Anda di halaman 1dari 15

THE OXFORD HANDBOOK OF PRIYO ABHI SUDEWO

POSITIVE PSYCHOLOGY AND WORK 154215002


CHAPTER 1: FINDING THE POSITIVE IN THE
WORLD OF WORK
BAB I: MENEMUKAN HAL POSITIF DALAM DUNIA KERJA

Bab ini dibuka dengan sebuah cerita dari Rocky Flats:


Rocky Flats dikenal sebagai pabrik produksi senjata nuklir paling berbahaya milik
Amerika. Dibangun di lembah timur pegunungan Rocky Amerika, dalam fondasi besi
yang megah, Rocky Flats diresmikan oleh Departemen Pengembangan Energi
Amerika Serikat pada tahun 1953 memulai produksi plutonium dan diperkaya oleh
uranium yang akhirnya berhenti pada tahun 1989, selama 36 tahun masa produksi
dikenal sebagai pabrik yang paling efisien dan paling produktif di dunia.
Situs Rocky Flats meliputi area seluas 6000 hektar, terdiri dari 800 bangunan yang saling
berdekatan. Karyawannya pada saat itu bekerja dengan banyak materi paling berbahaya
yang pernah diketahui manusia, materi itu seperti halnya limbah radioaktif yang masih tersisa
di Rocky Flats yang diperkirakan lebih banyak daripada Fasilitas Nuklir lain di Amerika.
Sebuah studi penelitian pada tahun 1985 tentang residu polusi yang berada pada situs Rocky
Flats menyimpulkan bahwa penutupan area ini dan proses pembersihan limbah nuklirnya akan
membutuhkan waktu hingga sekitar 70 tahun dan menghabiskan dana hingga 36 juta U.S.
Dollar. Singkatnya, tidak ada lagi hal positif di dalam iklim Industri Nuklir Rocky, apa yang
pernah mereka raih di masa dulu bisa dikatakan hal luar biasa di masa lalu.
Namun 10 tahun berikutnya, pada bulan oktober 1995, apa yang dikatakan sebagai hal
yang tidak mungkin ternyata bisa diraih. Pertama, seluruh ke-800 bangunan gedung telah
dihancurkan rata dengan tanah. Kedua, semua limbah radioaktif telah dibersihkan. Ketiga,
seluruh tanah dan perairan yang didekat situs nuklir itu telah dimodifikasi kembali dan telah
kembali ke tingkat level kebersihan yang ditetapkan oleh standaer pemerintah dengan
memperhatikan 13 faktor. Keempat, seluruh pencapaian ini –tidak hanya dicapai dalam
waktu 10 tahun saja– tetapi juga diiringi dengan pencapaian penghematan anggara dana
hingga 84% (menghemat 30 juta US Dolar) serta hanya membutuhkan 1/7 waktu yang
diperkirakan untuk membersikan limbah.
Apa yang menjadi kunci sukses pekerjaan proyek cepat amerika ini?
THE ABUNDANCE APPROACH AND THE DEFICIT
APPROACH
PENDEKATAN KEBERLIMPAHAN DAN PENDEKATAN KEKURANGAN
Cerita tentang sukses pekerjaan cepat Rocky Flats tadi menginspirasi untuk
menjadi pembuka dalam buku ini yang cocok dijadikan referensinya. Seperti
yang dijelaskan oleh Cameron dan Lavine (2006), sebuah tema yang
konsisten yang mendesak untuk dibahas dalam analisis mereka tentang cerita
Rocky Flats adalah tentang pengambilan mereka terhadap pendekatan
keberlimpahan (Abundance Approach) daripada mengambil pendekatan
kekurangan (Deficit Approach).
1. Deficit Approach
Pendekatan kekurangan dikarakterkan dengan pertama mengidentifikasi kunci
permasalahan dan tantangan, lalu kedua dengan menurunkan alternatif solusi
masalah berdasarkan identifikasi akar masalah, lalu ketiga adalah mengevaluasi
pilihan dan memilih yang paling optimal diantara solusi-solusi yang berbeda-beda.
2. Abundance Approach
Di sisi lain pendekatan keberlimpahan adalah dimulai dengan membeda-bedakan
asumsi mendasar: yang dimana peran menajer dan organisasi untuk menyediakan
dan mengadakan potensi tertinggi dari organisasi dan orang-orang di dalamnya.
Pendekatan keberlimpahan dikarakterkan dengan mulai langkah pertama yaitu
mengidentifikasi pengalaman puncak ketika organisasi dan orang-orangnya sedang
berada dalam performa terbaik mereka, kedua yaitu dengan mengidentifikasi dan
memahami kemungkinan diadakannya kembali performa terbaik itu, ketiga
menciptakan dampak berkesinambungan yang memungkinkan performa terbaik ini
dapat direplikasi di masa depan, dan keempat merancang sebuah intervensi untuk
menciptakan kondisi ideal, masa depan yang diinginkan yang dikarakterkan oleh
performa luar biasa.
CHALENGES TO INTRODUCING AN ABUNDANCE
APPROACH
TANTANGAN-TANTANGAN DALAM MEMPERKENALKAN PENDEKATAN KEBERLIMPAHAN:
Ada empat tantangan utama yang segera dihadapi sebuah organisasi yang ingin keluar dari
pendekatan deficit:
1. Pertama, faktanya pendekatan deficit adalah telah menjadi kesepakatan banyak
kalangan di dunia
2. Sebagai konsep yang sudah menjadi status quo, setiap hal telah didukung dalam berbagai
referensi
3. Pada dasarnya sebagau manusia kebanyakan, kita cenderung melihat hal negatif dari
suatu hal
4. Pendekatan deficit didasarkan pada hukum alam manusia dan kebiasaan manusia dalam
berorganisasi, maksudnya kebiasan untuk selalu berfokus pada masalah daripada potensi.
THE EMERGENCES OF POSITIVE APPROACHES IN
THE WORLD OF WORK
KEBUTUHAN MENDESAK DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN POSITIF DI DUNIA
KERJA

