesehatan
masyarakat
■Meliputi kegiatan riset untuk menilai
besaran masalah kesehatan masyarakat,
mengembangkan teknologi intervensi serta
menilai reaksi lingkungan terhadap
penerapan teknologi dan produk teknologi
guna peningkatan mutu upaya kesehatan
yg efektif dan efisien
Pusat humaniora, kebijakan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat
■ Meliputi kegiatan riset untuk menganalisis
bidang sosial, ekonomi, budaya, etika, hukum,
psikologi, formulasi-implementasi dan evaluasi
kebijakan, perilaku, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat terkait dengan
perkembangan teknologi dan produk teknologi
kesehatan guna peningkatan mutu upaya
yankes yang efektif dan efisien
■ Saat ini Balitbangkes diberikan kepercayaan
untuk “Menentukan Arah” pembangunan
kesehatan 5 tahun mendatang (RPJMN 2015-
2019)
■ Oleh karena itu Balitbangkes melakukan
kajian dengan isu utama menganalisis
prioritas intervensi berdasarkan siklus
kehidupan manusia. (Adopsi dari Swedia)
Empat Fokus pada RPJMN 2015-2019
■ Menuntaskan segala hal yang berhubungan dengan
tujuan RPJPK yaitu : Penurunan AKI, AKA dan Gizi buruk
■ Menghasilkan sesuatu yang kompetitif di bidang
kesehatan dalam hal SDA, SDMK dan teknologi seperti
regen, vaksin, dll
■ Adanya kesinambungan intervensi kesehatan berdasarkan
segmen life cycle. Kesehatan anak sekolah dan kesehatan
kerja diupayakan menjadi program wajib di puskesmas
■ Integrasi JKN dengan upaya kesehatan masyarakat
Identifikasi penelitian penting pada 3 area kajian
utama di Indonesia (Kosen, 2008)
Health Financing
■ Development of SHI systems
■ Effectiveness of current health care spending
■ Financing of “public goods” programs and essential public health service
HRH
■ Health workers in underserved areas
■ Uneven distribution of trained health workers
■ Impact of decentralization in the health sector on human resources management
Role of Non-State Sector
■ Regulations, licensing, accreditation and oversight of private health care facilities
■ Role of Private health sector in serving the poor
■ Quality and patterns of care provided in private facilities and how to influence
them
Research Strategy has 5 interelated goals
(WHO,2012)
■ Organization (Strengthening of the research culture in WHO
so that the organization can lead by example)
■ Priorities (Focusing research globally on priority health
needs)
■ Capacity (helping to strengthen national systems for health
research)
■ Standards (promoting good practice in research, with WHO
setting norm and standart )
■ Translation (Strengthening links between health research
and health policy and practice)

Anda mungkin juga menyukai