6. Imunisasi BCG
7. Pencatatan dan Pelaporan
a. Pencatatan
formulir daftar suspek yg diperiksa dahak
(TB 06)
formulir permohonan lab (TB 05)
kartu pengobatan (TB 01)
kartu identitas penderita (TB 02)
b. Pelaporan
formulir daftar suspek yg diperiksa dahak
(TB 06)
registrasi kohort pengobatan penderita TB
8. Penyuluhan
Dilakukan di dalam & di luar gedung
STRATEGI DOTS
• Pengawasan langsung menelan obat jangka
pendek
• Sejak th 1994
• Tujuan :
mencapai angka kesembuhan yg tinggi
mencegah drop out pengobatan
mengatasi efek samping obat jk timbul
mencegah resistensi obat
Kunci utama dlm strategi DOSTS
1. Komitmen
2. Penegakan diagnosis yg benar & baik
3. Ketersediaan & kelancaran distribusi
obat
4. Pengawasan menelan obat
5. Pencatatan dan pelaporan
Target
1. Case Detection Rate (CDR) ≥ 70%
jlh pasien TB baru BTA (+) X 100%
perkiraan jlh pasien TB baru BTA (+)
Dasar Pemikiran :
• angka kesakitan ISPA msh tinggi
• kejadian pd bayi & balita msh tinggi
Tujuan
• Menurunkan angka kesakitan ISPA
• Menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat ISPA pd bayi & balita
• Meningkatkan peran serta masy thd
kesehatan pribadi & lingkungan
• Mengadakan pemantauan wilayah
setempat
Program
• Kegiatan di dalam & di luar gedung,
meliputi :
pendataan sasaran
penemuan kasus pneumonia
kunjungan rumah penderita
pneumonia
kunjungan pneumonia berat yg tdk
dirujuk
Kunjungan rumah care seeking thd
masy yg punya faktor risiko (< 2 th, gizi
krg, BBLR, polusi udara tinggi,
kepadatan tinggi, def vit A, imunisasi
krg)
rujukan pneumonia dg tanda bahaya
umum
pencatatan & pelaporan
Peran P2 ISPA di puskesmas
• Melakukan kegiatan penyuluhan/KIE
• Melatih kader kesehatan, desa siaga, &
posyandu dlm mengenali tanda2 pneumonia
dan upaya pencegahannya
• Mendeteksi dini kasus pneumonia
• Melakukan tatalaksana kasus pneumonia
sedini mgk
• Merujuk kasus pneumonia berat ke RS
• Melakukan kunjungan rumah kasus
pneumonia berat yg tdk melakukan kunjungan
ulang
• Menerapkan kewaspadaan universal dlm
tatalaksana kasus
• Melaporkan ke dinkes setempat dlm waktu 24
jam sejak terdeteksi suspek klaster pneumonia
(klp penderita yg mengalami kontak scr
epidemiologis mnrt tempat & waktu)
• Membantu dinkes dlm kegiatan surveilans
pneumonia
• Berkoordinasi dg pejabat setempat dlm upaya
penanggulangan faktor risiko ISPA
• Membantu penanggulangan episenter
pandemi influenza jenis baru
• Melakukan pencatatan & pelaporan
• Melakukan evaluasi pencapaian kinerja &
pemecahan masalah
Indikator Pemantauan & Evaluasi
Progran P2 ISPA
• Indikator Utama
1. Cakupan penemuan pneumonia balita
jlh penderita pneumonia yg ditemukan X 100%
estimasi kasus pneumonia balita di dae tsb