Pelan tapi pasti selama 20 tahun belakangan ini cara pandang pendekatan
keberlimpahan telah menjadi sesuatu yang dibutuhkan secara mendesak. Pada
beberapa penelitian dikenal berbagai macam istilah yang mirip dengan pendekatan
ini yaitu: perangkat apresiatif, pendekatan kekuatan, psikologi positif dalam praktik,
perilaku organisasi positif.
Yang dahulunya pendekatan tradisional yang selalu berfokus pada kelemahan dan
masalah-masalah sekarang tidak dapat diandalkan lagi. Karena menyusul fenomena
itu secara prakik dan penelitian terhadap berbagai masalah organisasi tidak dapat
lagi dijelaskan oleh teori dan model tradisional.
CHAPTER 2: THE CHANGING WORLD OF WORK
BAB II: PERUBAHAN DUNIA KERJA

Dunia kerja yang sangat dinamis seperti biasanya, dengan perubahan-


perubahan dramatis yang akan berdampak pada karyawan-karyawan, para
manajer, dan pelanggan-pelanggan. Perubahan ini juga dilatarbelakangi
oleh perubahan teknologi dan perubahan e-commerce.
THE NATURE OF CHANGE IN THE 21 ST CENTURY
HUKUM ALAM PERUBAHAN DI ABAD KE-21

