Hukum Perkawinan Dalam Syariat Islam
Hukum Perkawinan Dalam Syariat Islam
ISLAM
Pengertian Perkawinan
• Perkawinan berasal dari kata nikah yang menurut bahasa
artinya mengumpulkan, saling memasukan, dan digunakan
untuk arti bersetubuh (wathi). Sedangkan menurut istilah
hukum Islam, perkawinan menurut syara’ yaitu akad yang
ditetapkan syara’ untuk membolehkan bersenangsenang
antara laki-laki dengan perempuan dan menghalalkan
bersenang-senangnya perempuan dengan laki-laki
• Pernikahan adalah suatu akad antara seorang pria dengan
seorang wanita atas dasar kerelaan dan kesukaan belah
pihak (calon suami isteri), yang dilakukan oleh pihak lain
(wali) menurut sifat dan syarat yang telah ditetapkan syara’
untuk menghalalkan percampuran antara keduanya,
sehingga satu sama lain saling membutuhkan menjadi
sekutu sebagai teman dalam rumah tangga
Syarat dan Rukun Pernikahan
Rukun perkawinan itu terdiri atas:
• Adanya calon suami dan isteri yang akan melakukan perkawinan.
• Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita.
• Adanya dua orang saksi.
• Sighat akad nikah, yaitu ijab kabul yang diucapkan oleh wali atau wakilnya dari pihak
wanita, dan dijawab oleh calon pengantin lakilaki
Syarat-syarat sahnya perkawinan:
• Syarat calon pengantin pria: Terang (jelas) bahwa calon suami itu betul laki-laki. Jelas
orangnya., Tidak terdapat halangan perkawinan., Beragama Islam., Calon mempelai laki-
laki itu tahu betul calon isterinya halal baginya, Tidak karena paksaan, dan Tidak sedang
mempunyai istri empat.
• Syarat calon pengantin wanita: Beragama Islam atau ahli atau beragama meskipun Yahudi
atau Nasrani, Jelas bahwa ia perempuan, Jelas orangnya., dan Tidak terdapat halangan
perkawinan.
• Syarat-syarat wali: Laki-laki, Dewasa, Mempunyai hak perwalian, Tidak terdapat halangan
perwaliannya, dan Berakal dan adil (tidak fasik).
• Syarat-syarat saksi: Minimal dua orang laki-laki, Hadir dalam ijab qabul, Dapat mengerti
maksud akad, Islam, danDewasa dan berakal.
• Ijab qabul syarat-syaratnya: Adanya pernyataan mengawinkan dari wali, Adanya
pernyataan penerimaan dari calon mempelai pria, Memakai kata-kata nikah, tazwij, atau
terjemahan dari kata nikah dan tazwij, Antara ijab dan qabul bersambungan, Antara ijab
dan qabul jelas maksudnya, Orang yang berkait ijab qabul tidak sedang ihram haji/ umrah,
dan Majlis ijab dan qabul itu harus dihadiri minimum empat orang, yaitu calon mempelai
pria atau wakilnya, wali dari mempelai wanita atau wakilnya, dan dua orang saksi
Tujuan perkawinan yaitu:
• &
• Terima Kasih