Hamel pada tahun 2000 menyatakan bahwa kita telah memasuki sebuah era baru –
sebuah era revolusi konsep bisnis besar-besaran. Masa-masa tentang perubahan
tahap demi tahap yang sedikit demi sedikit telah berakhir. Sekarang konsep
perubahan itu sendiri telah berubah. Tidak lagi linear seperti biasanya, pada abad
ke-21 ini perubahan bisa menjadi hal yang tidak terduga, tidak dapat dijelaskan,
dan jarak yang tidak linear.
TECHNOLOGY AND E-COMMERCE
- Banyak faktor yang mengiringi perubahan, tetapi tidak ada yang lebih penting
daripada kebangkitan era teknologi internet (Friedman pada tahun 2005)
- Pada bagian riset & pengembangan sebuah produk, hanya terjadi peningkatan
20% penjualan pada 3 tahun yang lalu, dan sekarang karena peran dari
pengembangan produk ini didukung oleh teknologi penjualan meningkat hingga 40%
- Pada pengembangan perangkat lunak, proyek pengembangan linux oleh 100.000
orang telah mengalahkan perangkat lunak tradisional sebelumnya
- Pada hal telekomunikasi, yang dahulu kita harus bayar banyak tagihan/bon
telepon, sekarang dengan adanya skype kita dapat berbagi dengan gratis pada
rekan kerja, sebuah penghematan dana perusahaan yang cukup banyak
- Pada hal retail (perdagangan eceran), inovasi dari e-Bay telah menjadikan
perdagangan yang cepat di antar 61 juta orang lebih tanpa terbatas waktu
DEMOGRAPHIC CHANGES AND THEIR IMPACTS ON
ORGANIZATIONS
- Perubahan generasi penerus pekerja yang populasinya berubah tiap tahunnya
- Bagi pekerja yang telah tua diadakan rencana pension dari organisasi, namun
dengan minimnya tenaga muda yang akan direkrut bias dipastikan tenaga tua akan
lebih lama mencapai masa pension
- Perubahan jumlah karyawan dan jumlah pelanggan ini juga mempengaruhi supply
dan demand pasar ekonomi yang juga mempengaruhi income organisasi
AN IMPENDING PROBLEM: GLOBAL DEMAND EXCEEDS
THE SUPPLY OF PEOPLE WITH NEEDED SKILLS
- Sebuah masalah yang tertunda solusinya, kelebihan permintaan pekerjaan global
disbanding masukan orang-orang yang skillnya memang dibutuhkan oleh perusahaan
- di india misalnya ada 1,3 juta orang melamar pekerjaan pada perusahaan
teknologi Infosys pada tahun 2006, tetapi perusahaan itu hanya menerima 2% dari
jumlah tersebut
- pada tahun 2007 sebuah survey yang dilakukan oleh lembaga Manpower kepada
37000 pemilik usaha di 27 Negara berbeda ditemukan bahwa 41 persen dari
mereka mendapat kesulitan dalam merekrut karyawan yang benar-benar mereka
butuhkan
- permasalahan perkembangan pendidikan dan perkembangan teknologi yang tidak
berimbang bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak tercapainya
kriteria skill yang dibutuhkan karyawan
BABY-BOOMER RETIREMENTS IN EUROPE: THE
CASE OF FINLAND
Pada benua eropa, finlandia akan menjadi Negara pertama yang akan mengalami pensiun
besar-besaran dari generasi baby boomers (lahir tahun 1950-1965), pada awal tahun 2010.
dampak dari eksodus besar ini adalah jumlah masukan baru karyawan yang akan direkrut,
dan pendanaan pensiun dari pemerintah dan system keseshatan (Anderson, 2007)
Hilangnya para pekerja yang memiliki skill mumpuni ini disiasati oleh pemerintah Finladia
dengan cara:
1. memperbolehkan imigran untuk datang ke negaranya
2. membiarkan para pekerja tua jika mereka tetap ingin bekerja
3. mempercepat kelulusan para mahasiswa
4. mendukung para pengangguran segera mendapat kerja dan memberi mereka subsidi
dana sosial bulanan
GLOBAL COMPETITION OF JOBS
Diantara para pekerja muda yang memasuki pasar buruh dalam Negara industrialis
di amerika utara dan eropa, kompetisi terjadi pada anggota generasi X (lahir tahun
1965-1980) dan generasi Y (lahir setelah tahun 1980), yang terjadi adalah
persaingan pada karyawan wanita yang masuk secara besar-besaran pada era ini.

Karir Manajemen:
Pada perusahaan terkemuka telah menyarankan para karyawanna untuk
memanejemen karirnya secara mandiri.
CLOSED
Thank You Very much…

Anda mungkin juga menyukai